Fall 2019 Anime: Granblue Fantasy The Animation Season 2

Sinopsis

Sebelumnya, Gran hanya bisa bermimpi untuk pergi menjelajahi langit. Namun sejak pertemuannya dengan gadis berambut biru bernama Lyria, nasibnya berubah. Setelah membentuk sebuah kru dan mendapatkan sebuah kapal terbang bernama Grancypher, Gran dan Lyria pun memulai perjalanan menuju ke Pulau Estalucia yang terletak di ujung dunia. Akan tetapi perjalanan mereka tidaklah mudah. Kekaisaran Erste, yang menginginkan kekuatan misterius yang dimiliki Lyria, terus mengejar Grancypher. Tak gentar, Gran dan kawan-kawan tetap melanjutkan perjalanan mereka dan menemui tak hanya teman-teman baru, tetapi juga musuh-musuh baru…

Komentar

Akhir-akhir ini nama Granblue Fantasy bukanlah sesuatu asing di telinga penikmat anime dan video game. Sejak dirilis pertama kali sebagai browser game pada tahun 2014, Granblue Fantasy telah diadaptasi menjadi anime, manga dan novel ringan. Kemudian juga ada dua video game yang sedang dalam proses pengembangan, yaitu Granblue Fantasy Versus, sebuah game bertarung, dan Granblue Fantasy ReLink, sebuah RPG aksi. Tak ketinggalan musim kedua serial anime-nya yang mulai tayang pada musim gugur ini.

Dari pandangan pertama saja sudah terlihat bahwa banyak sekali perbedaan antara musim pertama dan musim kedua dari serial ini. Tak hanya berpindah studio (dari Studio A-1 ke Mappa), jajaran staf yang menangani serial ini juga berganti. Alhasil desain karakter dan gaya animasi Granblue Fantasy musim kedua berubah drastis. Musim pertama memiliki gaya visual yang sangat unik, dengan animasi yang terlihat kasar seperti goresan tangan. Sementara musim kedua memiliki tampilan yang terasa lebih “generik”. Kemudian terlihat pula lebih banyak animasi 3D, terutama untuk menggambarkan karakter-karakter yang mengenakan baju zirah.

Meski demikian, secara visual episode 1 musim kedua tidak bisa dibilang buruk. Animasi ketika terjadi pertarungan dan aksi ditangani dengan cukup apik dan rapi. Tidak ada momen di mana kualitas animasi terasa terjun bebas, meski tidak bisa pula dibilang memanjakan mata. Memang awalnya mungkin sedikit sulit untuk membiasakan mata dengan gaya visual baru ini. Namun ke depannya, selama kualitas animasi bisa dijaga, gaya baru ini rasanya cukup untuk menemani cerita dari Granblue Fantasy.

Dari segi audio, Granblue Fantasy musim kedua masih setia menggunakan musik penghias latar belakang dari game-nya. Bagi penonton yang juga memainkan game-nya pasti akrab dengan musik-musiknya yang khas. Para pengisi suara dari game-nya juga kembali memerankan karakter mereka. Termasuk Keiji Fujiwara, yang musim lalu digantikan oleh Kazuhiro Yamaji, kembali mengisi suara karakter Eugen di musim kedua.

Cerita dari episode pertama ini tidaklah langsung berpusat pada plot utama serial, namun lebih seperti sebuah pengenalan ulang pada dunia dan karakter-karakter dari Granblue Fantasy. Penonton yang juga memainkan game-nya mungkin akan cukup terhibur dengan kemunculan karakter Aliza. Memang, jalan cerita dari episode ini sangatlah simpel sehingga tidak banyak memberikan kesan. Namun di sisi lain, episode ini juga dihiasi adegan-adegan yang bisa membuat penonton penasaran bagaimana kelanjutan dari plot serial ini. Secara keseluruhan, episode pertama musim kedua Granblue Fantasy cukup memuaskan, meski ada beberapa aspek yang terasa sedikit kurang.

Fakta dan Data

Screenshot dan Video

​​​

KAORI Newsline