Setelah sebelumnya PT. Kereta Api Indonesia (Persero) melakukan transformasi dengan mengubah logo perusahaannya, saat ini ada hal yang baru di stasiun-stasiun kereta. Tidak hanya logo, tapi rambu penunjuk (wayfinding signage) di stasiun-stasiun pun mulai disegarkan.
Berbeda dari desain lawas yang dominan dengan warna biru dan oranye, desain baru ini memperkenalkan warna putih dan biru tua sebagai warna mayoritas. Warna oranye yang sudah melekat lama sejak era 1990-an tampak berkurang penggunaannya.
Selain itu, motif baru pengganti “layar sobek” yang sekilas terinspirasi dari desain Amtrak kini menjadi corak signature. Corak dua garis diagonal di pojok kanan bawah ini selalu muncul dalam desain rambu-rambu utama yang menampilkan nama stasiun.
Salah satu stasiun percontohan untuk desain ini adalah stasiun Gambir. Simak gambarnya di bawah ini.
Di ujung emplasemen, nama stasiun berubah lebih dinamis. Logo KAI diletakkan sejajar dengan peletakan kini berada di sebelah kanan. Ketinggian mdpl khas stasiun-stasiun KAI masih ada dalam desain baru ini.
Papan nama stasiun yang terletak di peron kini tidak menampilkan logo perusahaan, namun masih selaras dengan desain nama di emplasemen stasiun.
Ikon-ikon nama ruangan pun ikut berganti. Sekilas, ikon ini mirip seperti ikon ISO 7001 yang menjadi standar internasional. Hal ini membuat ikon terlihat lebih mudah dibaca dari jarak jauh, berbeda dari ikon lama yang semi abstrak.
Kejutan lain ada di desain rambu penunjuk di dalam area stasiun. Warna rambu tampak berbeda di bagian tulisan Keluar. Terinspirasi dari bahasa desain yang telah diterapkan oleh perusahaan-perusahaan KA di Jepang dan Korea, desain dengan latar warna kuning ini memudahkan penumpang yang hendak keluar dari area stasiun karena warnanya yang kontras.
Desain ini akan segera datang ke stasiun-stasiun KAI lain di dekat tempat tinggalmu secara bertahap. Ayo, kapan naik kereta api lagi?
KAORI Newsline | oleh Kevin W
