Winter 2024 Anime: Metallic Rouge

Sinopsis

Di masa depan saat manusia hidup bersama android yang disebut Nean, seorang gadis Nean bernama Rouge Redstar bersama partner manusianya Naomi Orthmann ditugaskan ke Mars untuk membunuh kelompok Nean penentang pemerintah yang disebut “Immortal Nine”.

Halimun Muhammad – The Indonesian Anime Times

Episode perdana anime Metallic Rouge langsung membawa penonton ke dalam dunia sains fiksi sebagaimana dihuni oleh tokoh-tokohnya. Editing episode ini membawa penonton bolak-balik antara karakter-karakter yang berbeda, menampilkan berbagai sisi dari dunianya beserta nuansa konflik terselubung dari hubungan diskriminatif antara manusia dengan Nean. Dengan penggunaan ilustrasi musik yang minim, suara-suara latar menjadi hal yang lebih jamak mengisi pendengaran penonton (selain dari dialog tokoh-tokohnya) memberikan kesan penonton turut berada di lingkungan yang sama bersama mereka.

Minimnya eksposisi membuat penonton hanya bisa mendeduksi gambaran umum dari narasinya (fabula) dari kepingan-kepingan kata-kata dan perilaku tokoh-tokohnya yang ditampilkan pada kita (syuzhet) (untuk penjelasan lebih lanjut mengenai fabula dan syuzhet, lihat Bab 2 dari buku Media Studies: Text, Production, Context, 2nd Edition (Routledge, 2013) dari Paul Long and Tim Wall, or lihat video mengenai Plot Vs Story dari kanal Film & Media Studies berikut).

Ada detail-detail yang mungkin bisa diasumsikan akan menjadi lebih jelas belakangan seiring dengan perkembangan syuzhet-nya pada episode-episode berikutnya, tetapi ada juga detail-detail yang menimbulkan tanda tanya apakah hal tersebut akan memiliki makna penting nantinya ataukah hanya red herring. Mengikuti hal tersebut membutuhkan komitmen, tetapi proses menyusun pemahaman kita mengenai narasi dan dunia ceritanya dari informasi-informasi yang tidak diberikan secara utuh itu adalah salah satu hal yang membuat pengalaman menontonnya menjadi menarik.

Kedua tokoh utama anime Metallic Rouge memiliki sifat dan keahlian yang kontras antara satu sama lain sebagaimana kontras pada desain karakter mereka. Rouge yang lebih pucat dan berambut hitam lurus serta tidak menunjukkan banyak emosi adalah yang melakukan pertarungan fisik dengan kemampuannya berubah. Sementara Naomi yang berkulit lebih gelap dengan rambut putih ikal dan jenaka adalah ahli strateginya. Duet tokoh dengan karakterisasi kontras ini adalah formula yang sudah cukup jamak menjadi andalan seri-seri lain sebelumnya seperti pada Futari wa Pretty Cure atau Lycoris Recoil.

Episode pertama Metallic Rouge juga memberikan gambaran seperti apa dinamika di antara kedua tokoh dalam pertarungan, di mana Naomi melakukan analisis terhadap kemampuan musuh dari jarak aman dan menyampaikan data yang didapatnya kepada Rouge untuk menyesuaikan cara bertarungnya. Apakah kombinasi ini akan mendapat tantangan berat dari lawan-lawan yang lebih lihai nantinya akan menarik  untuk disimak.

Karya ini dibuat untuk memperingati ulang tahun ke-25 studio Bones, yang kembali bekerja sama dengan Yutaka Izubuchi yang dua dekade lalu membuat RahXephon bersama Bones. Namun peran sutradara bagi seri “tech noir” ini dipegang oleh Motonobu Hori, yang telah naik daun sebagai sutradara anime-anime SF Carole & Tuesday dan Super Crooks juga bersama Bones. Sejujurnya, sebelum mengetahui staf anime ini dan latar belakang mereka dengan anime SF, melihat Bones mengumumkan anime original dengan unsur henshin heroine saja sudah cukup untuk membuat saya tertarik. Tapi terlepas dari desain dan adegan aksi yang keren sebagai faktor daya tarik, syuzhet-nya lah yang lebih memicu rasa penasaran untuk mengikuti lebih lanjut.

Fakta dan Data

Screenshot dan Video Trailer

KAORI Newsline