Salah satu kasus kriminalitas di Jepang yang baru-baru ini mencuat adalah keterlibatan seorang guru SD, Fumiya Kosemura, dalam grup “guru pencinta voyeur”. Publik terkejut karena sosok ini sebelumnya dikenal sebagai pribadi populer dan aktif di masa sekolah, bahkan dikenal sebagai pecinta sepak bola sejati yang sering meledek teman-teman yang menonton anime. Ia bahkan kerap meledek orang yang suka nonton anime jadi kriminal.
Dulu Anti Anime, Kini Terlibat Skandal
Menurut kesaksian teman sekolahnya, Fumiya dulu sering berkata, “Nonton anime bisa bikin kalian jadi kriminal!”—komentar yang kini terdengar sangat ironis. Ia bahkan sering merendahkan teman-temannya yang menyukai anime di masanya seperti Cardcaptor Sakura dan Love Hina. Namun, siapa sangka, ia justru ditangkap dalam kasus voyeurisme terhadap anak-anak, alias suka ngintip anak-anak.
Terbongkar dari Kasus Lain
Kasus ini bermula dari penangkapan seorang guru lain di Nagoya, yang tertangkap basah melakukan tindakan tak senonoh di stasiun. Dari situlah terungkap keberadaan grup rahasia guru yang saling berbagi gambar tak senonoh anak-anak. Fumiya menjadi salah satu dari sekitar 10 orang guru yang tergabung dalam grup tersebut dan akhirnya diciduk pihak berwajib.
Pemerintah Ambil Langkah Tegas
Menteri Pendidikan Jepang, Toshiko Abe, menyampaikan kemarahan mendalam atas kejadian ini. Ia meminta semua sekolah melakukan pengecekan ketat terhadap perangkat mencurigakan dan menekankan pentingnya kedisiplinan guru. Pemerintah kota Yokohama dan Nagoya pun segera membentuk tim independen untuk menyelidiki lebih lanjut.
Publik Geram, Investigasi Berlanjut
Warga Jepang menyuarakan kemarahan di media sosial atas kasus kriminalitas di Jepang yang melibatkan orang-orang yang seharusnya menjadi panutan. Sementara itu, kepolisian masih menyelidiki apakah ada pelaku lain yang terlibat dalam jaringan ini. Kasus ini menjadi pengingat pahit bahwa tampilan luar seseorang seringkali menyembunyikan sisi kelam yang tak terduga.
KAORI Newsline | Sumber
