Sinopsis

Di suatu sekolah yang terkenal dengan stigma sekolah “elit”. Sang ketua OSIS Miyuki Shirogane dan wakil ketua OSIS Kaguya Shinomiya yang terlihat sempurna dimata para siswa, saling bersaing satu sama lain untuk membuat satu sama lain untuk menyatakan cintanya duluan. Namun dalam keadaan yang serba terlihat sempurna di antara para siswa, mereka saling menjaga gengsinya satu sama lain untuk menyatakan perasaannya masing – masing.

Komentar

Anime Kaguya-sama wa Kokurasetai merupakan suatu oase baru di antara beberapa anime romcom yang pernah ada di tahun 2010-an ke atas. Hal yang membedakan dibanding anime roncom yang lain adalah 70 persen dari total penceritaannya berasal dari percakapan diri sendiri, sama seperti kebanyakan sinetron di Indonesia.

Pembawaan karakternya sungguh kuat, baik sang ketua OSIS Miyuki Shirogane dan wakil ketua OSIS Kaguya Shinomiya karena memliki latar belakang dominasi dari beberapa siswa yang lain. Sehingga tentu saja topeng sosial yang dipakai pun semakin tebal dibandingkan dengan siswa yang lain. Interaksi yang dibuat pun dikemas dengan kiasan cinta yang membuat penonton merasa gregetan.

Di dunia nyata topeng sosial adalah suatu kewajiban yang harus digunakan semua orang untuk bertahan hidup, seperti: berusaha mencari validasi dari teman, pasangan, maupun bos di kantornya. Hal itu menjadi keunikan sendiri yang terdapat di anime Kaguya-sama wa Kokurasetai, karena menghadirkan secara gamblang bahwa topeng sosial itu memang nyata dan ada di sekitar kita, apalagi orang tersebut adalah seorang influecer yang dipuja oleh banyak orang.

“The power in a relationship lies with the person who needs it the less.” – Ralph Waldo Emerson. Di prolog anime ini sudah dijelaskan diantara suatu hubungan terdapat perbedaan power yang berbeda, yang memanfaatkan dan dimanfaatkan, yang memuja dan dipuja, yang jadi pemenang dan pencundang. dan semua berawal dari kebutuhannya akan hubungan tersebut. Power-lah yang dijadikan acuan suatu ententitas untuk mengatur lingkungan di sekitarnya, termasuk perilaku dari entitas lain (Greiner & Schein, 1988). Jadi anime ini secara eksplisit menyadarkan kita suatu hukum ekonomi dalam suatu hubungan, di mana selalu saja ada inflasi maupun deflasi dari dua scale permintaan dan penawaran.

Saya berharap bakal banyak lagi anime – anime romcom yang seperti ini, yang menjelaskan romansa dari sisi yang paling nyata terjadi di lingkungan kita, bukan hanya menyediakan fanservice layaknya anime harem ataupun sang heroine yang terlalu atraktif ke sang protagonisnya.

Fakta dan Data

Screenshot dan Video

https://www.youtube.com/watch?v=ek7nXdpgokI

KAORI Newsline