Pada awal tahun 2022 ini, Pengadilan Federal di Amerika Serikat dan Jerman telah menjatuhkan vonis yang berpihak pada Tencent Games dan KRAFTON, Inc. dalam kasus-kasus gugatan terhadap kelompok hacker. Vonis tersebut menghukum tergugat untuk membayar ganti rugi kepada Tencent Games dan KRAFTON sebesar US$ 10.000.000 (sepuluh juta Dollar Amerika) atau sekitar Rp.143.271.500.000 (sekitar 143 milliar rupiah) sebagai hukuman atas aktivitas ilegal berupa penyebaran alat-alat peretasan (hacking devices) yang membuat penggunanya dapat berlaku curang saat bermain game PUBG Mobile.
Baca Juga: Novel Sword Art Online Vol. 002 Siap Terbit Januari 2022!
Para tergugat diperintahkan oleh pengadilan untuk menghentikan berbagai aktivitas ilegal mereka yang terkait cheating dalam bermain game dan menjabarkan secara detail terkait cara yang mereka gunakan untuk melakukan hal tersebut, serta mengungkap semua pihak yang membantu mereka dalam melakukan berbagai aktivitas tersebut. Tencent Games dan KRAFTON akan menginvestasikan dana yang diperoleh untuk pengembangan teknologi anti-cheat di PUBG MOBILE lebih lanjut.
Keputusan pengadilan ini bukan hanya menjadi sebuah kemenangan bagi Tencent Games dan KRAFTON, melainkan adalah kemenangan bagi seluruh industri game dalam usaha bersama untuk memerangi illegal hacking serta para pembuat dan pengguna cheat di seluruh dunia. “Jutaan pemain di seluruh dunia menikmati gane PUBG Mobile dan kami akan terus memastikan semua pemain memiliki kesempatan yang sama. Sangat disayangkan bahwa perbuatan berbagai kelompok hacker telah merusak keseimbangan yang ada dalam game PUBG Mobile. Vonis ini mengirimkan pesan yang jelas bahwa kami tidak akan mentoleransi kecurangan di lingkungan PUBG Mobile,” demikian tegas Rick Li selaku PUBG Mobile Producer.
“Kemenangan di ranah hukum ini memperkuat komitmen bersama untuk melindungi semua game kami, IP PUBG, dan komunitas global” tegas Minu Lee yang merupakan Head of PUBG Mobile Product Management dari KRAFTON, Inc. “Kesenangan dan keadilan adalah pengalaman utama yang hendak disajikan oleh gim ini dan kecurangan terhadap PUBG Mobile dalam bentuk apapun tidak akan kami toleransi. Oleh karena itu, kami akan terus menjaga hak intelektual properti kami dengan komitmen yang teguh terhadap siapapun yang berusaha untuk mencederai atau menyalahgunakannya.”
Tuntutan hukum ini menegaskan komitmen untuk terus menerus memerangi kecurangan dan menjadi tindak lanjut setelah adanya penghentian kegiatan kecurangan video game terbesar di dunia yang berbasis di Tiongkok pada bulan Maret tahun lalu, yang membuat kelompok peretasan global meninggalkan berbagai bentuk kecurangan untuk PUBG MOBILE. Langkah-langkah yang digunakan untuk mengidentifikasi dan mencegah kecurangan meliputi investasi berkelanjutan dalam teknologi untuk meningkatkan filter dan evaluasi replay dari game yang telah dimainkan. Hal ini berefek dengan lebih banyaknya hukuman untuk pemain yang terbukti melakukan eksploitasi kecurangan, termasuk pembuatan pertandingan yang terisolasi dan berkolaborasi dengan anggota komunitas untuk membuat proses pelaporan kecurangan menjadi lebih sederhana.
Selain itu, game PUBG Mobile belum lama ini telah meluncurkan salah satu fitur terbaru dari tindakan anti-cheating yang paling ketat, yaitu hardware ban. Tim keamanan PUBG MOBILE akan mengidentifikasi perangkat pengguna yang dengan sengaja menipu dan terus memberikan pengaruh buruk terhadap lingkungan game. Setelah diverifikasi dan terbukti digunakan untuk tujuan tidak sportif, perangkat pemain akan diblokir secara permanen dan tidak bisa lagi digunakan masuk ke dalam gim atau membuat akun baru di perangkat tersebut.
KAORI Newsline
