Partai politik yang berkuasa di Jepang, LDP memilih Taro Aso sebagai ketua baru dan itu mengantar dia hampir pasti perdana menteri baru.Aso mengusulkan belanja publik lebih besar untuk menggalakkan ekonomi, dan politik luar negeri yang lebih asertif. Dia menyisihkan empat saingannya di tubuh Partai Demokrat Liberal, LDP, untuk mendapatkan pos tertinggi kepemimpinan partai.
LDP tengah berjuang untuk mengatasi penurunan popularitas publik berlarut-larut, dan pemilihan umum dini mungkin digelar.
Dua perdana menteri Jepang terdahulu mengundurkan diri setelah baru menjabat selama sekitar satu tahun.
Penurunan popularits LDP baru-baru ini telah mendorong beberapa kalangan secara tersirat menyatakan, partai itu mungkin di ambang kehilangan kekuasaan. Perkembangan ini merupakan prospek yang tidak terbayangkan dalam hampir 50 tahun ini. LDP kini mengharapkan kharisma Aso dan cara bicaranya yang lugas akan menjadi bahan untuk mengatasi kenaikan popularitas kubu oposisi.
Aso memperoleh 351 dari 527 suara yang dicoblos oleh anggota parlemen dan anggota cabang regional LDP, kata kepala pemilihan partai Hideo Usui setelah pemungutan suara.
Kaoru Yosano, menteri perekonomian dan kebijakan fiskal, mengekor dengan 66 suara.
Mantan menteri pertahanan Yuriko Koike, yang berharap menjadi perdana menteri wanita pertama Jepang, berada di posisi ketiga dengan 46 suara.
Pemimpin baru LDP tampaknya pasti akan disetujui menjadi perdana menteri baru Jepang pada hari Rabu, sebab paropl tersebut memiliki mayoritas di majelis rendah parlemen.
Namun, Aso diprediksi akan menguji kepemimpinannya dengan pemilihan umum dadakan.
Aso juga akan menghadapi tantangan untuk bisa menjauhkan perekonomian Jepang dari ambang resesi.
Politisi veteran berusia 68 tahun ini menjanjikan belanja publik lebih besar untuk mencoba merangsang perekonomian – khususnya di kawasan pedesaan, tempat dukungan kepada LDP umumnya kuat.
Sebelum pemberian suara, Aso, yang mantan menlu, berjanji kepada kerumuna pendukung di Tokyo bahwa dia akan membereskan perekonomian Jepang.
Memanfaatkan Manga dalam Mediasi
Taro Aso cukup revolusioner, karena menggunakan anime dan manga sebagai mediasinya dengan publik. Aso pernah berkampanye di wilayah Akihabara, Tokyo dalam rangka untuk meraih dukungan dari publik.
Ia pun dikenal karena menggunakan Detektif Conan dalam kampanye anti senjata nuklirnya. Aso pun pernah membuat sebuah esai, bagaimana kata “manga” mendunia, seperti istilah-istilah Jepang lainnya.
Ia juga pernah menyindir calon presiden Perancis, Segelone Royal, setelah Royal mengomentari betapa permisifnya manga dalam hal kekerasan dan pornografi. Ia pun meminta Royal untuk “sedikit lebih banyak membaca manga”.
Komentar yang dikeluarkannya pun banyak yang berbau kontroversial, seperti pendapatnya mengenai sejarah masa lalu Jepang yang “baik bagi kedua negara”.
Walau bagaimanapun, bila ia terpilih menjadi perdana menteri, Aso harus siap dan bekerja cepat untuk membenahi masalah perekonomian Jepang, seperti pengangguran dan pelambatan pertumbuhan ekonomi.
Diolah lebih lanjut oleh Shin Muhammad | Sumber BBC dan ANN
