Pemutaran Film Animasi karya sutradara MAKOTO SHINKAI
untuk remaja/dewasa
Rabu, 13 Maret
14:00 The Place Promised in Our Early Days (Kumo no Mukou Yakushoku no Basho)
16:30 Children Who Chase Lost Voices (Hoshi o Ou Kodomo)
Kamis, 14 Maret
14:00 Children Who Chase Lost Voices (Hoshi o Ou Kodomo)
16:30 Centimeters per-Second (Kyoshoku 5 Senchimeetoru)
di Hall JF – Gd.Summitmas I lt. 2. Jl. Jend.Sudirman kav.61-62 Jak-Sel.
GRATIS. Terbuka untuk UMUM. Mohon datang TEPAT waktu
Makoto Shinkai (lahir 1973) adalah sutradara anime yang mantan desainer grafis. Shinkai belajar sastra Jepang di Chuo University dan aktif menciptakan manga, anime, dan novel sejak SMA. Ia mengidolakan Hayao Miyazaki dabn bahkan disebut-sebut sebagai “The New Miyazaki” oleh kalangan media. Lulus dari Chuo tahun 1994 ia bekerja di FALCOM, sebuah perusahaan video game dan membuat klip video untuk game serta desain grafis termasuk konten web. Di situ ia bertemu Tenmon musisi yang kelak menjadi rekan kerja dalam semua filmnya.Tahun 1999, ia merilis sebuah film pendek monokrom tentang kehidupan kucing yang memenangkan beberapa penghargaan, termasuk hadiah utama kompetisi 2.000 Animasi CG Doga. Bersama Mangazoo, ia diajak bekerjasama membuat anime. Shinkai yang sempat bermukim di London, segera kembali ke Jepang tahun 2009 setelah selesai membuat ‘5 Centimeters per Second’ untuk mengerjakan proyek berikutnya. Dia merilis konsep karya-karyanya yang dalam dekade terakhir mengisahkan cerita tentang perpisahan dengan orang yang disayangi, sebelum akhirnya memproduksi ‘Childen Who Chase Lost Voices’.
5 Centimeters Per Second/Shinkai Makoto
2007/Color/63 menit/
Takaki dan Akari berteman baik sejak masuk ke sekolah dasar yang sama. Namun, keduanya terpisah setelah lulus sekolah dasar. Mereka menyimpan perasaan satu sama lain, dan waktu pun berlalu. Pada satu hari bersalju, Takaki tengah dalam perjalanan untuk menemui Akari kembali. Ketika duduk di kereta dari Tokyo, kenangan masa lalu menghamipirinya, dan pertemuannya dengan Akari terasa semakin dekat. Takaki terlibat dalam perjalanan menuju tiga cerita cinta yang saling terkait dan tanpa kemurnian yang merentang sepanjang kehidupan mereka.
2004/Color/91 menit
Pasca Perang Dunia II Jepang telah terbagi dan diduduki oleh dua kekuatan yang saling bersaing. Hokkaido telah diambil oleh “UNION” sementara Honshu dan pulau-pulau selatan lain berada di bawah pendudukan Amerika Serikat. Hiroki, Takuya, dan Sayuri adalah dua anak laki-laki dan seorang gadis yang tinggal di Aomori, provinsi di Honshu yang paling dekat ke Hokkaido. Ketiga anak ini tertarik dengan menara raksasa misterius yang mereka lihat di Selat Tsugaru. Mereka berjanji jika suatu hari akan membuat dan menerbangkan pesawat ke menara untuk mengungkap misteri itu. Namun, proyek tersebut ditinggalkan setelah hilangnya Sayuri secara tiba-tiba. Tiga tahun kemudian, Hiroki mengetahui bahwa Sayuri telah koma selama tiga tahun terakhir, sebuah hal yang terkait dengan rahasia menara UNION.
Children Who Chase Lost Voices/Shinkai Makoto
2011/Color/116 menit
Asuna tinggal bersama ibunya yang sibuk bekerja di rumah sakit. Sendirian, ia sering mendengarkan musik misterius dari kristal pemberian mendiang ayahnya. Suatu hari ia berkenalan dengan Shun yang mengaku datang dari Agartha. Keesokan paginya, Asuna mendengar jika anak laki-laki itu ditemukan tewas. Di sekolah Asuna mendengar kisah Agartha, negeri orang mati dari pak Morisaki, guru pengganti. Segera Asuna mencari Shun dan menemukannya sedang berdiri sendiri. Tiba-tiba, mereka berdua ditangkap sepasukan mahluk yang memaksa mereka masuk melewati gerbang Kehidupan dan Kematian menggunakan Clavis,kristal milik Asuna. Komandan pasukan bernama Morisaki yang ingin mengambil mendiang isterinya melalui gerbang itu. Di dalam perjalanan jatuh banyak korban dan menyisakan Asuna yang akhirnya sadar jika kesepianlah yang membuatnya datang ke Agartha. Akhirnya ia bertemu dengan Lisa, mendiang isteri Morisaki yang ingin agar suaminya kembali ke dunia kehidupan tanpa dirinya.
