Salah satu event game tahunan yang bertujuan untuk memajukan industri game, khususnya dalam negeri besutan The Lazy Monday dengan tajuk Gamers 2 Gamers Festival atau disingkat G2G Festival hadir kembali di tahun ini. Acara yang berlokasi di Luxus Grand Ballroom, MGK Kemayoran – Jakarta ini diadakan pada tanggal 23-24 November 2024, dan menjadi ajang developer game dari dalam negeri unjuk gigi ke warga Indonesia bahwa game lokal bisa lebih baik dari game buatan luar.

Jika di tahun sebelumnya mengambil tema Kabukichou berdasarkan dari yu Ga Gotoku alias Yakuza, di edisi ketiga dari G2G Festival kali ini mereka membawa tema post-apocalypse dengan barang-barang salvage beserta suasana kota yang nyaris tidak berbentuk. Tema tersebut ternyata mengambil konsep dari game action terheboh yang dirilis di tahun ini yaitu Stellar Blade besutan Shift Up. Menurut Rivaldo Santosa selaku penyelenggara acara G2G dan Leader dari The Lazy Monday mengatakan bahwa awalnya mereka memilih antara Stellar Blade atau Black Myth Wukong yang menjadi tema di G2G tahun ini, namun pada akhirnya semua tim G2G sepakat bahwa tema post-apocalypse menjadi tema G2G kali ini. Rivaldo sendiri sebenanyar lebih ingin menggunakan tema Black Myth Wukong. Namun hal tersebut membutuhkan budget yang terlalu besar karena membuat tema hutan dan pagoda ala-ala kerajaan Tiongkok era dinasti pasti akan sulit dilakukan, sekaligus butuh waktu lama juga untuk pembuatan pagoda tersebut.

The Lazy Game Awards 2024 Hadirkan Pemenang Yang Terduga

Foto: Aldin Firgiawan

Sebelum ajang G2G Festival Chapter 3 dimulai, seperti biasanya acara awarding tahunan mereka, yakni The Lazy Game Awards juga tidak pernah absen dan selalu menemani event tersebut setiap tahunnya. Hal ini tentu demi membuat acara semakin meriah dan juga menjadi motivasi bagi developer game agar semakin maju dan berinovasi di game-game berikutnya.

Berikut adalah daftar pemenang dari The Lazy Game Awards 2024:

  • Best art direction: Black Myth: Wukong
  • Best Narrative Driven: FF VII Rebirth
  • Best Indie Game: Another Crabs Adventure
  • Best Multiplayer Game: Helldivers II
  • Best Horror Game: Silent Hill 2
  • Best RPG: Elden Ring: Shadow Of The Erdtree
  • Most Anticipated Game: Grand Theft Auto VI
  • Best Sports Game: EA Sports FC 25
  • Best Strategy Game: Frostpunk 2
  • Best Fighting Game: Tekken 8
  • Best Action/Adventure Game: Black Myth: Wukong
  • Best Mobile Game: Zenless Zone Zero
  • Best Indonesian Mobile Game: Cisini Stories: RPG Hidup Cewe
  • Best Indonesian Art Direction: My Lovely Empress
  • Best Indonesian Game Direction: My Lovely Empress
  • Indonesian Most Anticipated Game: Agni: Village Of Calamity
  • TLGA Game Of The Year: Black Myth Wukong
  • TLGA Indonesia Game Of The Year: Dreadhaunt

The Lazy Monday Pick

  • Best Indonesian Newcomer: Acts Of Blood
  • Best Indonesian Game Developer: Gambir Studio
  • Most Influential Person In Gaming: Luat Sihombing (KOMDIGI)

Semua pemenang dari seluruh nominasi tersebut dipilih oleh warganet yang sudah melakukan voting di situs resmi The Lazy Monday dan beberapa juga ada pilihan nominasi yang sudah disepakati oleh pihak The Lazy Monday.

Makin Banyak Game Buatan Bangsa Yang Disajikan Di Tahun Ini

Antusias para pengunjung G2G yang mencoba game buatan lokal sangat tinggi sehingga memenuhi antrian suatu booth (Foto: Aldin Firgiawan)

Di ajang G2G Festival Chapter 3 kali ini ada semakin banyak sekali game yang bisa dicoba dengan beragam genre yang berbeda, dan tentunya semua game yang di-showcase ini buatan dalam negeri.

Booth dari Toge Productions yang penuh sehingga dari pihak developer harus menjadi pagar untuk membatasi pemain untuk mencoba suatu game terbaru mereka (Foto: Aldin Firgiawan)

Ada beberapa game yang sangat ramai dipadati pengunjung seperti game Riftstorm besutan Confiction Labs dan Agate, Cisini Stories besutan Ikan Asin Production, Whisper Mountain Outbreak besutan Toge Productions, Blades Of Mirage besutan Agate dan game unik tentang kuliner besutan Gambir Studio, Spices of Life yang merupakan kolaborasi dengan illustrator kuliner, Harousel.

Game Agni: Village Of Calamity jadi primadona game horror yang dinanti tahun depan (Foto: Aldin Firgiawan)

Selain game yang disebutkan di atas yang merupakan game dari studio besar dan paling senior di dunia game lokal, ada juga game yang berasal dari studio pendatang baru seperti Agni: Village Of Calamity dari studio Separuh Interactive yang digadang-gadang sebagai game yang ditunggu dan sempat viral, hingga salah satu sineas horror asal Indonesia seperti Joko Anwar mengakui game tersebut.

Ada juga game action seperti Acts Of Blood besutan Eksil Team dan Troublemaker 2: Beyond Dream besutan Gamecom Team yang juga mencuri perhatian para pengunjung G2G Festival Chapter 3, karena ini adalah genre yang ditunggu oleh netizen di tahun depan.

Ada juga Epic Conquest X besutan Gaco Games yang merupakan game online action RPG yang terinspirasi dari Genshin Impact, dan siap hadir di tahun depan. Bagi pecinta TCG (Trading Card Game), ada game berjudul Null Horizons yang mengambil tema luar angkasa. Ada juga game unik bergenre open world seperti Indekos yang menceritakan kehidupan mahasiswa akhir semester yang harus berjuang menjalani kerasnya hidup lewat sebuah kos-kosan yang menjadi saksi hidup sang mahasiswa tersebut. Tidak ketinggalan, ada game simulasi manajemen idol ala-ala Idolm@ster yang berjudul K-Pop Idol Stories (KISS) besutan Wisageni Studio yang mengajak pemainnya untuk menjadi manager suatu K-Pop Idol dari nol sampai sukses menjadi idola sesungguhnya.

Ada juga booth komunitas yang selalu mewarnai panggung G2G Festival (Foto: Aldin Firgiawan)

Ada juga booth komunitas yang menghiasi perhelatan G2G Festival setiap tahunnya. Di antara komunitas yang hadir seperti Kombatant Indonesia, Warnet (Warga Negara Teyvat), Maintendo, LARP Jakarta dan masih banyak lagi komunitas yang membuka booth di G2G Festival. Tidak ketinggalan booth KOMDIGI dengan showcase game-game yang pernah hadir di event IGDX 2024 beberapa bulan yang lalu.

Makin Banyak Hadiah Gratis Menunggu Lewat Quest Mission!

Foto: Aldin Firgiawan

Seperti yang pernah G2G Festival lakukan setiap tahunnya, yang pasti ada salah satu daya tarik yang menjadi tujuan pengunjung menghadiri event tersebut. Hal tersebut tidak lain adalah Quest Mission di mana pengunjung G2G Festival akan mendapatkan sebuah Quest Book yang berisi kotak kosong yang harus diisi stempel dari beberapa booth sponsor dan developer yang tersedia untuk mendapatkan hadiah menarik.

Ada sistem baru yang diterapkan di G2G Festival sebelumnya. Selain stempel, pengunjung juga harus mempunyai koin untuk menukarkan hadiah yang tersedia di exchange booth. Hal ini adalah langkah yang sangat adil dan juga memberikan tantangan tersendiri untuk mendapatkan hadiah yang diinginkan.

Adapun hadiah yang disediakan seperti Playstation 5 Digital Edition, Xbox Series S, Nintendo Switch OLED, hingga kaset game dan aksesoris game yang bisa dibawa pulang setelah menyelesaikan quest yang ada di G2G Festival.

Di G2G selalu ada mini games dengan hadiah menarik (Foto: Aldin Firgiawan)

Mau yang lebih menantang selain mengikuti quest mission? Ada juga mini games dan mini turnamen dengan hadiah beragam seperti SSD 1TB, Headset Razer hingga Laptop Gaming yang diadakan di setiap sesi selama event G2G Festival Chapter 3 berlangsung. Peserta harus mengisi data diri lewat QR Code yang tersedia di monitor. Peserta yang beruntung melalui wheel of fortune akan berkesempatan untuk mengikuti tantangan tersebut di atas stage.

G2G Festival Chapter 3 bukan hanya sekedar event game kebanyakan, tetapi event ini juga bertujuan untuk mengajak para gamer di Indonesia untuk mendukung game buatan lokal serta memajukan perkembangan industri game di Indonesia.

Thank you buat The Lazy Monday untuk event G2G Festival di tahun ini. Sampai ketemu lagi di G2G Festival tahun 2025 mendatang.

KAORI Newsline | Liputan Oleh Aldin Firgiawan

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses