nyubie, saya, Keiichi Hara (sutradara film Coo dan Colorful), saddam, dan PseudoAngel
Hari Sabtu lalu, saya, saddam, Hendri, titirara, PseudoAngel, dan nyubie (yang nekat mencoba peruntungan meski tiket sudah habis) bersama-sama menghadiri pemutaran film anime yang diselenggarakan Japan Foundation di Plaza Senayan, Jakarta.
Kondisinya sangat kontras dengan tahun lalu, saat film yang sebenarnya (menurut saya) lebih menarik, yaitu 5 Centimeters per Second dan The Place Promised in Our Early Days, keduanya karya Makoto Shinkai, hanya ditonton belasan orang. Seakan-akan saya pergi berkencan dengan 3nisette saat itu.
Rupa-rupanya hal ini membawa berkah, tidak hanya bagi JF selaku pemilik kegiatan yang senang karena tahun ini bangku penonton terisi penuh, namun KAORI pun merasakan manfaatnya. Setidaknya KAORI diapresiasi karena sudah menyebarkan info pemutaran film ini di KAORI, baik internal maupun eksternal.
Hasilnya, tambah koneksi baru, dan tentu saja membuka potensi kerja sama. Mudah-mudahan dalam kesempatan berikutnya saat KAORI berhadapan dengan JF, KAORI punya daya tawar yang lebih baik lagi dari kondisi eksiting KAORI saat ini.
Hal lain pun juga didapatkan dari acara ini. Salah satu kenalan saya, Aji-sensei dan Roberto-sensei yang merupakan anggota Jayapoken, klub riset pop Jepang yang boleh dibilang tidak main-main, sudah berkenalan pula dengan bung saddam.
Saya memang belum mendiskusikan lagi mengenai kerja sama ilmiah antara Jayapoken dengan KAORI, mungkin bisa berbentuk pertukaran data, riset bersama, atau dalam bentuk lain. Namun bang Dody bisa mendapatkan sumber lain yang diharapkan mampu menghapuskan rasa hausnya akan apa yang sebenarnya terjadi di belantika kebudayaan pop Jepang.
Saat itu, antara bang Dody dengan Aji-sensei sempat ada perdebatan mengenai masalah latar belakang sejarah industri anime di Jepang. Termasuk perdebatan mengenai masalah seiyuu baik di Jepang maupun di Indonesia. Di sini, Aji-sensei juga sempat menceritakan pengalaman pribadinya mengerjakan terjemahan program TV Jepang yang dituntut bekerja cepat namun hanya dibayar seikhlasnya, lillahi ta’ala.
Di hari yang sama dengan pemutaran film itu, KAORI juga menerima undangan untuk tampil di acara Jpopzilla yang shootingnya akan dilakukan Rabu siang (12/12). Kesempatan yang sangat menarik, selain kesempatan ikut nonton bareng Bukan 4 Mata yang saya juga harapkan bisa diikuti oleh Kaorin, minimal seDaop 1 nanti.
Lalu di minggu ini adalah batas terakhir mengenai persiapan keikutsertaan KAORI di kegiatan BIJAC (Binus International) bulan Februari 2013. Rencananya saya mau bertemu dengan panitia BIJAC secepat mungkin untuk membahas hal ini, terutama masalah touhou yang sudah ditunggu-tunggu itu. Alhamdulillah, rekan subforum touhou sudah menyanggupi.
Jangan lupakan juga masalah Dubber and Friends yang sudah saya singgung di MH09 lalu. Ringka sudah tanya mengenai kesiapan KAORI karena DnF sudah menyatakan sanggup untuk mengundang KAORI berkegiatan bersama di basecamp mereka!
Satu hal yang saya sayangkan di akhir tahun ini adalah saya harus menolak undangan partisipasi KAORI di acara Universitas Budi Utomo. Tenggat waktu yang terlalu mepet (hanya 2 minggu jelang pelaksanaan) membuat saya berat hati harus menolak acara ini, karena toh acara harus dipersiapkan minimum sebulan sebelum hari-H, untuk sosialisasi dll.
Hal ini tidak mungkin bisa terlaksana kalau saja Daop 1 masih menjadi Daop yang gabut dan orang-orangnya sulit dikumpulkan seperti tiga bulan yang lalu. Untunglah, hal itu sudah berubah.
KAORI, baik secara keseluruhan, secara diplomatis, maupun dari segi perkembangan di regional (tidak hanya Daop 1 namun juga Daop dan Divre lain), sepertinya masih akan terus terbang tinggi!
Shin Muhammad
Administrator KAORI
