Koutetsujou no Kabaneri
Judul Lain | Kabaneri of The Iron Fortress |
Karya Asli | seri anime original |
Pengisi Suara | Kanae Oki sebagai Kajika Kensuke Satou sebagai Kibito Maaya Uchida sebagai Ayame Mamoru Miyano sebagai Biba Mariya Ise sebagai Yukina Ryota Ohsaka sebagai Sukari Sayaka Senbongi sebagai Mumei Tasuku Hatanaka sebagai Ikoma Toshiki Masuda sebagai Kurusu Yuuki Kaji sebagai Takumi |
Sutradara | Tetsuro Araki (Aoi Bungaku Series, Shingeki no Kyojin, Guilty Crown) |
Penulis Skenario | Hiroshi Seko (Garo, Kill la Kill) |
Desain Karakter Asli | Haruhiko Mikimoto |
Lagu Pembuka | “KABENERI OF THE IRON FORTRESS” oleh EGOIST |
Lagu Penutup | “ninelie” oleh Aimer × chelly |
Studio | Wit Studio |
Situs resmi | http://kabaneri.com/ |
@anime_kabaneri | |
Mulai tayang pada | 7 April, 1555GMT/ 2255WIB/ 8 April, 0055JST |
Dua puluh lima tahun telah berlalu sejak penyerangan makhluk bernama Kabane, manusia kini bertahan hidup di berbagai stasiun-stasiun dengan lindungan tembok serta pasukan khusus yang bersiap menghalau serangan para Kabane. Karena manusia yang bertahan hidup berlindung di setiap stasiun, terdapat beberapa pasukan khusus yang ditempatkan di rangkaian kereta yang berkeliling untuk menghentikan serangan Kabane. Salah satu dari rangkaian kereta tersebut bernama Koutetsujou (The Iron Fortress).
Setelah serangkaian serial misteri (Rampo Kitan, Subete ga F ni Naru, Bokumachi), kini blok penayangan noitaminA menyajikan sesuatu yang berbeda, yaitu sebuah seri anime aksi. Melihat Koutetsujou no Kabaneri sekilas akan mengingatkan anda pada seri Shingeki no Kyojin, dengan premis utama adanya “serangan” terhadap para “manusia yang berlindung” dan keberadaan “pasukan khusus dengan persenjataan khusus”, tak lupa dengan penampilan tembok pelindung, memang ini adalah sebuah seri original persembahan studio Wit serta para staf yang ada di balik Shingeki no Kyojin. Selain itu seri ini menampilkan suatu perpaduan yang menarik, serangan zombie dengan aksi bernuansa steampunk yang dibalut dengan nuansa Jepang di era feodal. Sepertinya akan banyak hal menarik dari seri ini, karena di episode perdananya tidak hanya ditampilkan aksi saja namun ada pula kritik sosial yang disampaikan dalam anime ini. (Rafly N/KAORI Newsline)
Kuma Miko
Karya Asli | Seri komik oleh Masume Yoshimoto |
Pengisi Suara | Eri Kitamura sebagai Hibiki Sakata Hiroki Yasumoto sebagai Natsu Kumai Kazuyuki Okitsu sebagai Yoshio Amayadori Natsumi Hioka sebagai Machi Amayadori |
Sutradara | Kiyoshi Matsuda (Durarara!!, Gugure! Kokkuri-san) |
Penulis Skenario | Masao Iketani, Pierre Sugiura |
Desain Karakter | Hiroyuki Saida (Barakamon, Soredemo Machi wa Mawatteiru) |
Musik | Akiyuki Tateyama (Shimoneta) |
Lagu Pembuka | “Datte, Gyutte Shite.” oleh Maki Hanatani |
Lagu Penutup | “KUMAMIKO DANCING” oleh Natsumi Hioka & Hiroki Yasumoto |
Studio | Kinema Citrus, EMT Squared |
Situs Resmi | http://kmmk.tv/ |
http://twitter.com/kmmk_anime | |
Mulai Tayang Pada | 3 April 2016, 1400 GMT/ 2100 WIB/ 2300 JST |
Machi adalah seorang siswi SMP yang juga menjadi seorang Miko (wanita penjaga kuil) di sebuah kuil Shinto yang mendewakan beruang (Kuma) di daerah pegunungan di Tohoku, bagian utara Jepang. Penjaga dari Machi sendiri adalah seekor beruang yang dapat berbicara bernama Natsu. Suatu hari, Machi meminta kepada Natsu agar ia diizinkan untuk bersekolah di kota. Natsu yang bersifat mudah khawatir itu pun memberikan serangkaian latihan kepada Machi agar ia dapat bertahan hidup di kota.
Berlatar pedesaan, Kuma Miko nampaknya berhasil menampilkan suasana pedesaan pelosok walaupun hanya dengan ilustrasi sederhana. Hubungan antara Machi dan Natsu juga menarik untuk diikuti, di mana Machi yang mulai tidak betah dengan tugasnya sebagai miko, juga harus mempertimbangkan perasaan Natsu yang akan ia tinggal. Komedi yang ditampilkan cukup menarik, meskipun tidak sampai membuat tertawa terbahak-bahak, setidaknya cocok sebagai pelepas penat. Episode awal juga sudah menampilkan beberapa tokoh dengan sifat yang beragam, yang mana ini merupakan hal yang bagus dalam anime bertema comedy-slice of life. Lagu pembuka yang bernada ceria pun juga nampak cocok dengan suasana seri ini. (M Razif Dwi Kurniawan / The Indonesian Anime Times)
Kuromukuro
Karya Asli | Original |
Pengisi Suara | Mao Ichimichi (M.A.O) sebagai Yukina Shirahane Youhei Azakami sebagai Kennosuke Tokisada Ouma Reina Ueda sebagai Sophie Noelle Asami Seto sebagai Mika Ogino Hidenobu Kiuchi sebagai Takekuma-sensei Hikaru Ueda sebagai Liu Shen Mi Hiromichi Tezuka sebagai Jirō Juri Kimura sebagai Bess Kaito Ishikawa sebagai Ryōto Akagi Kanako Toujô sebagai Hiromi Shirahane Katsuyuki Konishi sebagai Graham Kouichi Makishima sebagai Minoru Aramata Lynn sebagai Rita Manami Sugihira sebagai Marina Unami Momo Sasakura sebagai Koharu Shirahane Rina Satou sebagai Paula Ryohei Kimura sebagai Tom Borden Tetsuo Goto sebagai Oshō Yakushi Yūsuke Kobayashi sebagai Jundai Kayahara |
Sutradara | Tensai Okamura (Ao no Exorcist, Darker than Black) |
Penulis Skenario | Ryou Higaki (Another) |
Desain Karakter | Yuriko Iishi (Another, Nagi no Asukara) |
Musik | Hiroaki Tsutsumi (Ao Haru Ride) |
Lagu Pembuka | “Desutopia” oleh Glay |
Lagu Penutup | “Realistic” oleh Michi |
Studio | P.A Works |
Situs resmi | http://kuromukuro.com/ |
https://twitter.com/KUROMUKURO_UNKL | |
Mulai tayang pada | 7 April 2016, 1200GMT/ 1900 WIB/ 2100 JST |
Sebuah artifak kuno berhasil ditemukan secara tidak sengaja saat pembangunan bendungan Kurobe. Menanggapi hal tersebut, PBB membentuk sebuah institusi khusus yang bertujuan untuk menyelidiki artifak tersebut. Hal ini menyebabkan para peneliti dari seluruh dunia datang ke wilayah Kurobe, sehingga putra-putri dari para peneliti tersebut ditempatkan di suatu sekolah khusus yaitu SMA Internasional Gunung Tate, termasuk putri dari kepala institusi tersebut, Yukina Shiharane. Pada musim panas 2016, sebuah meteor misterius tiba-tiba jatuh menghantam bumi. Di saat bersamaan, seorang samurai yang telah tertidur selama ratusan tahun kembali terbangun.
Diluncurkan sebagai original project untuk memperingati ulang tahun ke-15 studio P.A Works, animasi Kuromukuro terlihat jauh lebih baik dari karya P.A Works pada season sebelumnya. Kualitas CG yang ditampilkan juga lumayan baik. Para penggemar anime aksi juga sepertinya tidak akan kecewa karena adegan aksinya juga tergarap cukup baik walaupun belum begitu spesial. Salah satu adegan aksi yang memorable pada episode perdana adalah adegan pertarungan antara Mecha alien melawan samurai yang, secara harfiah, hanya membawa pedang. Pada adegan ini, para staff P.A works menunjukkan kepiawaiannya mengkombinasikan animasi yang fluid dengan pergerakan CG yang rapi serta framing yang baik untuk membuat sebuah adegan aksi yang apik. (Dany Muhammad/Indonesian Anime Times)
Macross Delta
Karya Asli | Macross Δ |
Pengisi Suara | Asami Seto sebagai Mirage Farina Jenius Minori Suzuki sebagai Freyja Wion Kiyono Yasuno sebagai Kaname Buccaneer Yuuma Uchida sebagai Hayate Immelma |
Sutradara | Shoji Kawamori (AKB0048, Aquarion Evol, Macross F)
|
Penulis Skenario | Toshizou Nemoto (Durarara!, Gosick, Inu to hasami wa Tsukaiyo) |
Desain Karakter | Chisato Mita |
Lagu Pembuka | Ichido dake no Koi nara (一度だけの恋なら)” by Walküre (ワルキューレ) |
Lagu Penutup | Rune ga Pikatto Hikattara (ルンがピカッと光ったら)” by Walküre (ワルキューレ) |
Studio | Satelite |
Situs resmi | http://macross.jp/ |
@macrossD | |
Mulai tayang pada | 3 April 2016, pukul 20.30WIB/13.30 GMT/22.30 JST |
Bersettingkan 8 tahun setelah Macross Frontier, Macross Delta menceritakan tentang Walkure, sebuah unit Idol. Ditemani oleh Delta Squadron, Walkure berjuang melawan sebuah penyakit misterius bernama Var Syndrome.
Macross Delta mengingatkan saya pada salah satu seri Idol-Mecha yang digarap oleh Sunrise beberapa tahun lalu. seri itu tergolong sangat buruk dan para fans seri idol tersebut sepakat mengatakan “seri ini tidak pernah ada”. Dengan kombinasi genre yang sama, apakah Satelite berhasil menggarap kombinasi “unik” satu ini dengan benar atau apakah akan bernasib sama seperti seri yang digarap oleh Sunrise?(Naufalbepe – KAORI Newsline)
Mayoiga
Judul Lain | The Lost Village |
Karya Asli | Original |
Pengisi Suara | Ai Kakuma sebagai Lovepon Ayaka Shimizu sebagai Maima Hiromi Igarashi sebagai Lion Kaoru Sakura sebagai Koharun Kōdai Sakai sebagai Mitsumune Konomi Tada sebagai Nanko Kosuke Miyoshi sebagai Jack Taku Yashiro sebagai Hayato Tatsuhisa Suzuki sebagai Valkana Yoshiaki Hasegawa sebagai Yura Mikage Yuka Aisaka sebagai Masaki |
Sutradara | Tsutomu Mizushima (Shirobako, Another) |
Penulis Skenario | Mari Okada (Anohana, Selector Infected WIXOSS) |
Desain Karakter | Naomi Ide (Akuma no Riddle) |
Musik | Masaru Yokoyama (Shigatsu wa Kimi no Uso) |
Lagu Pembuka | “Gensou Drive” oleh Ami Wajima |
Lagu Penutup | “Ketsuro” oleh Hina Katahira |
Studio | Diomeda |
Situs resmi | http://www.mayoiga.tv/ |
https://twitter.com/mayoiga_project | |
Mulai tayang pada | 1 April 2016, 1330 GMT/2030 WIB/2230 JST |
Tiga puluh orang lelaki dan perempuan muda berkumpul bersama dalam sebuah perjalanan bus pawisata yang mencurigakan. Tujuan akhir dari perjalanan tersebut adalah desa Nanakimura, sebuah desa misterius yang keberadaannya dapat diperdebatkan. Di Nanakimura, semua orang bisa hidup dalam utopia, terbebas dari semua permasalahan duniawi mereka……….. atau setidaknya, seperti itulah legenda berkata. Bus pariwisata tersebut meluncur jauh ke kedalaman gunung bersama dengan ketiga puluh penumpangnya, dimana setiap dari mereka datang dengan membawa pengharapan serta luka yang menganga di hati masing-masing dan kemudian, terhampar di tempat kedatangan ketiga puluh orang itu, sebuah desa tak berpenghuni. Aroma kehidupan masih memancar di desa tersebut, meskipun keadaannya tak seindah yang mereka bayangkan. Kenyataan apakah yang harus dihadapi ketiga puluh orang tersebut?
Spring 2016 dibuka dengan sebuah anime original hasil kolaborasi sutradara Tsutomu Mizushima dan penulis skenario Mari Okada. Dianimasikan oleh studio Diomeda, para staff sukses memperlihatkan sebuah anime dengan suasana misterius di episode pertamanya. Efek kabut yang sangat baik, penggunaan lagu dengan lirik yang misterius, serta premis dasar yang tidak kalah misteriusnya, Mayoiga siap membuat para penonton menerka apa yang sebenarnya terjadi disini. Selain itu, penggunaan framing disini juga efektif menangkap kesan-kesan yang ingin disampaikan ke penontonnya, seperti saat mereka menggunakan close up yang langsung menyorot ke wajah karakternya untuk membuat wajah karakternya terlihat memenuhi frame dan memberikan kesan ketidaknyamanan bagi karakter yang terperangkap di frame sempit tersebut. Banyaknya jumlah karakter mungkin bisa menjadi poin minus karena akan menyebabkan penonton kesulitan mengingat nama-nama mereka. Namun diluar itu, episode pertama Mayoiga dieksekusi dengan sangat baik dan sangat direkomendasikan untuk mereka yang mencari sebuah anime misteri thriller. (Dany Muhammad/Indonesian Anime Times)
Panduan seri anime musim semi 2016 berlanjut ke halaman berikutnya.