Sebuah perkiraan pemerintah menunjukkan bahwa pada tahun 2040, seluruh provinsi di Jepang akan mengalami penurunan dan penuaan populasi.
Institut Kajian Populasi dan Keamanan Nasional hari ini mengeluarkan proyeksi populasi penduduk Jepang berdasarkan provinsi.
Proyeksi itu didasarkan pada hasil sensus penduduk terbaru yang dilakukan setiap 5 tahun.
Insitut itu membuat proyeksi berdasarkan data yang dikumpulkan 3 tahun lalu serta mempertimbangkan dampak bencana bulan Maret 2011 di kawasan timur laut Jepang.
Provinsi Akita di utara diproyeksikan akan mengalami penurunan populasi terbesar yakni 35,6 persen, diikuti oleh provinsi Aomori sebesar 32,1 persen dan provinsi Kochi 29,8 persen.
Direktur institut itu, Toru Suzuki, mengatakan populasi penduduk semakin berkurang di kawasan pedesaan dan menua di kota-kota besar, akibat besarnya arus perpindahan ke perkotaan semasa tahun-tahun pertumbuhan ekonomi pesat di akhir tahun 1960-an dan 1970-an.
Suzuki menegaskan bahwa pemerintah daerah tidak lagi dapat membuat kebijakan dengan asumsi bahwa populasi penduduk akan berkembang. Ditambahkannya, masyarakat seperti itu kini harus terfokus pada bagaimana mempertahankan layanan keuangan dan administratif mereka.
KAORI Newsline | via NHK