Membangkitkan Harapan 32: Melihat Dunia

0

amy_suisei_no_gargantia

Alhamdulillah, kerja keras rekan-rekan Daop 8 (wabilkhusus Malang) telah membuahkan hasil yang baik. Meski baru kali pertama dan cukup kecil, saya berterima kasih karena dua hal yang bahkan Jakarta tidak bisa melakukannya.

Pertama, koordinasi tim yang memang dipersiapkan sejak jauh-jauh hari dan secara matang. Fenomena dead weight sebagaimana yang dulu dialami Daop 1 di Gelar Jepang tahun kemarin memang masih ada (dan itu lumrah), tapi membaca laporan-laporan yang lain, saya kira ini sudah begitu bagus untuk yang kali pertama.

Hal menarik dari persiapan ini adalah inisiatif yang kuat untuk mengontak saya. Bahkan melalui Facebook, desain banner bisa dikonsultasikan, di-acc, lalu dicetak. Jadi tidak harus formal-formal amat melalui waktu khusus, yang penting tujuannya tercapai.

Kedua, penghimpunan modal yang dilakukan dengan baik. Ini tentu saling berkait dengan koordinasi antar anggota tim yang tentu harus sama baiknya. Selain itu, ini adalah stan pertama di mana KAORI tidak bisa memberikan dukungan apa-apa. Bila ada, tentu uang atau bantuan lain sudah dikirimkan ke daerah-daerah sebagaimana ke Daop 2, Daop 4 atau Daop 6.

Semoga kesuksesan di daerah ini bisa memacu Daop dan Divre di berbagai daerah agar lebih berprestasi dan bisa lebih mengembangkan semangat KAORI, tentu disesuaikan dengan kekayaan lokal yang ada di daerah setempat.

Selain kesuksesan yang ada di daerah, minggu lalu pun sejumlah subforum telah mengadakan program rapat koordinasi internal subforum tersebut. Saya hanya berkesempatan mengikuti program rapat Alun-Alun, tetapi dari rapat (yang tidak diselenggarakan karena masalah tertentu ini), rupanya banyak ide-ide yang segar dan mungkin bisa diterapkan untuk kemajuan subforum.

Misalnya dalam rapat di subforum Alun-Alun, ada bahasan untuk menjalankan ide “Hari Bebas Beranda”. Ini memang konsep radikal dan saya tidak tahu apakah akan berjalan atau tidak, tetapi bahkan staf tidak pernah memikirkan hal seperti ini.

Kemudian di rapat subforum Touhou, ditemukan pula pembahasan yang sudah menjadi masalah klasik di KAORI secara umum: batasan konten tidak aman atau yang populer disebut NSFW. Pembahasan soal konten tidak aman ini sudah ada sejak tahun 2011 di internal staf dan sampai hari ini bahkan belum ada titik temunya.

Namun ada yang lebih menarik daripada itu: komentar pengguna subforum yang menyesal karena ketinggalan rapat. Dia bukan aktivis Beranda, bukan pula aktivis subforum Pelayanan Pelanggan, dan saya pun baru kali itu melihat namanya. Bagi saya, ini fenomena yang bagus.

Dari sisi staf pun, ada pengalaman yang bagus. Saya senang ketika melihat Gio yang merasa lelah ketika memimpin rapat Alun-Alun. Lelahnya karena melihat konflik yang terjadi saat rapat tersebut. Namun mengesampingkan masalah itu, ada rasa senang setelah masalah bisa diselesaikan. Memimpin rapat itu tidak jelek-jelek amat dan (semoga) bermanfaat setelah lulus dari KAORI nanti. Ya!

Rapat keliling ini sebenarnya penyempurnaan dari konsep rapat yang diadakan secara insidental (hanya ketika ada masalah saja). Asalnya sendiri dari keluhan yang dirasakan salah satu pengguna sebuah subforum yang merasa bahwa ia tidak “konek” dengan moderator subforum tersebut.

Ke depan, saya berharap rapat keliling ini bisa diselenggarakan secara mandiri oleh subforum tersebut, wajib minimal sekali sebulan. Saya pribadi melihat aktifnya beranda sebuah subforum tidak mencerminkan masalah yang sebenarnya (seperti gunung es), jadi meskipun subforumnya damai-damai saja, tentu hal ini harus diadakan.

Selain rapat keliling alias “blusukan ke dalam”, saya berharap staf-staf sekarang pun bisa mulai “melihat dunia”, blusukan ke luar KAORI, mencari subforum atau situs dengan medan dan kontur yang mirip (atau berbeda) karakteristiknya sesuai dengan subforum yang diasuh, mempelajari, lalu menerapkannya di KAORI.

Ketika KAORI awal-awal dibangun, peraturan, konsep Beranda, konsep subforum anime seperti sekarang dipinjam dan dimodifikasi dari berbagai forum, kemudian diadaptasi dan disesuaikan dengan kebutuhan dan keperluan KAORI. Bahkan konstitusi rakyat KAORI pun diambil dari forum lain dengan perubahan yang sedemikian rupa. Pun konsep kerja KAORI Fansub yang sempat berjaya ini, diambil dari fansub internasional dengan modifikasi signifikan sesuai dengan kondisi KAORI dan pengguna di Indonesia saat ini.

Saat ini pun sedang dilakukan eksperimen pemilihan staf terbaik untuk mendorong kinerja staf KAORI agar lebih termotivasi. Tender banner pun, sistemnya juga diambil dari forum lain (dari Animesuki), dan nanti akan dilihat seberapa efektifkah sistem ini, karena antara KAORI dan Animesuki banyak sekali perbedaan-perbedaan signifikan.

Masih banyak wacana-wacana dan harapan lain yang harus diwujudkan. Transformasi KAORI sebagai salah satu komunitas anime yang sudah besar, dengan beragam kepentingan dan kesibukan masing-masing tidak bisa dieksekusi secepat perusahaan Tbk. dan di sini-lah seninya.

Karena KAORI ini bukan perusahaan Tbk dan secara harafiah digaji lillahi ta’ala (dan klip lagu-lagu True HD Hindi Songs) sehingga banyak orang, termasuk mantan staf yang masih menikmati proses bagaimana KAORI berkembang. Mungkin ini forum anime pertama yang transformasinya terus didokumentasikan di Indonesia.

Semoga semangat melihat dunia (baik yang di dalam maupun di luar) ini dapat terus dijaga, dipertahankan, dan dikembangkan tidak hanya oleh saya maupun tim staf KAORI, namun juga oleh teman-teman pengguna.

KAORI adalah milik penggunanya, maka ayo bersama-sama kita jaga dan kembangkan.

Shin Muhammad
Administrator KAORI

NB: Amy/Suisei no Gargantia. Saya baru nyadar desain karakternya dikerjakan oleh Naruko Hanaharu (peringatan gambar tidak aman)

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses