Membangkitkan Harapan 45: Membaca Tanda Zaman

0

mh44-photokano

Pada Jumat, 11 Oktober lalu, saya mengirimkan pesan kegembiraan saya ke seluruh staf KAORI Newsline. Untuk kali pertama dalam sejarah Newsline, kunjungan sehari bisa menembus lima ribu, 4 kali dari rerata Newsline pada hari biasa.

Sujud syukur saya seketika berubah menjadi tantangan karena saya tahu bahwa KAORI secara umum, masih belum bisa bertaji dan berwibawa di tengah perkembangan cepat komunitas anime di Indonesia.

Persiapan staf Newsline yang pertengahan bulan ini sudah hampir selesai membuat saya optimis: landasan pacu sudah disiapkan, pesawat sudah dibeli, pilot sedang dalam pelatihan, dan kini tinggal menyaksikan Newsline yang akan segera lepas landas.

Sedikit melompat ke tadi sore, kondangan saya pun akhirnya terpaksa saya batalkan karena saya sejenak berdiskusi dengan Kud, dengan mas Alvin KW, mengenai fokus KAORI saat ini.

Ada cuplikan penting yang saya mau bahas secara singkat di sini:

1. Mengapa KAORI begitu berdarah-darah membangkitkan Newsline dan diplomasi eksternal, bukannya memberdayakan forum yang sudah mapan?
Saya justru khawatir dengan tren global di mana pengguna lebih tertarik memakai media sosial (sebagaimana Kud sendiri melakukannya).
Laju pelambatan forum terjadi secara global dan selama basis forum masih kuat, KAORI harus memanfaatkannya sedini mungkin.
Ketika Newsline dan relasi eksternal dibenahi dengan landasan basis komunitas yang cukup besar, namanya akan lebih cepat terbentuk. Ini lebih baik ketimbang harus habis-habisan fokus ke forum sementara relasi eksternal terus terbengkalai.

2. Apakah itu berarti forum akan ditinggalkan?
Tentu saja tidak. Saya yakin forum akan memiliki dinamikanya sendiri.
Saat KAORI didirikan lima tahun lalu, Facebook belum terlalu besar, tidak sembarang orang bisa berkomentar bebas di internet, sehingga forum kuat dengan basis orang yang cukup berpengetahuan dan berbudi baik.
Sekarang di media sosial, siapapun bisa jadi pengamat, ini berbahaya. Bagai orang baik yang tergerus kelompok alay karena kalah jumlah, saya khawatir fenomena ini keburu menjangkit KAORI.
Yang harus dipastikan: forum tetap solid, tetap berkualitas, sehingga meski melambat, daya tariknya tidak akan surut.

3. Mengubah forum menjadi discuss oriented.
Forum-forum luar yang ramai sangat mengandalkan tautan unduh. Situs-situs populer seperti situs striming kartun, mengandalkan massa leecher yang besar. Mereka tidak punya banyak uang dan umumnya cuma memburu kesenangan sendiri. Komunitas dengan basis seperti ini malah akan menjadi parasit dan ikut menyumbang dampak buruk dalam dinamika kebudayaan anime Indonesia.
Dengan konsep discuss oriented maka KAORI tetap menarik orang dengan kualitas. Ini yang dimiliki KAORI forum, melengkapi kualitas berita KAORI Newsline.

4. Ceruk besar itu ada di luar KAORI.
Bila Newsline dan fansub dibenahi serius, Newsline yang bergerak akan bisa menghidupi tidak hanya staf Newsline melainkan juga kehidupan KAORI forum itu sendiri. Kesejahteraan KAORI membaik, lebih leluasa berekspansi, dan KAORI bisa memberi fitur berlimpah bagi membernya. Kalau forum yang terus diurus, forum akan selamanya bergantung pada sumbangan member.
Saya bukan orang yang bisa mengeluarkan uang puluhan juta rupiah untuk nendo dan figma apalagi Newsline, saya ingin KAORI bisa menghidupi dirinya sendiri dan para penggunanya.

Meminjam kata-kata pakde Harmoko, saya ingin KAORI bisa melihat tanda jaman itu. Bagaimana menyesuaikan visi idealis sembari tetap mengikuti dinamika di luar.

Saya tidak mau KAORI berakhir sebagaimana forum-forum anime lain yang mati, menghilang, ditinggal anggotanya hanya karena tidak mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Jangan tiru perusahaan Jepang yang ambruk karena terjerembab dalam zona nyaman, sehingga mereka tergilas oleh perusahaan Korea.

Saya juga lebih tidak ikhlas KAORI berakhir sebagaimana komunitas “alay” dan “weaboo” di media sosial lain yang tidak mengajarkan pola berpikir, hanya sekadar menjadi pemuja Jepang semata. Lebih tidak ikhlas lagi kalau malah jadi perpanjangan tangan mereka mengeksploitasi Indonesia.

Terima kasih kepada rekan UPT Radio yang selalu istiqomah bersiaran setiap minggu. Terima kasih kepada rekan UPT Newsline yang karena kesigapan, KAORI bisa menghadirkan rilis anime kurang dari 12 jam dari jam tayang asli di Jepang, mimpi yang saya idamkan saat mulai merevitalisasi KAORI Fansub awal tahun ini.

Bagi calon staf yang akan diumumkan nanti, saya juga mengucapkan selamat datang, dan selamat menikmati “neraka”-nya KAORI: jadi pelayan, bukan jadi ndoro ya :v

Mari bekerja sesuai dengan kapasitas kita masing-masing, tentunya harus fun, ya!

Shin Muhammad
Administrator KAORI

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses