Tak diragukan lagi, sebagai salah satu moda transportasi darat, kereta api (KA) menjadi salah satu yang digemari oleh masyarakat untuk melakukan perjalanan rute jarak jauh maupun menengah. Untuk mengapresiasi minat masyarakat tersebut, PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengadakan acara KAI Travel Fair (KATF), di mana masyarakat dapat membeli tiket KA dengan rute dan tanggal tertentu untuk keberangkatan tanggal 7 Agustus – 31 Oktober dengan harga yang jauh lebih murah dari pada harga normal untuk kelas Eksekutif. Kegiatan promosi yang baru pertama kali diselenggarakan operator KA nasional ini bertempat di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta pada tanggal 29 – 30 Juli 2017.
Sejatinya, KAI cukup sering mengadakan program promosi secara dalam jaringan (daring) alias online. Namun, tidak semudah itu mendapatkan tiket promo dan tentu tidak semua calon penumpang bisa mendapatkannya. Terkadang, calon penumpang membutuhkan usaha ekstra untuk mendapatkan tiket – tiket promo tersebut. Umumnya mereka yang ingin mendapatkan tiket promo bangun menjelang tengah malam dan memantau laman resmi pembelian tiket, baik milik KAI maupun agen yang bekerja sama dengan KAI. Dalam hal ini, koneksi internet yang mumpuni sangat dibutuhkan agar mendapatkan respon lebih cepat dari server laman pembelian tiket KAI dan agen lainnya.
Kesampingkan sejenak acara KATF, kami akan membahas 5 “tragedi” gacha yang sering terjadi di eksekusi program promo tiket KAI, baik online maupun kegiatan di tempat.
Ngantri Panjang Dari Pagi
Antrian yang mengular di kegiatan KATF membuat lokasi JCC dan sekitarnya telah ramai sejak pagi hari, meski acara tersebut baru dimulai pukul 10.00. Meskipun menjadi salah satu bentuk kesetiaan para pengguna jasa KA yang rela antri pagi hari hanya untuk sebuah tiket promo, namun seharusnya penumpukan antrian dapat dihindari dengan mengatur alur antrian dengan baik. Pada beberapa acara serupa yang digelar oleh agen perjalanan atau maskapai penerbangan tertentu di tempat yang sama, antrian pengunjung lebih terurai dan tampak lebih teratur, bahkan terkadang tak lagi perlu membuat alur antrian.
Bisa Berangkat, Tidak Bisa Pulang
Sisi lain yang bisa menjadi “tragedi” di kegiatan promo tiket KAI, umumnya secara online adalah ketika dapat memesan tiket keberangkatan dengan lancar, namun saat berburu tiket kepulangan tidak mendapat promosi yang serupa. Efek dari kejadian ini, calon penumpang yang mengalaminya pun terpaksa membeli tiket kepulangan dengan harga normal, menggunakan jasa transportasi lainnya atau bahkan tidak jadi berpergian.
Heboh Tiket Promo Dapat Dipesan Meski Tak Datang Ke KAI Travel Fair
Beberapa netizen pada pagi hari sempat heboh karena mereka dapat membeli tiket dengan harga promosi meski tidak datang ke KAI Travel Fair. Mereka hanya melakukan pemesanan tiket seperti biasa melalui aplikasi pembelian tiket online dan memilih sesuai dengan tanggal perjalanan yang sesuai dengan alokasi tiket tarif promosi. Netizen-netizen ini pun menjadi tak perlu berlelah diri untuk pergi ke KAI Travel Fair.
Berhasil Memesan Tapi Gagal Untuk Membayar
Beberapa netizen yang berhasil menemukan tiket harga promo melalui aplikasi di ponsel pintarnya langsung berusaha untuk mem-booking tiket tersebut. Dari awal melakukan pencarian hingga menemukan tiket tersebut memang tidak ada kendala yang berarti. Namun, sayangnya sebagian netizen yang ‘terlambat’ berburu, langkah mereka harus terhenti karena gagal untuk melangkah ke proses pembayaran.
Sempat Hilang, Namun Datang Kembali
Setelah masa-masa ‘meledaknya’ tiket promo yang dapat dilihat dan dipesan di aplikasi smartphone pada pagi hari, beberapa netizen sempat masih terus berburu tiket harga promo hingga berkali-kali dan mengecek di setiap tanggalnya. Namun, tiket promosi yang hendak diburu itu tak muncul lagi. Setelah beberapa jam berlalu, sekitar pukul 10.30 tiket promo itu muncul kembali. Tak ayal netizen pun kembali bergembira dan langsung mem-booking tiket pesanannya sebelum gagal bayar terjadi lagi.
Cemplus Newsline By KAORI
