Membangkitkan Harapan 53: Halo dari Tahun 2013-B! (2013-B no naka kara konnichiwa!)

0

1488256_10201247449484882_2021390854_n

2014の中からこんにちは!

Ada beberapa hal paling menggembirakan yang terjadi di akhir tahun ini. Selain Facebook KAORI yang sudah menembus 15 ribu (dua kali lipat pergerakan selama 2,5 tahun sebelumnya), tentu saja sukses 65 persennya pre-event Forum Anime Indonesia di Comic Frontier 3 lalu.

Prestasi ini begitu besar dan begitu hebatnya, sebagaimana Comic Frontier yang membuktikan dirinya bisa dan berhasil lepas dari Gelar Jepang UI yang telah membantu membesarkannya selama ini.

Comifuro 3 diikuti oleh sekitar 120 circle, sebutan untuk grup/individu yang berkarya dan berpartisipasi dalam kegiatan ini. Saat Gelar Jepang 2012 lalu partisipannya hanya sekitar 30an dan pertengahan tahun ini sekitar 60-70an.

Dibandingkan dengan Comiket yang diisi sekitar 35 ribu peserta, tentu masih perlu waktu lama untuk mengejarnya. Atau yang paling dekat misalnya, mengimbangi Comic Fiesta Malaysia yang kabarnya empat kali lebih besar dari acara jejepangan kelas internasional di negara ini.

Sang PO, Sudwi Karyadi optimis tahun depan partisipan Comic Frontier akan mencapai 300-400an circle, yang meski masih terbilang kecil, sebenarnya membuktikan adanya harapan dan kesempatan baru bagi industri kreatif Indonesia.

Saya mengamati perencanaan Comic Frontier sejak awal, mulai dari celetukan kecil-kecilan saat AKIPA, komunitas anime di Universitas Indonesia, hingga pengajuan acara Comic Frontier yang terintegrasi dengan Gelar Jepang 2012 lalu.

Perjalanannya berliku dan sedikit terjal. Tidak ada acara dengan konsep seperti Comic Frontier yang hanya mengandalkan “bazaar komik” sebelum ini. Kalaupun ada acara seperti Popcon, modelnya tidak bersifat dari komunitas sebagaimana Comic Market-nya Jepang. Integrasinya dengan Gelar Jepang pun tidak 100% mulus karena penyelenggara acara jejepangan (khususnya Gelar Jepang UI) dituntut untuk mengakomodasi penggemar jejepangan secara umum dan luas, sehingga mau tak mau perhatian terhadap hal-hal berbau anime agak terabaikan.

Waktu itu, saya pun membantu Comic Frontier pertama untuk dipromosikan di KAORI. Tanpa kontrak media partner. Tanpa perlu memajang logo KAORI. Minimal saya ingin brand awareness ini bangkit terlebih dahulu.

Penyelenggaraan Comic Frontier yang ke-3 ini juga dibayangi keraguan penyelenggaranya. Perjudiannya cukup nekat: lepas dari Gelar Jepang dan berlangsung dua hari sekaligus! Saya pun masih mendengar keraguan dua minggu sebelum acara, “mending Minggu aja kali ya”.

Tetapi penyelenggaraan kemarin Sabtu dan Minggu ternyata cukup melebihi ekspetasi. Bukti bahwa acara yang khusus menggaet pelaku kreatif independen akan tetap ramai, terbukti kemarin. Comic Frontier hari Sabtu lebih ramai dari hari Minggu! Ada stan yang terpaksa tutup dan tidak buka hari Minggu karena barangnya sudah habis terjual. Termasuk komik salah satu pengguna KAORI yang habis terjual pada hari pertama (memang cuma dicetak 10 buku sih).

Padahal promosinya hanya via online semata. Padahal partner medianya pun hanya tiga. Padahal tidak ada lomba cosplay berhadiah jutaan rupiah atau doorprize apapun. Bahkan tanpa sponsor!

Saya ingin acara ini terus berjalan dan tentu saja berharap acaranya tetap berbasis komunitas. Tanpa tebengan atau kepentingan aji mumpung pemodal asing. Saya ingin acara ini seperti Comic Market-nya Jepang atau Komik-Kon Filipina yang meski diisi oleh perusahaan-perusahaan besar, esensinya tetap berbasis komunitas dan tidak mengurangi independensinya.

Begitu pula dengan suksesnya pre-event Forum Anime Indonesia yang bangkunya terisi hampir penuh (hanya 3-5 bangku kosong di belakang).

Persiapan pre-event FAI juga cukup terjal. Sempat maju mundur mencari sponsor, tanpa bukti kalau acara ini akan sukses, beberapa pihak tidak menjawab atau menolak hadir dalam diskusi ini.

Akhirnya saya berbicara dengan pihak Comic Frontier, minta izin agar KAORI bisa menggelar acaranya sendiri. Digelar 100% dengan uang kas internal KAORI, tanpa sponsor. Syukurlah diperbolehkan.

Acara pre-event FAI sendiri 65% sukses. Tidak 100% karena pihak industri tidak datang, namun 65% sukses karena antusiasme yang sangat baik dan peserta-peserta diskusi yang sangat aktif menyampaikan pendapat mereka dalam diskusi.

Padahal seperti Comic Frontier, promosinya tidak terlalu besar-besaran. Siaran persnya baru dirilis 3 hari sebelum acara. Woro-woro Twitter dan FB-nya pun juga terlambat dibandingkan Comic Frontier. Sampai Adi ww sedikit pesimis kalau acara ini akan sukses. Saya pun sempat berpikir menggratiskan diskusi karena khawatir pesertanya tidak cukup.

Kesuksesan pre-event FAI pun juga tidak saya sangka akan sebaik ini. Para peserta sampai mengantri kapan acara diskusinya akan mulai. Sampai antri untuk membayar sedangkan panitia tidak bisa membuka pintu ruangan tepat waktu karena persiapan yang begitu wow. Padahal harus bayar untuk ikut diskusinya!

Tim panelis baik Radityo maupun Jayapoken melihat kesuksesan pre-event FAI sebagai munculnya sebuah kesadaran akademik akan budaya pop anime di Indonesia. Sedangkan teman-teman ingin acara ini diselenggarakan di daerah-daerah mengingat animo yang juga cukup besar.

Sebagai penutup keberhasilan tahun 2013, saya ingin 2014, atau 2013-B pun menjadi tahun akselerasi KAORI. Kalau 2012 KAORI ada di throttle 1, tahun 2013 di throttle 2, tahun 2013-B kalau bisa langsung ke throttle 4. Itu berarti 3 kali lipat pertumbuhan.

Itu berarti tidak ada lagi toleransi bagi masalah maupun seruntulan internal. Seluruh staf harus bekerja bekerja bekerja maksimal sesuai kapabilitas dan kompetensi masing-masing, dan tentu diperlukan dukungan teman-teman pengguna agar semua bisa berhasil.

Akhir kata, sebagaimana awal baru saat Japan National Railway (JNR) diprivatisasi menjadi Japan Railway, meninggalkan kenyamanan masa lalu, 2013-Bの中からこんにちは!(Halo dari tahun 2013-B!)

Shin Muhammad
Administrator KAORI

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses