KAORI adalah komunitas yang menghargai orang-orang dengan pemikiran nyeleneh. Tidak mesti brilian maupun masuk akal. Saya melihat, toh selama lima tahun ini ada saja orang-orang unik dengan keunikannya masing-masing yang menggerakkan KAORI.
Masih ingat saya beberapa minggu setelah acara antri minyak tanah kelas internasional, bung yoshimura mengenalkan ethrundr (namanya sangat rawan saalh ketik) ke KAORI.
Kebetulan sekali yang bersangkutan memosting blog dengan deretan pengalaman. Pengalaman yang saya sendiri tidak sanggup menguasainya. Kiprahnya sudah ke mana-mana, sudah go international. Lalu ia memutuskan untuk masuk ke dalam KAORI. Bagi saya, ini sebuah kehormatan, kehormatan yang pernah terjadi 3 tahun lalu saat bung Angga emija masuk ke KAORI, sebelum ia menjadi riajyuu dan menjalani kehidupan sosialita.
Saat blog tersebut diposting, saya tidak tahu. Saya baru tahu saat ada yang men-tag saya di Facebook. Ada framing yang dibuat: ini orang koq pamer amat yah.
Untung sebelum saya memutuskan untuk ikut menyiram bensin di api yang disulut, saya sempat membaca isi blog tersebut. Segera saya kontak Dody, mungkin inilah orang yang sedang dicari-cari oleh KAORI Newsline. Orang dengan ekspetasi dan pandangan global.
Di Newsline, masing-masing staf punya cara pandang dunia yang berbeda. Saya lebih suka berita-berita anti mainstream, Dody juga (dalam cara yang jauh berbeda), begitu pula bung Dirman yang sangat pilih-pilih soal berita. Perbedaan inilah yang membuat KAORI Newsline agak tidak seimbang dalam peliputan beritanya. Perlu satu sudut pandang lagi untuk memperkaya wawasan.
Segera saya komen di blog tersebut: Saya berharap Anda mau bergabung dengan KAORI Newsline juga . Dan ternyata Dody sudah komen sebelumnya.
Saya sempat ragu, kira-kira bakal diterima tidak ya mengingat #siapalahsayaini. Untungnya langsung disambut positif. Momennya juga pas, KAORI sedang membuka lowongan staf Newsline waktu itu.
Maka jadilah sang ethrundr (semoga tidak saalh ketik) bergabung dengan KAORI Newsline. Kemudian ikut meliput ke acara-acara seperti Hellofest dan PPKI. Dalam hati, saya merasa tangan Tuhan sudah mulai datang.
Saat ini ia sedang berada di Eropa. Di negeri Jerman. Semoga saja ia sempat mengunjungi Dessau yang kaya akan ilmu pesawat terbang. Semoga ia bisa ke Hannover yang kaya dengan peninggalan Jerman abad ke-19. Atau datang langsung ke kantor Das Erste di Muenchen.
Kini ia bertugas menarik konten dari LPK dan LSK KAORI, bagian yang sempat mandek selama hampir 1,5 tahun namun sudah mulai kembali bangkit.
Bicara mengenai LSK KAORI, inilah orang yang juga patut dipuji. Yang saya berkali-kali sampaikan ke R10 dan staf KAORI lain, “ini aset berharga”. Yang saya pertahankan, meski sempat membuat saya mutung di pertengahan, namun bisa membuktikan dengan kinerja yang kinclong.
Sudah beberapa kali saya ceritakan soal Rey (bukan Rey Rey Reynaldi). Cerita kali ini dari beberapa minggu sebelum akhir Desember.
Saat itu, sincsei menyinggung mengenai konten KAORI yang masuk ke Newsline, yang pelaksanaannya mandek sejak awal 2013. Berdasarkan saran tersebut, saya segera mengirimkan disposisi ke staf LPK dan LSK (yang menjadi sumber utama program ini).
Sampai saya mengeluarkan nota yang nadanya cukup keras: menegaskan komitmen, mengundurkan diri, atau diberhentikan. Toh diberhentikan pun KAORI tidak kehilangan apa-apa, wong kondisinya saja ka’adamihi: adanya seperti tiadanya. Rasanya tidak ada bedanya antara punya momod maupun tidak punya momod.
Sebenarnya waktu itu cukup menegangkan mengingat saya tidak punya calon pengganti. Saya pun tidak mungkin mengambil alih LSK dengan kesibukan yang sudah cukup berat.
Setelah pengunduran diri diterima, beberapa hari kemudian rapat internal diselenggarakan. Ada beberapa nama yang diajukan namun tidak bisa diterima karena faktor tertentu. Lalu saat itu masuklah surat permohonan dari Rey yang meminta agar ia diangkat menjadi staf.
Suasana kebatinan staf masih cukup jelek. Mendengar namanya saja, segala bentuk sindiran bisa dikeluarkan. Sehingga wajar saja banyak yang menolak saat namanya saya ajukan dalam rapat.
Tetapi saya kembali mengingat. Seorang R10, yang sudah saya kenal cukup lama dan cukup baik, tentu tidak akan sembarangan ketika merekomendasikan Rey. Apalagi melihat perilakunya, tentu ini orang tidak sedang main-main atau bercanda.
Jalan tengah pun diambil. Diputuskan agar Rey diangkat dengan klausul yang diberitahukan di depan: kalau ngambek setelah 3 kali, bisa langsung dipecat. Agak miris, namun perlu ada penyesuaian. Pun saya sampaikan agar yang bersangkutan fokus kerja, kerja, kerja saja di awal-awal dan nanti citra buruk di masa lalu akan runtuh perlahan-lahan.
Hasil gebrakannya sudah terasa saat ini. LSK mulai berputar kembali di saat subforum lain sedang berada dalam masa suram. Bahkan kalau boleh saya bilang, inilah saat-saat LSK sedang menuju kemajuannya setelah lama mandek.
Inilah salah satu subforum yang sempat menjadi primadona, lalu meredup, dan kemudian mulai kembali bergerak cepat. Ini pula subforum yang membuktikan dua hal sekaligus: KAORI membutuhkan orang tidak pintar dan (lagi) bukan masalah kemampuan, tapi masalah kemauan.
Alhamdulillah, perjalanan saya, Dody, R10, dan Vizzie beberapa waktu lalu tidak sia-sia. Tidak sia-sia waktu kami bertekad, “bodo amad soal prasmanannya, yang penting ketemu Rey.”
Inilah salah satu subforum yang sempat menjadi primadona, lalu meredup, dan kemudian mulai kembali bergerak cepat. Ini pula subforum yang membuktikan dua hal sekaligus: KAORI membutuhkan orang tidak pintar dan (lagi) bukan masalah kemampuan, tapi masalah kemauan.
Seperti apa yang dikatakan Sekiguchi saat rapat minggu lalu: kondisi forum KAORI tidak seburuk yang diperkirakan banyak orang. Bahkan lebih baik!
Shin Muhammad
Administrator KAORI