Rilis Januari 2019, Film DreadOut Adalah Prekuel dari Gamenya

0
dreadout movie

Akhirnya rumah produksi Goodhouse.id secara resmi mengumumkan tanggal tayang film DreadOut, sebuah film horror pertama yang diangkat dari gim horror karya pengembang gim Indonesia, Digital Happiness yang telah sukses secara internasional. Wida Handoyo selaku salah satu produsernya menyatakan, “Akhirnya setelah melalui proses dan perjalanan yang cukup panjang, DreadOut the Movie siap tayang di seluruh bioskop di Indonesia, pada 3 Januari 2019. Semoga film ini bukan hanya menjadi tonggak sejarah bersatunya industri gim dan industri film di Indonesia tepi juga dapat diteruma oleh seluruh penonton dan menjadi salah satu film box office 2019 ini”. Dalam kesempatan jumpa pers yang digelar pada Jumat 30 November 2018 lalu ini, Goodhouse.id juga melakukan peluncuran trailer dan poster utama dari film DreadOut di CGV Grand Indonesia, Jakarta.

Acara peluncuran trailer, poster utama, dan pengumuman tanggal tayang dihadiri oleh sejumlah cast bersama produser, dan beberapa partner yang terlibat dalam proyek film DreadOut, salah satunya adalah Lyto Game, perusahaan pengembng gim terbesar di Indonesia yang turut mendukung diangkatnya DreadOut ke layar lebar.

“Trailernya aja bikin gue penasaran banget tadi. Gue jadi makin nggak sabar pengen lihat filmnya nanti, soalnya pas syuting tuh seru banget dan banyak hal-hal baru yang bisa gue pelajari, mas Kimo sebagai sutradara ngarahinnya asik dan detail banget” ujar Jefri Nichol yang dipercaya berperan sebagai karakter Erik dalam film ini.

Kimo Stamboel sang sutradara sekaligus penulis dan produser dari film DreadOut berharap peluncuran trailer ini akan semakin membuat penasaran tidak hanya pecinta gim DreadOut tapi juga semua pecinta film Indonesia, khususnya horror dan seluruh gamers di Indonesia. Kimo menyatakan, “Gue merasa tersanjung tapi juga sekaligus memikul beban tanggung jawab yang besar telah dipercaya oleh teman-teman kreator gim DreadOut dari Digital Happiness untuk menyutradarai filmnya. Soalnya kan brand dari gim ini sudah sangat besar dan kuat, jadi walaupun memang ide awal cerita disepakai bersama teman-teman dari Digital Happiness adalah prekuel dari gamenya, tapi kualitas, keseruan dan kengerian dalam film ini harus sama persisi seperti gimnya”.

“Sebenarnya udah banyak rumah produksi dan sutradara lain yang mengontak kami untuk minta izin mengagkat gim ke layar lebar. Namun kesamaan visi akhirnya yang menjadi bahan pertimbangan utama memilih Kimo Stamboel dari Mo Brothers untuk mengangkat gim DreadOut ciptaan kami ini ke layar lebar. Selain memang sudah lama nge-fans sama film-film karya Kimo, kami langsung bisa kebayang gimana seru dan kerennya kalau Kimo jadi sutradara film ini. Belum banyak pelaku film yang mengapresiasi gim untuk dijadikan film, Semoga pendekatan DreadOut lewat film, bisa memperluas gimnya lagi ke depan.” Ujar kreator dan produser gim DreadOut, Rachmad Imron melengkapi pernyataan Kimo.

Caitlin Halderman, aktris muda yang dipercaya memegang peran sebagai karakter utama Linda dalam film seperti dalam gimnya menyatakan “Seneng banget bisa menjadi bagiand ari film DreadOut, apalagi dapat kesempatan kerja bareng sutradara sekelas mas Kimo, Awalnya aku ragu dan nggak PeDe ketika ditawari peran ini karena aku belum pernah main film horror yang banyak actionnya lagi, biasanya main film drama. Tapi setelah diyakinkan oleh mas Kimo dan para produser film DreadOut, akhrinya aku berani juga ambil perannya. Sebenarnya udah lama aku ingin mencoba jadi karakter dalam genre film yang baru, bukan hanya drama percintaan saja. Khusus untuk film ini, aku harus menjalani latihan yang cukup berat, mulai dari latihan fisik, reading untuk pendalaman karakter, sampai latihan adegan-adegan stunt, karena hampir semua adegan berbahaya aku lakukan sendiri tanpa pemeran pengganti”.

Dalam film DreadOut sendiri diceritakan tentang sekelompok siswa SMA yang berharap mendapatkan popularitas di media sosial. Sekelompok siswa SMA ini pergi ke apartemen kosong, mereka sengaja mengunjungi gedung tersebut di malam hari untuk merekam kegiatan mereka selama di sana. Tidak sengaja, salah satu anggota kelompoknya, Linda, membuka portal misterius dan membangunkan penunggu alam gaib berkebaya merah, seperti di dalam gimnya, yang menyeret mereka ke dalam neraka.

Tidak hanya Caitlin dan Jefri Nichol, Marsha Aruan pun menyatakan bahwa ia mendapatkan pengalaman seru dan berbeda selama menjalani shooting film DreadOut.

“Ini adalah film horror kedua aku dan berbeda dari sebelumnya, lebih banya adegan menantang karena hantu di film ini beda, serem dan menengangkan pokoknya. Selain itu, aku juga berlatih dan mendalami karakter yang aku perankan di DreadOut. Buatku bisa terlibat dalam film ini memiliki rasa kebanggaan tersendiri karena ini film pertama yang diangkat dari gim buatan pengembang Indonesia.” ujar Marsha Aruan.

Keunikan DreadOut adalah gim horror yang mengangkat kisah petualangaan Linda bersama teman-temannya yang menyelamatkan diri dari serangan para makhluk supranatural seperti Hantu Kebaya Merah, Pocong, Kuntilanak, Tuyul, Sundel Bolong sampai dengan Babi Ngepet.

Sementara itu, produser Edwin Nazir mengatakan, “Rencananya film ini, seperti gimnya tidak hanya dipasarkan di dalam negeri tapi juga dipasarkan secara internasional, untuk itu selain bekerjasama dengan SkyMedia (Screenplay) dan Lyto Game, kami juga bekerjasama dengan CJ Entertainment dari Korea Selatan, sehingga film ini tidak hanya sukses di pasar lokal, tapi juga bisa sukses di pasar internasional dan menjadi film karya anak bangsa yang dapat dibanggakan di mata dunia”.

Industri Kreatif

DreadOut berhasil menjadi gim indie horror pertama buatan Indonesia yang populer di platform internasional STEAM dan menjadi semakin populer ketika youtuber internasional PewDiePie memberikan review positif terhadap gim ini. Film DreadOut ditulis, disutradarai, dan diproduseri oleh Kimo Stamboel (Rumah Dara, Killers, Headshot), Wida Handoyo (Petak Umpet Minako), dan Edwin Nazir (9 Summers 10 Autumns). Film DreadOut akan dirilis tanggal 3 Januari 2019.

KAORI Newsline | Informasi yang disampaikan berasal dari pihak pemberi siaran pers dan tidak merepresentasikan kebijakan editorial KAORI.

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses