Industri video gim dan eSports saat ini sedang berkembang pesat, terbukti dari kian populernya beragam permainan beraliran Multiplayer Online Battle Arena (MOBA) yang di kalangan masyarakat, seperti Mobile Legends, PUBG, dan Fortnite. Para pemain pun tidak ragu-ragu untuk menyisihkan anggaran khusus guna meningkatkan pengalaman bermainnya, seperti membeli skin maupun senjata khusus dan in-game item lainnya.
Berdasarkan laporan dari Sensor Tower pada akhir bulan November lalu, pendapatan PUBG Mobile pada platform iOS maupun Android sukses tumbuh sebesar 166% dibandingkan tujuh hari sebelumnya dengan total pendapatan sebesar USD 12 juta atau setara dengan IDR 171 miliar[1]. Jumlah yang fantastis ini tentu menunjukkan potensi besar yang dapat terus dikembangkan oleh industri ini. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa hal ini juga memunculkan keresahan beberapa pihak terhadap dampak negatif yang dapat ditimbulkan dari industri ini, salah satunya isu kecanduan bermain gim.
Isu kecanduan gim menjadi salah satu kekhawatiran orang tua di tengah perkembangan dunia video gim dan eSports di berbagai negara, termasuk Indonesia. Di Inggris, beberapa sekolah di kawasan Gloucestershire memperingatkan orang tua akan bahaya perilaku agresif anak-anak akibat bermain Fortnite. Salah satunya adalah Widden Primary School yang telah mengambil langkah lebih jauh dengan mengadakan sesi dengan orang tua dan berbagai kelompok usia anak-anak untuk membahas tentang dampak dari bermain gim.
Menanggapi fenomena ini, Deddy Corbuzier, pesulap sekaligus presenter kondang, menganggap bahwa industri video gim dan eSports sama seperti industri lain pada umumnya. “Bermain video gim dan eSports dapat menjadi sebuah kegiatan yang positif ketika para pemain dapat menggunakannya sebagai sebuah wadah untuk berkarya, berkreativitas, hingga mencari nafkah. Sayangnya, pandangan masyarakat awam terhadap industri eSports masih terpecah, mengingat masih ada beberapa pihak yang tidak cukup bijak dalam memainkan video gim,” ungkap Deddy dalam acara Serba Serbi Gamers (Seru Bareng Selebriti & Gamers) kemarin (9/12) malam, sebuah program hiburan yang ditayangkan langsung di Nimo TV, sebuah platform live streaming gim terdepan di tanah air.
Dalam kesehariannya sebagai seorang ayah, Deddy mengaku tidak pernah melarang anaknya, Azka, untuk bermain video gim selama seluruh kewajiban dan tanggung jawabnya sebagai seorang pelajar telah dipenuhi. Lebih lanjut, ia juga mengingatkan para pemain video gim dan eSports untuk tidak pernah meninggalkan dunia pendidikan. “Lakukan apapun yang Anda inginkan, namun jangan pernah tinggalkan pendidikan. Dengan bekal pendidikan Anda dapat melakukan hal apapun, sehingga dapat menjadi pegangan seumur hidup.”, jelasnya.
Menyadari adanya beragam persepsi masyarakat akan dunia gim dan eSports, Nimo TV bekerja sama dengan Revival TV menyelenggarakan program Serba Serbi Gamers, sebuah festival rangkaian talkshow terkait video gim dan eSports yang tidak hanya diperuntukkan bagi para pemain, namun juga para penggiat dari berbagai industri lainnya. Kevin Raharja, Head of Marketing Nimo TV mengatakan, “Melalui Serba Serbi Gamers ini, kami ingin memberikan informasi bermanfaat kepada masyarakat terkait perkembangan gim dan eSport sebagai bentuk edukasi yang menjadi tanggung jawab kami sebagai platform live streaming gim di Indonesia. Dalam proses edukasi ini, Nimo TV mengajak keterlibatan aktif para selebriti dan komunitas gim untuk berbagi pendapat dan masukannya agar pertumbuhan industri ini semakin pesat dan mendapat perhatian lebih luas dari masyarakat.”
Serba Serbi Gamers berlangsung dari tanggal 3 hingga 30 Desember 2018 pukul 19.00-21.00 WIB, disiarkan secara langsung di aplikasi Nimo TV yang telah dapat diunduh di PlayStore dan AppStore. Acara ini akan menyajikan beragam tema menarik setiap harinya, mulai dari acara komunitas, pertandingan turnamen video gim yang diikuti oleh berbagai tim profesional, hingga acara talkshow yang akan mendatangkan tokoh-tokoh eSports lokal dan sejumlah public figure dari berbagai bidang, seperti Deddy Corbuzier, Ericko Lim, Brisia Jodie, Awkarin, serta EVOS Esports.
KAORI Newsline | Informasi yang disampaikan berasal dari pihak pemberi siaran pers dan tidak merepresentasikan kebijakan editorial KAORI.