Siapa itu LaKuCi? Bagaimana LaKuCi bisa melekat di hati para gamer? Pria yang lahir 4 Desember 1986, dengan nama asli Ariyanto Sony ini memang seorang Legenda esports Indonesia di cabang DotA.
Walau banyak Pro Gamers dan Gamer Youtube yang terkenal dan menjadi bahan perbincangan, namun jika kita sebut nama LaKuci di tengah obrolan tersebut, semua akan setuju bahwa dia adalah seorang Legenda.
Bagaimana LaKuCi memandang perbedaan dunia game dulu dan sekarang? “Dulu, kalo lagi seru maen DotA, saya suka bingung. AC nya pol tapi kok panas bener? Ketika nengok ke belakang, saya dikerubungi banyak orang yang nontonin saya bermain DotA. Saya kadang berpikir dalam hati, gile ngapain pada nontonin saya main ha ha ha ha ha”, cerita LaKuCi mengenang masa lalu.
“Kalo sekarang kan enak, bisa nontonin di youtube, jaman dulu ga ada youtube jadi pada ngerubung he he he“, ujar LaKuCi sambil tersenyum.
LaKuCi merasa bahwa Pro Gamers jaman dulu lebih konsisten, lebih bisa mengerti tentang team work, bukan karena lebih jago, melainkan karena kegiatan apapun dilakukan secara bersama sama. Dari mulai latihan bersama hingga sampai kehidupan di real life pun dilakukan bersama-sama
“Jaman dulu kita berusaha solve problems bersama, evaluasi bersama satu team tanpa ada informasi berlebihan seperti dari youtube, yang belom tentu cocok dengan kondisi team kami.”
“Kami bisa paham bahwa kesuksesan sebuah team bukan karena semua pemain jago, melainkan team work yang TEPAT. Saya tegaskan ya, TEPAT, bukan CEPAT dan JAGO”!
LaKuCi sendiri bermain DotA sejak Kuliah di Universitas Bina Nusantara, berlatih rutin 8 jam sehari selama +/- 5 tahun. LaKuCi tidak pernah merasa latihan rutinnya itu membuang waktu, dia sejak awal sudah menganggap bahwa itu adalah sebuah latihan yang suatu saat akan membawa dia mencapai prestasi tertinggi yang membanggakan.
“Saya beritahu sebuah rahasia ya, Saya bukan lah pemain terhebat di team saya. Mereka semua jauh lebih hebat dari saya, mereka mau berkorban demi strategy yang kami rencanakan untuk memenangkan sebuah pertandingan. Mereka bisa menghalangi musuh untuk berkembang, mereka bisa rela berkorban supaya saya tidak diganggu formasi musuh. Lalu ketika saatnya tiba, hero yang saya mainkan sudah siap dan mulai bergerak mengancam musuh. Sungguh, team saya saat itu sangat hebat!” ujar LaKuCi berbagi rahasia kehebatan team nya kala itu.
Berikut adalah sejumlah prestasi LaKuCi:
BIG COMPETITION :
- #1 WCG (World Cyber Games) Indonesia 2006
- #1 WCG (World Cyber Games) Indonesia 2007
- #1 WCG (World Cyber Games) Indonesia 2008
- #1 WCG (World Cyber Games) Indonesia 2009
- #1 WGT (World Gamemaster Tournament)Indonesia 2006
- #1 WGT (World Gamemaster Tournament)Indonesia 2007
- #1 WGT (World Gamemaster Tournament)Indonesia 2008
- #1 WGT (World Gamemaster Tournament)Singapore 2008
- #1 ESWC (Electronic Sport World Championship) 2008
- #1 GXL Singapore 2007
- #2 ESTC Thailand 2008
- #1 MGC (Make Games Colorfull) China, Wuhan 2008
- #5 SMM Malaysia 2008
XcN 3LG (2006-2008):
- Juara 1 & 2 Be Mall Tourney (Bandung)
- Juara 2 WGT Bandung (medali perak)
- Juara 1 Lindeteves Mall Tourney (piala)
- Juara 1 & 2 WGT medan (medali emas + medali perak) November’06
- Juara 1 KGI Muri dota November’06
- Juara 1 & 2 BINUS Internasional Dota MMCG (Certificate)
- Juara 1 Indonesian Game Championship (IGC) Mangga 2 Square (piala bergilir)
- Juara 1 & 2 Pegasus Dota Tournament (Semarang)
- Juara 1 KGI at Mangga 2 Square Feb’2007
- Juara 1 & 2 HNGC (HIS National Game Competition) at Bandung Electronic Centre (Piagam + Piala)
- Juara 1 & 2 ESWC (Electronic Sports World Cup) at Paris Van Java Mall Bandung
- Juara 1 BNCC (Bina Nusantara Computer Club) at Taman Anggrek Mall Jakarta
- Juara 1 & 2 Victory Tourney Bandung
- Juara 1 WCG 2007 at Taman Anggrek Mall Jakarta
- Juara 1 & 2 Cyber Athlete Championship II (CAC II) Surabaya
- Juara 2 World Gamemaster Tournament (WGT) Bandung
- Juara 1 World Gamemaster Tournament (WGT) Jakarta
- Juara 1 Grand Final World Gamemaster Tournament (WGT) Indonesia
- Juara 1 Indonesian Qualifier of ADC (Asian Dota Championship) 2007
- Juara 1 Metrowars Games Tournament
- Juara 1 Djarum Black GAMEXONE JHCC
- Juara 1 Best of the Best JHCC (DEPKOMINFO)
- Juara 1 Games Xtreme League at Republic Poly Singapore
- Juara 1 Indonesia Pro Gamer Allstar 2007 (27-28 Des 07) at Paris Van Java Mall Bandung
- Juara 1 Asian Dota Championship Season I (ADC Season I)
- Juara 1 ESWC 2008 Bandung Qualifier at Be Mall Bandung (28-30 Mar 08)
- Juara 2 ESTC E-Sport Thailand Championship 2008 (3-5 April 08)
- Juara 2 Samsung King of The Hill [SKOTH] Tournament 2008
- Juara 1 ESWC 2008 Jakarta Qualifier at Balai Sarbini (31 April – 2 May 08)
- Juara 1 Grand Final ESWC Indonesia 2008 (Goes to San Jose) at Balai Sarbini (2-3 May 08)
- Juara 1 Best of The Best (Road to WCG) at JHCC (7-11 May 08)
- Juara 1 World Cyber Games 2008 (WCG 2008) at JHCC (11-15 June 08)
- Juara 1 WGT Jogja Qualifier (July 2008)
- Juara 1 CAC Final Surabaya (July 2008)
Fnatic (August 2008 – Now):
- Juara 1 WGT Indonesia (August 2008)
- Juara 1 WGT Singapore (September 2008)
- Juara 1 MGC China Dota Tournament 2008 at Wuhan, China (October 2008)
- Juara 2 SKOTH III (Des 2008)
- Juara 2 Glory of Ancients [GOA] (Des 2008)
- Juara 1 Tourney IGS (Indonesian game show 2008) November 2008
- Juara 2 Sanctuary Semi Pro (Bareng eMp.viol)
- Juara 2 Emporium Semi Pro (Bareng temen2 kul)
- Juara 1 Empirez Dota Tournament at Bandar Lampung (Desember 2008)
- Juara 1 Biostar Dota Tournament Bandung (7-8 Feb 09)
- Juara 1 Sanctuary Dota Tournament (18-19 Apr 09)
dMw:
- Juara 1 Wiz Game & AOC Competition JHCC Senayan Jakarta (13-14 June 09)
- Juara 1 IHCA Tournament (8 June 09)
- Juara 1 WCG Indonesia 2009 at Taman Anggrek Mall Jakarta (17-21 June 09)
- Juara 1 + 2 WTC Matahari Serpong Dota Tournament Jakarta (26-28 June 09)
- Juara 1 INDOMOG Tournament League (19 July 09)
- Juara 1 INACTA 2009 at JHCC Jakarta (29-30 July 09)
Bagaimana tanggapan teman-teman setelah melihat prestasi di atas? Sebuah prestasi yang luar biasa dan sangat pantas dengan kerja keras yang dia lalui. Bayangkan, di zaman esports belum terkenal seperti sekarang, team XCn dan FNatic harus melewati semua itu bersama management yang belum didukung oleh banyak pihak seperti jaman sekarang, namun berhasil bersinar luar biasa
Dunia esports zaman sekarang telah sangat maju dibantu dengan teknologi yang memadai. Para Pro Gamers bisa belajar strategi dengan mudah melalui youtube dan sarana lainnya, dukungan produk dan sponsorpun banjir mendukung team esports Indonesia di segala cabang. Namun menurut LaKuCi, dengan kemudahan seperti ini, justru banyak team esports yang melupakan pondasi dari sebuah team itu sendiri.
Hal ini lah yang membuat LaKuCi kemudian setuju untuk berbagi resep solidnya sebuah team esports kepada team MegaKiss, sebuah team esports wanita berntukan Teguh Sanjaya sang founder grup Cherrybelle, yang terdiri dari @Megakiss.cindy @megakiss.kica @megakiss.jesslyn @megakiss.jessica dan @megakiss.emelyn.
Sebuah hal yang mengejutkan dunia esports Indonesia. Kok malah memilih team cewe yang baru berdiri? “Justru dengan MegaKiss, saya bisa menularkan konsep dasar permainan sebuah team. Dari team yang benar benar fresh, dengan semangat yang berbeda, saya akan mendidik mereka, memantau mereka, dan memberi masukan bagaimana menjadi sebuah team esports yang baik dan benar dulu lah” ujar LaKuCi menutup pembicaraan ini.
LaKuCi kini telah berkeluarga dan dikaruniai seorang putra yang lucu. Dia sangat fokus terhadap karir dan kehidupan keluarganya, sehingga passion dalam dunia game perlahan mulai sirna. Namun, jika dipancing sedikit saja tentang dunia game, LaKuCi mulai bersinar dan menceritakan semua perjuangan dia dari awal hingga pensiun. LaKuCi sudah tidak berambisi menjadi pro player. Dia lebih memiliih menjadi pro father dan pro husband. Namun tetap ada sesuatu yang sangat ingin dia tularkan kepada dunia esports Indonesia, dan dia memilih menularkannya lewat MegaKiss. Mari kita tunggu kiprah MegaKiss yang dibimbing oleh LaKuCi di dunia esports Indonesia!
KAORI Newsline | Informasi yang disampaikan berasal dari pihak pemberi siaran pers dan tidak merepresentasikan kebijakan editorial KAORI.
