Siapa yang tidak tahu mengenai gim keluaran Tecmo (Koei Tecmo) ini? Semenjak perayaan 20 tahun dari gim seri ini, maka saya menulis ulasan dari gim horror yang tentu saja membuat tangan saya gemetaran tak henti. Yap, gim tersebut disebut dengan nama Fatal Frame. Mari kita simak!

Setidaknya ketika saya menulis ulasan ini, saya sudah menamatkan dua seri gim Fatal Frame dan salah satunya seri terbaru atau seri kelima. Fatal Frame: Maiden of Black Water, itulah sebutan dari seri terbaru yang versi remasternya dirilis secara global pada 27 Oktober 2021 lalu. Fatal Frame 5 yang dikenal dalam bahasa Jepangnya, 零 ~濡鴉ノ巫女~ (Zero ~Nuregarasu no Miko~) pada awalnya dirilis khusus port Wii U pada 27 September 2014, yang kemudian versi Inggrisnya dirilis pada 22 Oktober 2015. Setelah keputusan Tecmo demi merayakan 20 tahun seri ini, memutuskan untuk merilis versi remaster dari seri kelima untuk semua port termasuk PC, PS4, dan PS5. Untuk versi PC bisa dibeli di laman Steam.

Para staf yang membuat seri keempat ini kembali bekerja sama untuk memproduksi seri kelima ini dengan menggunakan engine yang sama seperti DoA atau Dead or Alive karya developer yang sama. Karakter DoA yaitu Ayane hadir sebagai karakter side story yang dapat dimainkan setelah menyelesaikan cerita utama dalam seri ini.

Fatal Frame: Maiden of Black Water
Yuri Kozukata (kiri) & Hisoka Kurosawa (kanan) (©2015-2021 KOEI TECMO GAMES CO., LTD.)

Pada seri fatal frame kelima ini berfokus pada suatu daerah di mana terdapat sebuah ritual mistis yang mana air menjadi asal roh kembali kepada dunia lain dan sang miko yang selaku pelaksana ritual dapat mengambil kesengsaraan dan rahasia orang, agar orang tersebut dapat meninggal dengan damai. Daerah itu disebut dengan gunung Hikami. Setelah suatu kejadian yang menyebabkan gunung tersebut menjadi terbengkalai dan menjadi tempat untuk seseorang bunuh diri, menjadi daerah yang ditakuti masyarakat sekitar. Dalam seri kelima ini berfokus pada tiga orang yang masing-masing akan membuka rahasia dari gunung Hikami ini yaitu Yuri Kozukata, Miu Hinasaki, dan Ren Hojo. Yuri merupakan asisten yang membantu Hisoka Kurosawa dan tinggal bersama dalam toko antik yang menerima jasa mencari orang dan barang yang menghilang dengan kemampuan mitori, yaitu melihat jejak masa lalu, sedangkan Miu yang terjebak dalam gunung Hikami yang mencari ibunya yang menghilang ketika Miu masih kecil, dan Ren yang merupakan penulis non-fiksi yang ingin mencari bahan mengenai gunung Hikami bersama asistennya, Rui Kagamiya.

Fatal Frame: Maiden of Black Water
Rui Kagayama (kiri) & Ren Hojo (kanan) (©2015-2021 KOEI TECMO GAMES CO., LTD.)

Secara cerita Fatal Frame 5 ini menyinggung seri sebelumnya yaitu seri ketiga, dan latar belakang pencipta kamera yang bisa melawan hantu (Camera Obscura), yaitu Profesor Asou. Membuat seri ini tidak hanya berfokus pada karakter, tetapi latar cerita yang terjadi dalam seri kelima ini. Meskipun beberapa cerita karakter yang terkadang “aneh”, terutama latar belakang dari Ren, bagi saya itu cukup kurang masuk akal. Meskipun begitu cerita Yuri dari awal sampai akhir dikemas cukup baik yang memberikan perasaan lega mengenai apa yang terjadi pada Yuri di masa lalu yang menyebabkan Yuri takut dengan kemampuannya (baca: indera keenam). Sedangkan cerita Miu dengan ibunya yang membuat saya berpikir-pikir mengapa ibunya alias protagonis dari seri pertama dan ketiga menjadi seperti itu hingga membuat para pemain kecewa dengan cerita ibu Miu setelah seri ketiga berakhir. Meskipun ada cerita yang kurang ‘wah’, namun Tecmo bersama staf yang membuat seri ini berhasil mengangkat atmosfir seram dan mencekam sama seperti pada seri sebelumnya, dan tentu dengan dukungan musik yang cukup membuat pemain deg-degan.

fatal frame 5
Salah satu musuh yang membuat pemain kesal (©2015-2021 KOEI TECMO GAMES CO., LTD.)

Selanjutnya mekanisme senjata dalam gim ini alias kamera khusus, yaitu Camera Obscura. Saya sendiri sangat takjub dengan tambahan lensa yang beragam meskipun pada akhirnya lensa yang saya gunakan ketika bermain adalah lensa Zero, hal itu didukung kemampuan para karakter terutama Miu dan Ren yang bisa memperlambat lawan dan mengambil gambar dengan cepat yang sama seperti dengan mekanisme karakter di seri ketiga. Reload untuk kamera demi melawan hantu pun terasa kurang cepat, meskipun saya dengan mudahnya mendapatkan mode fatal frame (bukan judul tetapi mode terkuat untuk melawan musuh) untuk melawan hantu dan mekanisme bisa mengganti film yang digunakan sama seperti seri keempat. Tidak hanya itu cara mendapatkan ending yang gampang-susah untuk mendapatkan ending terbaiknya (ini kasus Yuri). Sedangkan untuk Ren dan Miu pun didapatkan cukup mudah meskipun pada akhirnya terdapat cerita sedih di balik ending untuk ketiga protagonis seri ini. Dan yang paling saya nikmati adalah dikejar-kejar last boss alias musuh terakhir yang mana kecepatan lari dari ketiga karakter ini cukup cepat yang mana saya menjadi lega meskipun pada akhirnya saya merinding dan gemetaran. (~ ̄▽ ̄)~

Miu Hinasaki (kiri) & Miku Hinasaki (kanan) (©2015-2021 KOEI TECMO GAMES CO., LTD.)

Seri ini dibuat dengan sistem chapter select yang mana para pemain dapat memilih chapter yang ingin dimainkan dan dapat membeli film atau pun health item sebelum memulai chapter, terdapat 14 chapter serta satu interlude dalam seri ini yang dikenal sebaga First Drop dan seterusnya. Sistem ini sangat berbeda bagi seri-seri sebelumnya yang mana chapter berjalan secara otomatis ketika bermain, namun di satu sisi sangat memiliki keuntungan di mana pada saat melawan last boss saya dapat membeli film agar mendapatkan film yang cukup untuk melawan musuh.

Pada akhirnya ada hal yang dapat dipetik untuk seri ini, yaitu kalau ingin menyatakan perasaan lebih baik diucapkan dari pada menyesal sendiri, sekaligus jangan takut menghadapi panggilan hati. Kalau para #kaoreaders dapat memahami hal ini mungkin dapat mengira apa yang terjadi dalam seri kelima ini. Fatal Frame 5 ini pun menjadi salah satu gim yang saya tidak terlalu takut dibandingkan seri sebelumnya dan saya berharap KT dapat membuat sekuel baru dari seri gim terkenal ini.

KAORI Nusantara | Oleh Widya Indrawan

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.