Pelaku Pembakaran Kyoto Animation Terkejut dengan Banyaknya Korban Tewas

0
pembakaran kyoto animation
Studio 1 Kyoto Animation setelah insiden pembakaran (Foto: Carl Court/Getty Images)

Masih ingat dengan insiden pembakaran Studio 1 Kyoto Animation pada tahun 2019 lalu? Diakuinya di depan pengadilan, SA sang pelaku pembakaran mengakui perbuatannya, namun ia juga mengungkapkan bahwa ia tidak pernah mengira bahwa tindakannya akan menyebabkan banyak korban tewas.

Dalam pernyataan awalnya di pengadilan, SA mengatakan, “Tidak ada keraguan bahwa saya melakukan apa yang saya lakukan (pembakaran Kyoto Animation). Pada saat kejadian, saya berpikir bahwa saya tidak punya pilihan lain, tetapi saya tidak mengharapkan ada begitu banyak orang yang meninggal, dan sekarang saya merasa telah melampaui batas.” Pernyataan tersebut diucapkannya di hadapan pengadilan pada saat sidang pertama yang diadakan di Pengadilan Distrik Kyoto pada tanggal 5 September 2023.

Selain itu SA juga disebut-sebut menjawab dengan terbata-bata saat ditanyakan mengenai apakah ia menerima atau menolak tuduhan yang dialamatkan padanya mengenai pembakaran Kyoto Animation. Bahkan, ia tidak mengucapkan sepatah kata permintaan maaf sampai akhir sidang, di hadapan kerabat-kerabat korban yang sedih. SA datang ke pengadilan menggunakan kursi roda khusus dengan sandaran tinggi. Ia mengenakan sweter berwarna biru tua, rambutnya pendek, dan memakai masker, namun pipi kanannya memerah dan tampak terdapat luka di lehernya.

Ketika jaksa membacakan dakwaan dan menunjukkan daftar nama 36 korban pembakaran Kyoto Animation kepada SA, ia menundukkan kepala dan tampak mengangguk. Ketika hakim bertanya apakah ia setuju atau tidak, SA membacakan pernyataan tertulis yang telah ia persiapkan dan mengatakan, “Tidak ada kesalahan.” Ia kemudian menandatanganinya dengan tangan kanannya yang memerah, seolah-olah mengalami cedera.

Selama pembacaan pernyataan awal oleh jaksa dan pengacara pembela, SA hanya menatap lurus ke depan sambil menggerakkan kepala dan tidak melihat sekelilingnya. Namun, ketika jaksa menunjukkan gambar dan video kerusakan yang diderita pihak Kyoto Animation akibat perbuatannya, serta bukti-bukti lainnya selama pemeriksaan barang bukti, ia membungkukkan tubuhnya ke arah monitor dan menatap dengan mata terbuka lebar. Ia mengangguk ketika hakim meminta agar ia hadir kembali keesokan harinya. Setelah sidang pertama selesai, SA nampak telah pulih dan meminta saran kepada pengacara pembelanya.

Sebanyak 50 orang, termasuk keluarga korban dan korban yang selamat dari pembakaran Kyoto Animation hadir dalam persidangan tersebut. Mereka membawa pulpen dan buku catatan serta mendengarkan dengan penuh perhatian. Keluarga korban yang berduka duduk di belakang kursi jaksa penuntut, serta hampir separuh dari 88 kursi yang tersedia untuk masyarakat umum. Untuk alasan keamanan, delapan panel akrilik dipasang antara saksi dan penonton serta jaksa penuntut.

Selain itu, media Sankei News melaporkan bahwa SA diduga telah menjalin “hubungan romantis yang diduga” dengan seorang editor di Kyoto Animation melalui papan pesan daring. Setelah mulai menulis novelnya, ia salah mengira bahwa ia berkomunikasi dengan seorang editor terkenal di Kyoto Animation melalui papan pesan 2chan. Melalui pesan-pesan tersebut, sang tersangka mendapatkan pujian dari sang editor yang diduga dan ia berangan-angan bahwa mereka berada dalam hubungan romantis. Setelah melakukan perampokan di sebuah toko pada tahun 2012 dan dihukum penjara selama tiga tahun enam bulan, ia percaya bahwa sang editor sedang mengolok-oloknya karena masa lalunya.

Baca juga:

A Tribute to KyoAni: Pesan Kesan Staf KAORI Nusantara untuk Kyoto Animation

KAORI Newsline | Sumber

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses