Paruh kedua kompetisi Free Fire World Series SEA 2024 Spring telah dimulai pada Week 4 kemarin (26-28 April 2024). Kejutan besar terjadi pada minggu tersebut, di mana tim Buriram United Esports yang berhasil mengantongi 1000 poin dalam empat pekan ini, lewat permainan mereka yang menggila yang dilakukan selama matchday 11 dan 12 dengan banyaknya eliminasi dan booyah yang bisa dibilang nyaris sempurna.
Namun, di balik domunisi brutal tim asal Thailand yang dijuluki “Timnas Bumi” tersebut, tampaknya para coach dan beberapa player tim Free Fire tanah air tidak mau terlallu ambil pusing dengan performa mereka.
Para coach dan perwakilan tim-tim tanah air yang bertanding di FFWS SEA 2024 Spring pun memberikan memberikan tanggapan terhadap performa tim Buriram Esports United dalam sesi wawancara media pada Kamis (2/5).
• Coach DEWA KidSR: “Saya Sejujurnya gak pernah fokus ke Buriram karena ini masih fase liga/knock out stage, jadi mereka bebas mau ngapain aja dan gak usah dipeduliin kita harus bagaimana ke mereka. Yang difokuskan adalah diri saya dan tim saya. Mereka bisa bermain seperti itu karena kita masih bermain di fase knock out stage, jadi mereka bisa bebas untuk ngapain aja kalau mereka masih di fase belajar. Pada akhirnya di final mereka tak akan main seganas ini. Saya yakin ada momen mereka akan lebih berpikir dalam bermain. Kenapa BRU sekarang bisa main lebih lepas, karena kita masih bermain di regular season yang panjang, dan mereka seperti ingin memberi warning buat tim lain kalau ketemu mereka, Jadi hal ini gak bakal terlalu gw peduliin”.
• EVOS Abaaxx: “Kalau tentang Buriram, setuju dengan coach KidSR. Soalnya kalau kita gangguin, tak ada untungannya untuk kita, jadi kita biarkan mereka bermain sesuka mereka karena masih fase liga. Kecuali nanti di babak final, pasti tim kita ada usaha buat gangguin atau nabrakin mereka. Kita juga kan objektifnya untuk juara. Sebelumnya di salah satu match di map Purgatory sebelumnya BRU sudah kita ratain”.
• IDS Tri: “Tipikal tim Thailand kan gitu, kalo di event offline biasanya gak begitu perform banget, jadi saya setuju dengan Coach KidSR dan yang lain, untuk saat ini dibiarkan saja. Mungkin nanti di final mereka bisa terlena dengan performa mereka di fase Liga/Knock-out Stage. Yang berbeda di fase offline adalah tekanan dari penonton dan kita berhadapan langsung dengan tim lain. Contohnya seperti Buriram yang di event final ESL Brazil performanya gak superior. Hal ini mungkin bisa diterapin di babak Point Rush dan Grand Final Vietnam nanti”.
• ONIC Gardu: “Mereka kita biarin aja karena Buriram ini lagi hype-nya. Kalau soal ngalahin, sudah beberapa kali sudah mengalahkan mereka. Kalau bicara final, kebanyakan tim belum “all-in” dan masih menyimpan strategi. Sebenarnya ONIC sudah punya strategi untuk menghadapi mereka, tapi kami sedang mencari permainan yang konsisten agar performa gak naik turun. Untuk ngalahin mereka, kita harus jadi tim yang kuat terlebih dulu”.
Beberapa hal yang unik juga diungkapkan oleh Coach Ady yang jadi pelatih RRQ Kazu, di mana sang coach menyaksikan langsung performa tim Buriram United Esports yang sangat berbeda di ajang final yang kebetulan menjadi saksi di mana Buriram United Esports yang di mana performa mereka pada ajang ESL Snapdragon Pro Series: Mobile Master pada 13-14 April lalu di Brazil. Malah ia menilai performa tim tersebut di fase knock-out stage FFWS SEA 2024 Spring mirip dengan performa Bigetron Delta pada perhelatan FFWS ID 2024 Spring.
“Mengapa Buriram jadi superior di week 4 kemarin? Karena gak ada yang bisa geser, mereka bisa main lepas di saat tim-tim di bawah saling tempur merebut posisi. Kita pun pernah merasakan hal itu di FFWS ID Spring 2024 kemarin, dan hasil apapun bisa kita dapatkan jika kondisi player dan coach tidak kena pressure dari posisi placement, poin, dan lain lain. Kita realistis saja sekarang, tim-tim seperti Dewa United Apollo, RRQ Kazu, ONIC Olympus di posisi papan bawah berkompetisi dengan tim Vietnam, sedangkan Thailand sudah amankan posisi top 12 di atas. Mereka bisa coba-coba eksperimen dengan patch baru ini. Kalau di grand final, atmosfir bermain offline di fase ini tentu berbeda karena semua tim start dari nol, pressure sama lagi. Ini soal kita bisa memberi pressure lebih ke tim lawan aja. Kalau mau dibandingkan, tim Bigetron Delta di fase liga FFWS ID 2024 Spring kan superior banget ya. Di final, mereka jadi “cemilannya” tim Dewa United Apollo. Di fase liga FFWS SEA 2024 Spring, Buriram United Esports ini kan wow banget. Di final nanti mereka bisa aja jadi makanan tim kita,” ungkap Coach Ady.
Dari wawancara tersebut, tampaknya para coach dan player tim Free Fire Indonesia sedang “membiarkan” tim Buriram United Esports untuk “memasak” dulu di fase knock-out stage dan fokus mengamankan posisi top 12 untuk lolos ke babak Point Rush dan Grand Final di Vietnam. Apakah akhirnya mereka bisa membuat kejutan? Saksikan ajang FFWS SEA 2024 Spring Week 5 di channel YouTube FF Esports ID pada 3-5 Mei 2024 puukul 17:00 WIB, atau saksikan langsung match-nya di Studio Sepat 72, Pasar Minggu, Jakarta Timur!
KAORI Newsline