A School Frozen in Time(冷たい校舎の時は止まる, Tsumetai Kosha no Toki wa Tomaru), novel karangan Mizuki Tsujimura ini telah diterbitkan di Indonesia oleh Penerbit Clover sejak Juni 2024. Novel pertama karangan Mizuki Tsujimura yang terbit tahun 2004 di Jepang ini juga pernah memenangkan penghargaan Mephisto. Seperti apa keseruannya? Simak dalam ulasan berikut.
Plot
Pukul 05.53. Semua jam yang ada di sekolah tiba-tiba berhenti pada waktu tersebut. Waktu yang sangat spesifik. Waktu ketika seorang siswa SMA Seinan Gakuin bunuh diri dengan melompat dari gedung sekolah pada hari pentas seni budaya. Mereka semua pun sadar bahwa untuk bisa keluar dari sana, mereka harus mengingat kembali apa yang terjadi kala itu. Namun, seperti sebuah fenomena mistis, tak seorang pun di antara mereka mengingat siapa orang yang melompat dari gedung sekolah. Termasuk fakta bahwa orang tersebut mungkin ada di antara mereka.
Ulasan
Dingin. Begitulah suasana novel ini. Entah berapa kali kata salju dan dingin berulang di dalam novel ini, sehingga pembaca seolah dapat merasakan hawa yang dirasakan oleh para tokohnya.
Di awal, pengulas teringat dengan plot anime Another: satu siswa yang tidak sadar dirinya sudah mati dan ikut berbaur dengan temannya seolah masih hidup. A School Frozen in Time juga memiliki premis yang mirip, hanya saja pembawaannya lebih kalem, tidak sebrutal Another yang sampai menimbulkan korban dengan cara yang mengerikan.
Di bagian awal, mungkin pembaca akan merasa bosan karena sekitar satu bab pertama isinya hanya perjalanan tokoh yang berangkat ke sekolah. Namun menurut pengulas, dialog dan narasi yang disajikan juga memberi petunjuk terkait sifat karakter serta latar suasana novel ini. Topik dialognya juga kadang dibuat berulang, mengesankan anak SMA yang kritis namun terkadang masih tersesat.
Novel ini juga menggambarkan suasana persiapan Ujian Saringan Masuk Universitas (di Indonesia mirip dengan SBMPTN) di Jepang. SMA Seinan Gakuin yang menjadi latar tempat cerita ini juga merupakan sekolah yang unggul dalam persiapan Ujian Saringan Masuk Universitas. Takano, salah satu tokoh dalam novel ini terus memanfaatkan waktu untuk mengerjakan latihan soal ujian meski dalam kondisi terjebak di sekolah yang membeku. Siswa yang melompat dari atap dan menjadi kunci dalam cerita ini juga diduga bunuh diri karena tekanan mendekati masa-masa ujian. Namun, apakah hanya itu motifnya?
Kesimpulan
Bisa dibilang, keseluruhan volume pertama ini baru mencakup prolog keseluruhan cerita. Meski demikian, pengemasan cerita dan misterinya yang menarik cukup mendorong pembaca untuk menantikan kelanjutan ceritanya. Bagaimana dengan Kaoreaders? Tertarik membaca seri A School Frozen in Time?
KAORI Newsline | Oleh Nisrina Alya Fajri