Pada Sabtu (18/1), tim KAORI mendapatkan undangan untuk menghadiri fan screening dari film terbaru dari seri anime Overlord, berjudul Overlord: The Sacred Kingdom. Bertempat di CGV Central Park, Jakarta, terlihat cukup banyak penonton yang menghadiri acara fan screening ini. Antusiasme penonton juga terlihat dari panjangnya antrian untuk mengambil merchandise khusus Overlord setelah penayangan film selesai. KAORI juga sempat mewawancarai beberapa penonton untuk mengetahui tanggapan mereka terkait film ini, dan jawaban yang didapatkan adalah senang dan puas.

Penulis sendiri, sebagai penonton seri ini sejak pertama kali tayang 2015 lalu juga merasakan hal yang sama. Meskipun begitu, penulis sendiri biasanya menonton anime yang ceritanya santai dan tidak banyak konflik atau drama. Overlord yang pada dasarnya merupakan kisah dari “raja jahat” bernama Ainz Oal Gown seharusnya tidak masuk dalam daftar tontonan. Tapi, bahkan sampai ke musim ke empatnya di 2022 silam, penulis masih antusias menontonnya.

Jika penulis harus mendeskripsikan apa yang membuat Overlord menarik dalam satu frasa, mungkin adalah “Comedy for the Strong, Horror for the Weak.” Dan pada film The Sacred Kingdom ini juga, formula sama yang masih digunakan.

Cerita bermula dari Jaldabaoth yang menyerbu Sacred Kingdom, sebuah kerajaan yang selama bertahun-tahun memiliki pertahanan tembok yang amat kuat. Namun pertahanan itu runtuh secara sekejap setelah tentara undead pimpinan Jaldabaoth menghancurkan keseluruhan kota dan tentara-tentaranya. Sisa-sisa tentara kerajaan di bawah pimpinan Komandan Remedios Custodio berhasil melarikan diri dari pertempuran berkat bantuan seorang ajudan paladin bernama Neia Baraja. Kemudian mereka menyusun rencana untuk membalas Jaldabaoth dengan mencari siapa orang yang bisa melawan kekuatan dia dan tentaranya. Pilihan mereka adalah meminta pertolongan dari Ainz Ooal Gown, raja dari Sorcerer Kingdom yang belum lama ini terbentuk, meskipun itu berarti harus melanggar tabu yang selama ini dipercayai oleh Sacred Kingdom, yaitu bekerja sama dengan undead.

© Kugane Maruyama PUBLISHED BY KADOKAWA CORPORATION/OVERLORD: The Sacred Kingdom Movie Partners

Tentara Sacred Kingdom mewakili situasi the weak, umat manusia yang lemah. Kekuatan dan sumber daya mereka terbatas, sementara musuh yang mereka hadapi sangat kuat. Hal ini tergambar dengan baik sepanjang cerita berjalan, mulai dari banyaknya korban dari pihak manusia yang berjatuhan, hingga kekalahan demi kekalahan yang sering terjadi. Situasi buruk ini juga diperparah dengan kebencian manusia terhadap undead. Meskipun bekerja sama dengan Ainz, tentara Sacred Kingdom di belakang seringkali berbicara buruk tentangnya, seperti keinginan untuk memanfaatkan Ainz demi kepentingan umat manusia saja. Seolah-olah manusialah yang kuat, undead lemah dan tidak berharga.

Pemikiran Sacred Kingdom yang seperti itu membuat cerita dari sudut pandang umat manusia terkesan lebih serius, tertekan, dan horor. Hal ini mirip seperti cerita di anime Overlord, misalnya ketika Re-Estize Kingdom yang awalnya sombong tiba-tiba berbalik menjadi tertekan dan putus asa setelah mengetahui kekuatan Ainz yang sebenarnya.

Di sisi lain, ada Neia Baraja, seorang ajudan paladin pemegang peranan penting sepanjang cerita ini. Ia adalah perwujudan dari sosok manusia yang lemah, namun memiliki idealisme dan pemikiran yang sama dengan Ainz. Seiring cerita berjalan, kekaguman Neia akan Ainz semakin meningkat, meskipun hal ini juga yang membuat dirinya tidak disukai oleh rekan-rekannya dari Sacred Kingdom, terutama sekali Remedios. Ada banyak momen di mana Remedios berulang kali memarahi Neia.

© Kugane Maruyama PUBLISHED BY KADOKAWA CORPORATION/OVERLORD: The Sacred Kingdom Movie Partners

Kekaguman Neia membuat Ainz memberikan perhatian lebih terhadapnya. Sehingga meskipun posisi Neia berada di kelompok the weak, perhatian Ainz kepada Neia justru menyelamatkannya di saat-saat genting. Ini juga yang memicu kekaguman berlebihan terhadap Ainz, momen lucu yang cukup sering muncul di film ini.

Komedi akibat salah paham, misalnya karena kekaguman Neia terhadap Ainz, merupakan tema yang terlihat ketika kita menyaksikan cerita dari sudut pandang the strong, yaitu undead dari Sorcerer Kingdom. Di Bagian awal film diceritakan sedikit sinopsis dari kejadian di anime musim ke-empat, di mana Demiurge memaparkan rencana untuk memperluas kekuasaan Ainz dengan cara berpura-pura menjadi musuh yang menghancurkan kerajaan-kerajaan di sekitarnya. Kemudian Ainz muncul untuk mengalahkan Demiurge -yang merubah namanya menjadi Jaldabaoth- sehingga manusia dari kerajaan yang ditolong tersebut akan tunduk dengan Ainz secara sukarela. Tentu saja Ainz sendiri tidak berpikir sampai sejauh itu.

Momen-momen lucu akan kita lihat ketika Ainz dan pengikut-pengikutnya berusaha mengeksekusi rencana mereka di Sacred Kingdom secara serampangan. Namun lucunya, kebanyakan dari aksi serampangan itu justru yang membuat umat manusia semakin menyukai Ainz. Manusia juga tidak bisa banyak melawan, sebab perbedaan kekuatan yang besar antara mereka dengan undead.

Overlord: The Sacred Kingdom adalah film yang secara umum menyajikan pengalaman yang sama dengan menonton seri animenya. Ada komedi dari the strong, dan ada horor dari the weak. Lagu tema berjudul The Wheeler yang juga dibawakan oleh OxT juga menambah suasana menonton film ini mirip seperti ketika menonton animenya. Namun durasi yang panjang (2 jam 15 menit), drama dan intrik antara undead dengan manusia yang menarik, serta tak lupa adegan pertarungan yang sangat tidak berimbang, menjadikan pengalaman menonton film ini berbeda dari ketika menonton animenya: menarik, mecekam, dan terkadang mengundang gelak tawa. Latar belakang dan kilas balik dari seri animenya juga dijelaskan secara perlahan mengikuti alur cerita, sehingga bagi mereka yang tidak menonton seri animenya, film ini tetap bisa dinikmati ceritanya.

Film Overlod: The Sacred Kingdom sudah tayang di CGV Cinemas Indonesia dimulai dari 22 Januari 2025. Jadi bagi anda yang ingin menyaksikan kehebatan Ainz Ooal Gown dalam “menipu” musuh-musuhnya, jangan lewatkan kesempatan menontonnya di bioskop CGV terdekat.

KAORI Newsline | Oleh Razif Kurniawan

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses