Sempat Menjadi Korban Pelecehan di Fuji TV, Youtuber Aoki Kanon Ikut Buka Suara

0
Aoki Kanon

Saluran televisi terkemuka asal Jepang, Fuji TV tengah menjadi perbincangan yang hangat akhir-akhir ini. Berawal dari kasus pelecehan seksual yang melibatkan mantan anggota SMAP sekaligus presenter terkenal Masahiro Nakai, kemudian kasus semakin melebar dengan dugaan “eksploitasi prostitusi terselubung” yang dilakukan para petingginya terhadap para karyawatinya. Kemelut ini sampai membuat sejumlah petingginya akhirnya mengundurkan diri.

Salah satu mantan karyawati Fuji TV yang mengaku juga sempat mendapat pelecehan rupanya sempat buka suara. Adalah Aoki Kanon, seorang youtuber yang sempat bekerja di Fuji TV ini turut menceritakan pengalamannya mengalami pelecehan saat bekerja di stasiun televisi tersebut. Ia bahkan juga membagikan ceritanya di akun youtubenya.

Melalui pengakuan di youtubenya, Aoki Kanon bercerita bahwa ia pernah mendapat pelecehan dari salah seorang personel senior Fuji TV. Saat itu Aoki Kanon masih bekerja di sebuah program di televisi tersebut. Aoki menceritakan bahwa personel senior yang melecehkannya tersebut adalah seorang yang cukup berpengaruh dalam stasiun televisi tersebut.

Aoki juga bercerita kalau ia pernah dibawa paksa ke hotel oleh seorang selebriti ternama, untungnya ia berhasil melawan hingga akhirnya ia dilepaskan. Ia juga menyebutkan bahwa hingga kini industri hiburan Jepang masih menyimpan banyak masalah, meski ia mengakui kini sudah mulai ada perubahan, terutama semakin meningkatnya awareness atas kasus-kasus seperti yang pernah menimpanya.

Atas pengalaman yang tidak mengenakkan ini, Aoki Kanon mengaku merasa trauma secara emosional. Namun kini ia merasa harus speak up dan menceritakan pengalamannya. Ia merasa keputusannya untuk bercerita ini akan memengaruhi karirnya. Namun ia memilih untuk tegar mengungkap hal ini demi industri hiburan Jepang yang lebih baik ke depannya.

KAORI Newsline | Sumber

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses