Wapres Jusuf Kalla Mendapat Apresiasi di Jepang

0

jusuf kalla

Sabtu siang 14 Maret 2015 siang sekitar jam 15.00 waktu Jepang Wapres Jusuf Kalla (JK) menceritakan kisah pengalamannya di bidang penanganan tsunami saat berada di Jepang tahun 2011 di saat terjadi gempa besar 11 Maret 2011.

Ceritanya tersebut mengundang kagum dari banyak tamu di ruangan konferensi internasional penanganan bencana PBB ke-3 di Sendai ini (14/3/2015).

“Bukan main Wapres Indonesia itu, ternyata idenya bagus sekali ya dengan melakukan pemasangan lagu Indonesia saat pencarian warga Indonesia tahun 2011 setelah gempa besar itu di Tohoku,” papar Ryuji Kitagawa, CEO Trend Japan Co.Ltd sebagaimana dilansir dari  Tribunnews sore ini (14/3/2015).\

sendai-international-center_20150314_144537

Gedung Sendai International Center, tempat Wapres Jusuf Kalla, berceramah soal penanganan tsunami, Sabtu 14 Maret.

Paparan cerita mengenai upaya pencarian warga Indonesia di saat seusai gempa terjadi di daerah Tohoku, utara Jepang yang terkena bencana memang sangat menarik bagi banyak orang Jepang termasuk Kitagawa, “Kalau orang Jepang tidak melakukan seperti itu tetapi mencari satu per satu para korban, tanya sana-sini, mengingat komunikasi terputus saat gempa besar itu. Tapi dengan menyalakan lagu Indonesia, mungkin saja yang warga Indonesia jadi tertarik dan mendekati sumber suara. Itu ide yang bagus sekali bagi kita orang Jepang,” paparnya lagi .

Sementara laporan buku putih dari PBB mengungkapkan per tahun akibat bencana alam di berbagai negara, kerugian ekonomi menghantam tidak kecil terutama Jepang dengan kerugian ekonomi sekitar 11,2 miliar dolar AS, lalu Indonesia dengan kerugian sekitar 5,9 miliar dolar AS apabila terjadi bencana besar per tahun kerugian, dan Filipina mencapai 500 juta dolar AS.

Konferensi dunia penanganan risiko bencana ke-3 ini akan berlangsung hingga 18 Maret mendatang diikuti oleh 100 negara dan partisipan sebanyak 40.000 orang saat ini. Kota Sendai menjadi sangat sibuk terutama hotel dan tempat-tempat wisatanya dibanjiri oleh para wisatawan asing.

KAORI Newsline

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses