Jepang Peringati Setahun Bencana Tsunami

0

Warga Jepang memperingati satu tahun bencana gempa dan tsunami dahsyat yang menghantam pesisir timur laut negeri itu yang mengakibatkan puluhan ribu orang tewas.

Gempa berkekuatan 9 dalam skala richter itu merupakan gempa terkuat sepanjang sejarah Jepang dan memicu kerusakan parah pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi. Akibat kerusakan itu, ribuan orang dievakuasi dari wilayah sekitar Fukushima untuk menghindari bahaya kebocoran radiasi dari pembangkit itu.

Untuk mengenang bencana dahsyat itu, sebuah upacara peringatan akan digelar dan mengheningkan cipta selama satu menit dilangsungkan di jam yang sama ketika gempa terjadi. Upacara peringatan utama akan digelar di Teater Nasional Tokyo yang menurut rencana akan dihadiri Kaisar Akihito dan Perdana Menteri Yoshihiko Noda. Kaisar Akihito, 78, meski baru saja menjalani operasi jantung akan mengikuti acara selama 20 menit didampingi Ratu Michiko.

Sirine akan dibunyikan di seluruh Jepang pada Minggu (11/3) tepat di saat gempa mengguncang negeri itu satu tahun lalu. Doa dipanjatkan di waktu yang sama serta seluruh layanan kereta api keluar atau masuk Tokyo akan dihentikan untuk sementara waktu.

Satu tahun lalu, gempa mengguncang Jepang pada pukul 14.46 waktu setempat sekitar 400km sebelah timur laut Tokyo. Tak lama setelah gempa terjadi, sebuah gulungan air yang sangat dahsyat menghantam kawasan timur laut Jepang menghanyutkan mobi, kapal laut hingga berbagai jenis bangunan.

Tsunami dahsyat itu menghancurkan kawasan pesisir di sepanjang pantai timur laut Jepang. Gempa dan tsunami itu diperkirakan mengakibatkan 15.800 orang tewas dan sedikitnya 3.000 orang lainnya belum ditemukan hingga saat ini.

Di prefektur Fukushima, lokasi PLTN Fukushima Daiichi, kerusakan yang diakibatkan dua bencana besar itu sangat parah. Radiasi nuklir bocor dari PLTN itu setelah serangkaian ledakan dan kebakaran menghancurkan empat dari enam reaktor di sana. Kerusakan semakin parah setelah sistem pendinginan reaktor yang seharusnya bekerja tak mampu mengatasi masalah ini.

Akibatnya, semua penduduk dalam radius 20km dari pembangkit dievakuasi dan situasi ini membuat puluhan ribu orang terpaksa kehilangan tempat tinggal. Kebocoran radiasi juga berarti kawasan di sekitar pembangkit tak bisa lagi didiami manusia.

Setahun setelah bencana, Jepang nampaknya masih berusaha mengatasi masalah ekonomi dan politik akibat musibah dahsyat itu.

Salah satu dampak bencana adalah mundurnya Perdana Menteri Naoto Kan beberapa bulan setelah bencana terjadi. Kan dianggap tidak menunjukkan kepemimpinan yang tepat tertutama di saat krisis nuklir terjadi.

Krisis nuklir Fukushima juga pada akhirnya menunjukkan berbagai kelemahan dalam sistem regulasi industri nuklir dan standar keamanannya.

Meski sebagian besar puing akibat bencana sudah dibersihkan, para korban bencana masih mengeluhkan lambannya proses pemulihan.

Sehari sebelum peringatan satu tahun bencana, para korban memanjatkan doa di makam keluarga dan kerabat mereka yang menjadi korban bencana. Di kota Iwaki, Fukushima, ribuan lilin dinyalakan, lonceng-lonceng dibunyikan dan para pemuka agama memanjatkan doa-doa.

Sementara itu, sejumlah aksi unjuk rasa anti nuklir di Tokyo, Fukushima dan kota-kota lain digelar tepat pada saat upacara peringatan.

KAORI Newsline | via BBC

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses