Sabtu (5/12) lalu, dua rangkaian kereta rel listrik (KRL) seri 205 eks-JR East jalur Nambu, trainset 205-87F (NaHa H3) dan 205-20F (NaHa H36) menjalani uji coba dinamis internal setelah selesai dirangkai di Depo KRL Depok, Jawa Barat. 12 unit (2 trainset) KRL seri 205 eks-jalur Nambu ini termasuk dalam 24 unit (4 trainset) rangkaian yang datang pada gelombang pengiriman keempat yang tiba di Jakarta akhir November lalu, dari total lima gelombang pengiriman KRL seri 205 eks-Jalur Nambu dengan jumlah 120 unit (20 trainset) yang didatangkan PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) di tahun 2015 ini.

Uji coba dilakukan dengan perjalanan kereta api luar biasa (KLB) relasi Depok – Manggarai – Depok, dalam dua kali perjalanan. Perjalanan pertama pada pagi hari menguji rangkaian 205-87F (NaHa H3), dan perjalanan kedua pada siang hari menguji rangkaian 205-20F (NaHa H36). KLB KRL perjalanan pertama berangkat dari stasiun Depok pukul 10:07 WIB dan tiba di Manggarai pukul 10:45 WIB. Setelah berhenti sejenak untuk pengecekan dan berpindah kabin, KLB berangkat kembali dari Manggarai pukul 10:53 WIB, dan tiba di Depok pukul 11:24 WIB. Sementara itu, KLB KRL perjalanan kedua berangkat dari stasiun Depok pukul 13:38 WIB dan tiba di Manggarai pukul 14:17 WIB, untuk kemudian berangkat kembali dari Manggarai pukul 14:27 WIB, dan tiba lagi di Depok pukul 14:58 WIB.

Uji coba dinamis KRL wajib dilakukan untuk mengetahui kondisi rangkaian KRL, apakah siap berdinas atau ada kekurangan yang harus diperbaiki. Dalam perjalanannya, KLB KRL percobaan harus melakukan serangkaian uji fungsi secara lengkap dan cermat seperti uji coba kecepatan tinggi, uji pengereman dan pengukuran jarak pengereman, hingga uji coba fungsi deadman pedal dan emergency brake sebagai perangkat keamanan dalam perjalanan.
Khusus KRL yang baru saja datang ataupun baru saja keluar dari pabrik dan akan memulai operasi, uji coba dinamis dilaksanakan sedikitnya dua kali untuk memastikan kondisi kelayakan kereta. Uji coba pertama merupakan uji coba internal yang dilaksanakan KCJ, dan uji coba kedua adalah uji coba sertifikasi untuk mendapatkan sertifikat kelayakan operasi sarana perkeretaapian dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (Kemenhub RI).

Setelah uji coba internal ini, kedua rangkaian tersebut masih akan menjalani uji coba sertifikasi bersama Ditjen Perkeretaapian Kemenhub RI, untuk memastikan kelayakan kereta dan mendapat sertifkat layak operasi, sehingga dapat digunakan untuk berdinas melayani penumpang KRL komuter Jabodetabek.
Cemplus Newsline by KAORI | Faris Fadhli