Aksi protes dan demonstrasi mengenai penggunaan bahan bakar minyak (BBM) yang berlebihan terus dilakukan oleh sejumlah aktivis pegiat cinta lingkungan di dunia, tak terkecuali di negara adidaya seperti Amerika Serikat (AS). Beberapa aksi protes yang dilakukan adalah pemblokiran jalur kereta api (KA) di negara bagian Washington mulai dari hari Jumat (13/5) hingga Minggu (15/5) dan juga pemblokiran Pelabuhan Seattle. Namun, aksi protes yang dilakukan pada pemblokiran jalur KA ternyata menimbulkan sejumlah masalah. Akibatnya, sebanyak 52 orang aktivis terpaksa ditahan oleh pihak kepolisian setempat.

Menurut juru bicara perusahaan operator KA angkutan barang di AS, Burlington Northern and Santa Fe Railway (BNSF Railway), Gus Melonas, sebanyak 150 orang aktivis lingkungan membuat perkemahan diatas jalur yang terletak dekat dengan kilang minyak yang berada di barat daya Washington. Para aktivis tersebut telah diminta untuk membubarkan diri pada hari Minggu pukul 5 pagi waktu setempat, dan sebagian besar dari mereka telah berkemas dan juga meninggalkan area tersebut. “Proses pembubaran tersebut berlangsung damai, sekitar 80 persen dari mereka telah berkemas lalu pergi,” tukas Melonas.

Menurut informasi dari Departemen Urusan Darurat Daerah Skagit,  52 aktivis lingkungan yang ditahan pihak kepolisian ini telah melakukan sejumlah pelanggaran, dan juga terdapat satu orang yang menolak untuk ditahan. Kepala Polisi (Sheriff) daerah Skagit, Will Reichardt mengatakan bahwa sebelum semuanya ditahan, petugas telah menyarankan para demonstran untuk pindah ke lokasi yang telah ditentukan. Seorang juru bicara dari demonstran berharap semua aktivis yang ditahan dapat diproses lalu dibebaskan dari tahanan.

Para aktivis berjalan di samping rel menuju kilang minyak untuk menyuarakan perubahan kebijakan pengelolaan energi | Foto: Scott Terrell via AP
Para aktivis berjalan di samping rel menuju kilang minyak untuk menyuarakan perubahan kebijakan pengelolaan energi | Foto: Scott Terrell via AP

Salah seorang demonstran, Emily Johnston yang juga berpartisipasi pada aksi pemblokiran ini mengatakan bahwa dia tidak menduga sejumlah orang akan kembali ke jalur KA tersebut. Namun, dirinya tetap menegaskan jika aksi protes tersebut dapat menginspirasi masyarakat untuk menyadari perubahan iklim yang terjadi. Seluruh peserta aksi protes ini menuntut perubahan kebijakan mengenai pengelolaan energi. Perjalanan KA yang sempat tertunda akibat aksi protes ini akhirnya dapat kembali dioperasikan mulai dari Minggu siang, setelah pembersihan jalur yang menjadi tempat pemblokiran oleh aktivis.

Sebelumnya, perusahaan operator KA telah mengetahui hal ini, sehingga mereka dapat merubah rute perjalanan kereta untuk menghindari area tersebut. Jalur kereta yang menjadi area pemblokiran tersebut merupakan jalur kereta yang diperuntukkan untuk kilang minyak Shell dan Tesoro, dan juga untuk kereta pengangkut makanan satwa dan produk-produk lainnya.

Cemplus Newsline by KAORI

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses