Pembangunan pengembangan Stasiun Kereta Api (KA) Bogor halte peron Paledang atau yang lebih dikenal dengan Stasiun Bogor Paledang kini mulai memasuki tahap baru. Hal ini ditandai dengan dimulainya pengerjaan perbaikan serta pengembangan untuk menunjang pelayanan serta kenyamanan penumpang. Pengerjaan yang telah dilakukan antara lain penambahan atap pada peron serta penambahan atap pada teras bangunan yang telah ada.

Bila melihat dari desain yang diunggah oleh Divisi Pelestarian Bangunan Bersejarah (Heritage) PT Kereta Api Indonesia (KAI), nantinya Stasiun ini akan memiliki pintu masuk dan keluar yang berbeda sehingga tidak terjadi percampuran atau crossing antara penumpang yang baru turun dari KA serta yang akan naik KA. Selain itu, bangunan bekas rumah dinas pegawai KAI yang berada di seberang stasiun ini akan digabungkan dengan bangunan stasiun yang sudah ada. Perubahan lainnya yang akan dibuat adalah bentuk atap yang lebih estetis daripada kondisi saat ini.

Pada bagian struktur, stasiun ini tetap menggunakan struktur baja namun terdapat sedikit perbedaan dengan struktur yang telah ada sebelumnya yaitu bentuknya yang tidak tegak vertikal melainkan menjadi diagonal sehingga berbentuk “V” pada pondasinya. Desain berbentuk “V” seperti ini sudah umum digunakan pada stasiun-stasiun di Jabodetabek pasca pengoperasian tiket elektronik untuk KRL Commuter Line. Desain yang baru ini terlihat lebih “segar” dan lebih estetis daripada kondisi saat ini. Pengembangan stasiun Paledang yang sedang berlangsung saat ini diharapkan memiliki hasil akhir yang sesuai dengan desain yang telah dirilis.


Stasiun Bogor Paledang adalah stasiun yang dibangun bersamaan dengan wacana pengaktifan kembali jalur Bogor – Sukabumi pada tahun 2013. Stasiun ini dibangun khusus sebagai perhentian awal dan akhir KA Pangrango sehingga penumpang KRL tidak bercampur dengan penumpang KA Pangrango di Stasiun Bogor. Pembangunan awal stasiun ini pun terbilang cepat saat itu karena hanya menghabiskan waktu sekitar 2 pekan saja.
Cemplus Newsline by KAORI