Ulasan Anime Kiznaiver: Memahami Makna Komunikasi Antar Pribadi

Pada musim semi tahun 2016 ini, studio animasi Trigger mempersembahkan dua seri anime original. Studio animasi yang sebelumnya memproduksi seri anime Kill la Kill serta Ninja Slayer from Animation ini pada kali ini menghadirkan seri anime singkat Space Patrol Luluco dan sebuah seri anime original lainnya, Kiznaiver.

Seri anime original ini disutradarai oleh Hiroshi Kobayashi (Kimi no Iru Machi) dengan naskah yang ditulis oleh Mari Okada (Anohana, Selector Wixoss, Mobile Suit Gundam: Iron-Blooded Orphans). Desain karakter asli di anime ini dikerjakan oleh Shirow Miwa (Joker Game). Seri anime ini mulai tayang sejak tanggal 9 April 2016.

Sinopsis

Anime ini mengisahkan kota Sugomori, yang di bangun di atas tanah reklamasi yang di zaman dahulu merupakan sebuah wilayah makmur dan kini mulai ditinggalkan penduduknya. Serial anime ini akan mengisahkan Katsuhira Agata (disuarakan oleh Yuki Kaji), seorang anak SMA yang tinggal di kota tersebut yang tidak dapat merasakan rasa sakit. Suatu hari, Katsuhira pun di beritahu oleh seorang gadis misterius, Noriko Sonozaki (Hibiku Yamamura), bahwa dirinya terpilih menjadi salah satu pengguna Kizna System yang disebut “Kiznaiver”. Kizna System merupakan sebuah sistem yang dapat menghubungkannya dengan para Kiznaiver lainnya dan membagi rasa sakit di antara mereka. Sistem ini kemudian menghubungkan Katsuhira dengan seorang teman sekelasnya yang memiliki kepribadian yang bertolak belakang dengannya, sebuah hal yang biasa terjadi di antara para Kiznaiver. Sonozaki pun menjelaskan bahwa hal tersebut merupakan sebuah eksperimen yang dilakukan untuk membawa dunia yang dipenuhi dengan perang menuju perdamaian.

Kiznaiver: Antara Hubungan dan Rasa Sakit

Seri anime ini memiliki judul Kiznaiver yang dalam bahasa Jepang dapat dibaca sebagai Kizuna (hubungan) serta Kizu (rasa sakit/luka). Satu pekan sebelum episode perdana dari seri anime ini tayang, sebuah episode 0 dirilis. Episode 0 dari Kiznaiver ini menampilkan suasana dibalik layar produksi seri anime ini serta perkenalan dari para pengisi suara yang terlibat. Namun ada yang menarik pada episode 0 anime ini disaat produser dari seri ini memberikan komentar mengenai seperti apakah anime ini. Ryosuke Inagaki menyatakan bahwa “Saya yakin ini adalah waktu yang tepat untuk mempersembahkan seri ini kepada anda, meski saya rasa saya sedikit bias akan hal ini. Saya yakin kini kita hidup dalam dunia dimana banyak orang mempercayai kalau internet adalah satu-satunya cara mereka tetap terhubung satu sama lain.”

Kata-kata Ryosuke Inagaki ini akan dapat kita pahami maknanya jika kita melihat Kizna System yang ada di seri anime ini. Dimana melalui sistem ini, manusia bisa terhubung satu sama lain dengan banyak cara karena masing-masing Kiznaiver saling berbagi rasa sakit. Saat pertama kali para Kiznaiver seperti Katsuhira Agata, Chidori Takashiro (Yuka Terasaki), Hajime Tenga (Tomoaki Maeno), dan yang lainnya terpaksa menjalani operasi pemasangan sistem ini, Sonozaki juga mengatakan bahwa hal ini diperlukan agar masing-masing individu bisa merasakan hubungan yang kuat satu sama lain, karena mereka terhubung dengan rasa sakit. Selain hubungan yang terbentuk dari saling berbagi rasa sakit, seri anime ini turut serta mempertanyakan bagaimanakah manusia sekarang saling berhubungan satu sama lain.

Artikel ulasan ini akan memaparkan sebagian tema-tema yang ada pada seri anime Kiznaiver ini melalui sudut pandang komunikasi antar pribadi yang terjadi. Komunikasi antar pribadi memiliki sifat yang tak dapat terpisahkan dari sebuah hubungan. Komunikasi antar pribadi terjadi dalam sebuah hubungan – ia mempengaruhi bagaimana sebuah hubungan berlangsung, serta menentukan sebuah hubungan (DeVito, 2013: 6).

Perkenalan Diri: Saling Bertukar Informasi Mengenai Diri Sendiri? Atau Hanya Sekadar Bertukar Nama?

Hubungan berlangsung dalam sebuah kontinuum, dari tidak akrab, menjadi akrab, dari tidak kenal, menjadi kenal, dari tidak saling membutuhkan, hingga saling membutuhkan dan sebagainya. Pada setiap hubungan hal yang pertama dilalui adalah mengenal satu sama lain. Tentu hal ini perlu dilakukan sebelum bisa menjalin hubungan yang lebih dalam dengan. Namun pernahkah terpikir apakah sebenarnya makna dan maksud dari perkenalan diri?

Tak lama setelah menerima operasi pemasangan Kizna System, ke-enam Kiznaiver yang terjebak dalam sebuah bangunan rumah sakit menerima misi pertama mereka. Meski pun disebut sebagai misi, namun ini bukanlah sebuah hal yang sulit. Sonozaki memberikan misi pertama untuk saling melakukan perkenalan diri satu sama lain. Tentu hal ini dianggap sebagai suatu hal yang mudah oleh Tenga dan yang lain. Misi ini pun dimulai oleh Tenga yang menyebutkan nama lengkap dan juga kelasnya di sekolah, hal ini diikuti oleh yang lainnya satu per satu. Setelah itu, Sonozaki pun bertanya kepada yang lain “Apakah kalian yakin hanya itu saja cukup?”.

Sonozaki pun langsung menyatakan bahwa jawaban mereka masing-masing adalah salah. Sebagai seorang Kiznaiver, yang telah terhubung oleh rasa sakit dan akan menjalin hubungan, sebuah perkenalan diri harus dilakukan agar masing-masing bisa mengenal lebih jauh satu sama lain. Sonozaki lalu memberikan petunjuk bahwa dalam misi ini mereka harus menceritakan segala hal mengenai diri mereka sendiri. Namun karena masih merasa asing satu sama lain, mereka pun merasa enggan untuk memberikan informasi pribadi tersebut.

Yang menariknya lagi, cara bagaimana masing-masing orang yang saling asing ini berbagi informasi pribadi satu sama lain sangat beragam. Ada Tenga yang misinya selesai karena langsung ambil langkah seribu begitu Sonozaki melepaskan anjing yang mengejar dirinya. Tsugihito Yuta (disuarakan oleh Nobunaga Shimazaki) yang terpaksa menceritakan mengenai dirinya karena foto masa kecilnya diperlihatkan kepada yang lain. Nico Niyama (disuarakan oleh Misaki Kuno) yang merasa sangat ingin keluar dari tempat tersebut pun akhirnya ikut angkat bicara mengenai dirinya yang sebenarnya.

Honoka Maki (disuarakan oleh Rina Satou) yang pendiam justru menyampaikan informasi tentang siapa dirinya hanya dengan kalimat sederhana dan sebuah senyuman penuh tanda tanya yang cukup membingungkan. Chidori sendiri langsung memberikan informasi pribadi bahwa ia menyukai Agata Katsuhira saat melihat Katsuhira berada dalam ketinggian yang mengancam nyawanya yang langsung dibalas oleh Katsuhira sebagai respon atas ucapan Chidori sebelumnya.

Dari bagaimana para Kiznaiver ini saling memperkenalkan diri satu sama lain, dapat dipahami bahwa dalam sebuah komunikasi pertukaran pesan dan makna terjadi tidak hanya melalui verbal saja, ada juga simbol-simbol non verbal yang dapat digunakan dalam pertukaran pesan dan makna. Seperti bagaimana Tenga yang tidak sengaja memperkenalkan dirinya begitu ia lari saat melihat anjing. Alih-alih mengatakan secara verbal bahwa Tenga si tukang pukul ini sebenarnya takut anjing, ia justru menyampaikan pesan tersebut melalui simbol non verbal, dengan menunjukkan ekspresi ketakutan kepada teman-temannya, tanpa perlu mengatakan sepatah kata pun, para Kiznaiver lain langsung mengetahui bahwa sebenarnya Tenga takut terhadap anjing.

Berkaitan dengan perkenalan diri, sering kali terjadi di mana memperkenalkan diri hanya dilakukan sebatas saling bertukar nama, usia, dan dari mana berasal. Kembali kepada asalnya bahwa ini adalah sebuah perkenalan diri, bukan perkenalan nama semata. Seseorang diharapkan bisa memperkenalkan tidak hanya nama dan usia saja, namun juga bisa memperkenalkan seperti apa sebenarnya dirinya tersebut kepada orang lain dalam sebuah hubungan. Hal ini dilakukan agar masing-masing pihak bisa saling memahami dan mengerti satu sama lain, lebih dari sekadar nama.

Ulasan anime Kiznaiver berlanjut ke halaman berikutnya.