Rempang – Galang Nightmare: Komik Horror Bersetting Kepri

1

Indonesia adalah negeri dengan berbagai macam kekayaan yang beragam tak terkecuali di bidang sumber daya manusia di mana komik adalah salah satunya. Berbagai macam komik dengan genrenya telah dihasilkan para putra-putri bangsa dari berbagai penjuru lengkap dengan kontennya masing-masing yang beragam dengan tema-tema serta setting yang beragam pula.

Salah satunya adalah Rempang – Galang Nightmare. Komik horror yang bersettingkan di kawasan Kepulauan Riau (Kepri), tepatnya di Pulau Rempang -agalng dan Pulau Batam.

Pada komik ini, dikisahkan syahdan, di awal tahun tujuh puluhan terjadi Perang Saudara di Vietnam, banyak penduduk negara itu mengungsi ke berbagai negara termasuk ke wilayah Indonesia. Pulau Galang yang berdekatan dengan Batam menjadi tempat pengungsian warga Vietnam tersebut. Beberapa puluh tahun berlalu, para pengungsi telah meninggalkan kawasan Pulau Galang dan menyisakan misteri sampai saat ini. Lima pekerja galian kabel untuk pembangunan di kawasan itu tidak sengaja mengungkap sebuah misteri yang mengerikan. Sebuah teror berujung maut menghantui kelima orang itu ketika kawanan mayat-mayat hidup bekas para pengungsi Vietnam memburu mereka. Mereka terpaksa harus memilih antara terus berjuang melawan makhluk-makhluk ganas itu atau melarikan diri lagi ke Pulau Batam.

13692542_930219453767234_3905499600666344896_n

Ditulis oleh Je Yatmoko, dengan ilustrasi dari Wilsa Sepriedi, komik ini awalnya adalah sebuah novel berjudul sama karangan Je Yatmoko yang diterbitkan oleh Leutikaprio. Kini pada tahun 2016, novel ini telah diadaptasi menjadi komik, dengan bekerjasama dengan IM Comics Studios.

Dalam waktu dekat, komik ini akan segera beredar edisi keduanya. Edisi kedua dari komik ini sendiri sudah dapat dipesan melalui Akun Facebook IM Comics StudiosImKomik Batam, atau melalui SMS dan WA ke nomor 08121521830.

Komik ini sendiri, baik edisi pertama maupun kedua, masing-masing dibanderol dengan harga 35.000 rupiah, belum termasuk ongkos kirim.

KAORI Newsline

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses