Satu Bulan Setelah Dirilis, Tren Pokemon GO Mulai Menurun

1

Pokemon GO merupakan game ponsel yang dikembangkan oleh Niantic  Inc. Telah dirilis sejak 6 Juli 2016 (dan telah hadir secara resmi di Indonesia), game ini mengajak para pemainnya untuk “menangkap” Pokemon yang “berkeliaran” di dunia nyata melalui teknologi realitas tertambah (augmented reality atau yang disingkat menjadi AR) yang dikombinasikan dengan navigasi GPS. Membawa nama besar seri Pokemon besutan Nintendo ke ranah ponsel pintar serta mekanisme permainan yang unik, game ini berhasil naik daun dalam waktu singkat dan menjadi fenomena viral tersendiri di masyarakat.

Baca Juga: Museum Nasional Juga Ikut Memanfaatkan Tren Pokemon Go untuk Menarik Pengunjung

(Niantic Inc)
(Niantic Inc)

Sebulan setelah perilisannya, tren Pokemon GO mulai menunjukkan penurunan. Hal tersebut diungkapkan oleh Victor Anthony, analis senior dari firma dagang Axiom Capital Manegement. Beliau mengatakan bahwa dari segi statistik, penurunan tren game tersebut dapat dilihat dari berbagai sisi, seperti jumlah pengguna harian, unduhan, tingkat pemakaian (engagement), dan waktu yang dihabiskan untuk memainkannya. Hal senada juga diungkapkan oleh data yang dihimpun oleh berbagai perusahaan survei aplikasi, seperti Sensor Tower, SurveyMonkey, dan Apptopia.

Berdasarkan grafik survei yang dihimpun oleh Apptopia dan dirilis oleh Axiom, jumlah pemain aktif dan tingkat pemakaian para pengguna yang memainkan game tersebut mulai menunjukkan penurunan sejak awal pertengahan Juli. Hal yang sama juga ditunjukkan oleh grafik Google Trends terhadap pencarian dengan kata kunci “Augmented Reality”. Grafik pencarian terhadap topik tersebut perlahan mulai menurun setelah sebelumnya sempat melonjak ketika Pokemon GO dirilis.

Menurut Anthony, seperti yang dilansir oleh situs Bloomberg, selain Pokemon GO, popularitas dan keberlanjutan teknologi realitas tertambah juga dapat terpengaruh bila tren penurunan ini terus berlanjut.

KAORI Newsline

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses