Moe bukan hanyalah berarti gadis gadis imut nan polos. Moe juga memiliki makna yang luas tergantung penjabarannya, dimana perasaan ‘moe’ dapat dirasakan dari segala jenis karakter meski ia pria tua botak sekalipun. Namun, tak bisa dipungkiri bahwa ada beberapa unsur tertentu yang diasosiasikan dengan moe. Tetapi bagi fans, kata ‘moe’ sudah terlalu diasosiasikan pada karakter wanita, sehingga kadang penggemar tak dapat melihat unsur moe pada animasi yang tak hanya memiliki karakter perempuan.
Contohnya, dalam komik karya Haruichi Furudate yang kemudian menjadi seri anime yang segera tayang musim ketiganya, Haikyuu!!, unsur moe juga banyak ditemukan pada hampir setiap karakternya. Bahkan, dengan unsur-unsur tersebut anime ini layak disebut sebagai salah satu anime moe yang menyajikan lelaki moe dengan cerita olahraga yang menarik.
Artikel ini akan membahas beberapa dari unsur moe dalam anime tersebut.
Karakter utama yang memiliki sifat stereotip moe dan perjuangan kerasnya
Dimulai dari sang karakter utama, Shouyou Hinata. Hinata memiliki sifat dasar polos dan ceroboh selayaknya protagonis banyak anime yang sering disebut anime moe, seperti misalnya Yui dari K-On sampai Ichigo dari Aikatsu. Hinata yang pendek juga mudah malu dan grogi di sekitar perempuan, dan bodoh dalam hal pelajaran. Hal itu sebenarnya sudah cukup untuk menjabarkan Hinata sebagai seorang protagonis yang moe. Namun tentu saja selayaknya protagonis lain yang disebutkan, Hinata memiliki kekuatannya sendiri.
Sang protagonis Hinata digambarkan sebagai seorang pejuang keras. Di kala di SMPnya hanya ada klub voli wanita ia bekerja keras latihan meski hanya sendirian, dan bahkan sampai SMA saat ia bergabung dengan klub voli lelaki, ia selalu berjuang dalam pertandingan sampai titik akhir penghabisan. Ini adalah salah satu dari sisi moe yang paling penting dari Hinata. Sepanjang anime Haikyuu, tidak ada salahnya menganggap Hinata sebagai sosok yang membangkitkan perasaan moe, karena animenya memang memiliki feel demikian.
Adanya Banyak Karakter dengan Gap Moe
Gap moe dapat bisa diartikan sebagai adanya perbedaan (gap) antar dua belah sisi seseorang karakter baik penampilan ataupun sifat yang membuat pemirsanya merasakan ‘moe’ dari perbedaan kedua sisi yang tak terduga tersebut. Salah satu contoh jenis umum gap moe adalah Tsundere. Jika diperhatikan baik baik, gap moe merupakan salah satu unsur karakter yang sering ada dalam karakter Haikyuu.
Salah satu contoh terbaik dari karakter dengan gap moe dalam Haikyuu adalah sang ace dari Karasuno, Asahi Azumane. Digambarkan bahwa ia memiliki penampilan seram dengan tampang ‘boros’ sehingga ia dirumorkan tidak naik kelas 5 tahun dan memimpin geng, padahal ia sendiri sebenarnya hanya remaja berusia 17 tahun yang berhati lembut dan bahkan memiliki sisi pengecut dengan julukan hati serapuh kaca.
Tak hanya Asahi, Tobio Kageyama yang merupakan salah satu dari dua karakter utama juga bisa dibilang sebagai salah satu contoh karakter dengan gap moe, meski berbeda jenis dengan Asahi, ia tipe yang memiliki perkembangan sifat ketimbang perbedaan penampilan dan perilaku.
Meski awalnya Kageyama adalah ‘raja diktraktoran’ yang perfeksionis dan maunya sendiri, lama kelamaan ia mulai bisa lebih respek terhadap orang lain dan terlihat memiliki sisi manisnya sendiri, meski bisa dibilang ia masih sulit untuk tersenyum manis. Juga, meski ia tampak pintar dan merupakan seorang setter yang jenius di lapangan, ia sangat bodoh dalam hal pelajaran. Perbedaan sifat ini dapat menimbulkan perasaan moe.
Lelucon dan sisi humoris dari karakter berpenampilan menarik
Salah satu hal yang sering ditemukan dalam anime ‘moe’ adalah karakter yang berpenampilan menarik (seperti bishoujo) namun ia juga digambarkan secara humoris dari sisi lucunya, misal, ia ceroboh jadi lelucon yang berkaitan dengannya adalah kecerobohannya.
Ini sebenarnya bisa dibilang sejenis dengan gap moe, namun lebih spesifik pada jenis lelucon yang dipakai, yaitu running gag yang memakai sifat dari karakter tersebut— terkadang berevolusi menjadi inside joke dari fandomnya sendiri. Hal ini saya anggap moe karena menarik perhatian para fansnya dan menimbulkan rasa sayang.

Dalam Haikyuu, salah satu contoh terbaiknya adalah karakter Tohru Oikawa. Sang kapten Aoba Johsai ini digambarkan sebagai seorang bishounen yang tampan dan memiliki banyak fans perempuan, tapi ia sering jadi bulan bulanan dibercandakan oleh timnya sendiri karena ‘sifatnya jelek’. Hal ini menyebar sampai pada fandom Haikyuu sendiri, dimana Oikawa sering disebut ‘sampah’ oleh penggemarnya. Ini juga dapat disebut salah satu jenis moe sendiri.
Contoh lainnya Hinata sudah dibahas sendiri di atas, namun sebenarnya, anggota tim Karasuno yang lain banyak yang memiliki sifat unik dan sifat tersebut dijadikan running gag yang menarik. Contohnya sang manajer perempuan cantik Kiyoko yang selalu menghindari Tanaka dan Nishinoya yang senang mendekatinya, atau Daichi yang baik hati namun bisa jadi seram jika marah. Lelucon di Haikyuu sendiri sangat sering memainkan sifat atau trait dari seorang karakter, yang bagi saya adalah salah satu hal yang tak terpungkiri dari anime moe.
Drama yang membawa emosi dengan baik
Tak bisa dipungkiri bahwa anime Haikyuu sendiri dipenuhi oleh drama yang berfokus pada olahraga voli. Meski tak berfokus pada sisi dramanya namun aksi olahraganya, lambat laun akan ada banyak drama, apalagi jika ada tim yang kalah dari tim lainnya.
Haikyuu berhasil membawakan drama-drama ini secara menarik, dan menimbulkan perasaan sayang pada karakter yang kalah ataupun dilanda kegalauan. Tim manapun yang didukung, pasti akan ada perasaan sayang alias moe yang timbul dari dalamnya penggambaran keadaan.
Emosi dalam anime Haikyuu sendiri sangat vital. Saya tidak akan menjabarkan spoiler, namun karakter Tsukishima dan Yamaguchi sendiri memiliki perkembangan secara perlahan dengan jenis emosi mereka yang bermacam-macam. Apalagi di musim kedua, hal ini semakin jelas terasa dan menimbulkan perasaan sayang pada dua karakter tersebut.
Karakter perempuan juga digambarkan menarik
Jika masih bersikeras bahwa Haikyuu bukan anime moe karena karakternya mayoritas lelaki, tak boleh dilupakan bahwa karakter perempuan di Haikyuu bukan hanya sekedar tempelan. Mereka memiliki sisi manisnya sendiri dan bisa dibilang memiliki ke-moe-an sendiri.
Kiyoko yang cool dan cantik namun perhatian pada para anggota, Saeko kakaknya Tanaka yang serampangan, dan Yachi yang bahkan memiliki perkembangan kisahnya sendiri dengan dibantu oleh Kageyama dan Hinata. Para karakter perempuannya memiliki karakter yang menarik meski bukan karakter utama.
Itu semua hanyalah sebagian kecil dari banyaknya unsur-unsur moe dalam Haikyuu sendiri. Tentu masih ada banyak lagi sisi moe yang membuat penontonnya merasakan afeksi dalam menontonnya, tergantung bagaimana ‘moe’ dijabarkan oleh hati penontonnya.
Bahkan saya yakin kalau banyak fujoshi yang menganggap hubungan Hinata dan Kageyama itu moe tanpa disadari meskipun umumnya fujoshi yang di Indonesia tak menyebutnya moe.
KAORI Newsline | Oleh Ayayuuhi, yang sedang jatuh cinta pada kemoean karakter Asahi Azumane