Hari Jumat lalu, para staf inti berkumpul di sebuah ruangan IRC. Memanggil orang untuk ikut rapat bagi saya sendiri adalah hal yang merepotkan, dengan kehadiran yang rendah, dan keaktifan yang rendah (biasanya sih begini).
Cuma, kok tumben-tumbennya rapat staf inti ini begitu mendalam pembahasannya, sampai-sampai waktu dua jam untuk membahas tiga masalah, hanya bisa terbahas dua masalah saja.
Isi rapatnya sendiri sebenarnya tidak penting-penting amat kalau saya lihat, cuma untuk kali pertama, ada yang kirim permohonan maaf sampai lewat SMS karena tidak bisa ikut rapat. Sebelumnya, belum pernah saya terima SMS seperti ini.
Faktor apa yah yang meningkatkan keaktifan? Apa karena di server internal kini beredar begitu banyak berkas JAV sehingga ada motivasi tambahan untuk ikut rapat? Atau karena kini materi rapatnya disiapkan terlebih dahulu sehingga bisa dibaca sebelumnya? Menarik juga karena setelah rapat, kini lebih banyak yang bertanya “di mana log rapatnya”,
Rasa penasaran saya masih menggantung hingga hari ini, termasuk menjadi evaluasi bagi saya sendiri. Apa ya salah saya dahulu sehingga staf kurang antusias, apa ya yang membuat staf sekarang (termasuk yang mau mengundurkan diri pun) menjadi antusias?
Beralih sejenak dari kepenasaran ini, mari kita melihat SIMAK KAORI S1 2013. Sebagai bagian dari penugasan ujian tulis, ada beberapa tulisan “Membangkitkan Harapan” versi para peserta SIMAK, minimal bikin para peserta malu membacanya setelah enam bulan menulis ini. Saya sendiri jujur ketika membaca MH-MH awal yang saya tulis, saya komentar “dafuk, gw bisa nulis kayak gini toh.”
Kalau begitu, selamat menikmati ujian tulis para calon staf. Meski saya tidak tahu apa tulisan ini hanya sekedar tulisan yang kemudian dilupakan setelahnya, saya berharap semoga setiap tulisan ini bisa menginspirasi.
Membangun Kandang Fetish: Lepas Satu Datang Satu Lagi
Trollololol, lepas satu datang lagi satu. Iya, pesan SIMAK KAORI ini datang setelah saya (merasa) sudah lepas satu beban atau sebut saja tanggung jawab pengerjaan event jejepangan yang direncanakan senekat-nekatnya pertengahan bulan Mei nanti. Diri pribadi sih sudah memutuskan seperti itu, tapi sepertinya pihak kampus masih belum. Jadi, tinggal ketemu entah kapan nanti dengan pikiran dan jiwa yang lebih segar.
Sementara kalau sebut-sebut kata ‘segar’, jadi ingat dengan salah satu slogan kontroversial di KAORI deh. Segar merangsang. Betapa senangnya saya saat mengetikkan kata kunci ‘segar merangsang + kaorinusantara’ melalui si mbah mesin pencari google, pengumuman mengenai KAORI newsline pun muncul paling atas sendiri. Berhubung saya bukan *uhuk* pembaca berita yang aktif, jadi ini adalah curhatan tentang forum KAORI.
Menjadi diri sendiri dalam interaksi di sebuah forum daring itu, sesuatu. Dimana kebanyakan pengguna internet adalah orang-orang bernama anonimous dengan santun yang berkebalikan 180 derajat dari kesehariannya, atau mungkin pribadi pencari perhatian dari pihak-pihak anonim itu, atau bahkan brengsek sejati yang memanfaatkan invisibilitas dalam internet. Tapi tidak di KAORI, entah itu murni pencitraan, entah itu murni curhatan dari lubuk hati yang paling dalam, bahkan sampai troll sekali pun; semuanya diterima dengan lapang dada. Sementara sakit di pantat biasanya muncul sebagai blog.
Sama seperti interaksi pada umumnya, ritual pertama kali memasuki pintu depan KAORI adalah perkenalan yang (ternyata) saya sendiri belum bikin tritnya. Canggung tentu dirasakan, kacang tentu pernah dimakan, merasa tidak berada pada tempatnya juga tidak hanya sekali dua kali. Namun perlahan itu semua berubah, bukan karena serangan negara api melainkan dengan semakin akrabnya hubungan diri dengan KAORI. Walau sebenarnya ini semua hanya sebatas alasan pelarian setelah merasa ‘tertinggal’ dari forum tetangga yang semakin besar itu, tapi hey, saya benar-benar bersyukur bisa kenal KAORI. Sifatnya yang kekeluargaan, kedudukannya yang sama tinggi, satu pribadi yang lapang dan fleksibel. Adalah KAORI di mata saya.
Seperti keluarga pada umumnya, pertengkaran pasti ada. Entah itu karena salah paham, mood swing, atau bahkan karena keegoisan tanpa dasar. Nah ini, jadi ingat peristiwa Sudujuni (Serangan Umum 27 Juni) tahun 2012 lalu. Adalah satu peristiwa yang sempat menggoncang dunia persilatan ranah KAORI, dimana seorang pengguna berinisial TD mempertanyakan tentang betapa anti sosialnya seorang otaku namun yang bersangkutan hanya menuntut pembenaran tanpa diskusi netral berkepala dingin. Satu, dua sampai puluhan pengguna KAORI yang entah merasa diri atau rumahnya diserang turut berusaha mendamaikan pemikiran seorang TD; begitu juga saya (walau hanya sebatas menawarkan diri sebagai narsum yang akhirnya ditelantarkan *hiks*). Sayangnya sampai trit tersebut ditutup, tampaknya tidak sedikit pun pemikiran TD berubah positif dan justru lebih menunjukkan indikasi yang menjadi dasar penamaan Sudujuni di atas.
Sejujur-jujurnya saya ungkapkan, saya memang tidak bisa semendasar SM dalam berpendapat, tidak bisa sebijak tante xcalant dalam berkomentar, tidak bisa senonjok sychev saat membalas pernyataan nylekit, tidak bisa menjadi pribadi lain selain diri sendiri lah. Jadi, seandainya pun kelak keluarga kita dipertemukan lagi dengan tantangan yang sama, saya akan berusaha semampunya. Baik sebagai pengguna KAORI, sebagai staff KAORI, sebagai diri saya sendiri dan sebagai seorang pemegang fetish seragam rok mini-kakak perempuan-dominasi wanita-pantat yang berbangga dan berbahagia.
Salam nungging!
Bela Pendapat dan Delusi Malam
Sudah ada hampir satu tahun, lebih tepatnya 10 bulan semenjak saya bergabung di KAORI. Jujur saja, saya tidak pernah menyangka kalau saya jadi seaktif seperti sekarang di sebuah forum Anime seperti ini. Ketika saya memutuskan untuk bergabung pada tanggal sembilan Juni itu saya kira KAORI hanya seperti forum-forum anime yang lain, sehingga membuat saya merasa malas untuk ikut berinteraksi di dalamnya.
Ternyata kenyataannya berbeda, KAORI jauh lebih menarik dari forum-forum yang saya ikuti sebelumnya. Mulai dari penggunaan satu thread sebagai tempat para pengguna dapat berbicara satu sama lain layaknya chat-box, dan dimana para staff juga sangat mudah untuk diajak berbicara sehingga perbedaannya terasa tipis sekali (kecuali ketika mereka abuse power).
Disamping hal-hal yang menarik tersebut tetapi tetap saja masih ada beberapa masalah yang muncul, salah satunya yang paling sering terlihat adalah ketika terjadi perbedaan pendapat. Walau nampak sepele tetapi tidak bisa menjamin kalau hal tersebut tidak berpengaruh ke kenyamanan KAORI. Sebenarnya hal ini bisa diselesaikan dengan tenang selama kedua belah pihak mau menerima hasil akhir yang dianggap pas untuk hal tersebut, namun sayangnya tidak semudah itu melakukannya.
Sudah menjadi dasar manusia untuk mempertahankan pendapatnya, itulah hal yang cukup menganggu dalam mencari konklusi diantara dua hal yang berbeda, karena tidak mudah untuk menerima pendapat yang bertentangan dengan kita.
Syukurlah hampir semua anggota KAORI dapat bersikap toleran, dengan begitu kemungkinan untuk terjadinya kerusuhan tidak besar. Syukurlah para staff masih berbaik hati untuk saling berbicara santai dengan member lain, dengan begitu dapat terjalin hubungan baik di antara mereka semua.
Melihat hal-hal itu cukup memperkuat pendapat saya yang mengatakan kalau KAORI itu menyenangkan, dan di satu sisi hal tersebut juga dapat menjadi senjata utama KAORI untuk lebih menarik minat orang lain untuk berkontribusi di dalamnya.
Contoh masalah yang lain dapat terlihat dari member. Ada sekitar 7000 lebih member aktif di KAORI, ini memang luar biasa untuk hitungan sebuah forum, tetapi jika melihat dalamnya mungkin bisa merasa heran karena yang aktif hanya sekitar 1000 member. Saya sempat bertanya pada teman teman saya untuk bergabung di KAORI dan meramaikannya, dan ternyata mereka sudah bergabung, hanya saja mereka tidak aktif.
Ada banyak alasan yang mereka utarakan seperti, bingung untuk berinteraksi karena tampilan halaman depan KAORI dipenuhi sub-forum yang beragam, tidak tahu harus ngobrol dimana, dan yang alasan yang paling sering muncul adalah, “karena jumlah post kaori terlalu tinggi untuk mengunduh file”.
Untuk masalah halaman depan saya rasa tidak terlalu berpengaruh, karena hampir setiap forum begitu, hanya saja mereka yang jarang melihat forum forum yang ada di internet. Tetapi yang saya cermati adalah masalah jumlah post. Saya ingat ketika pertama kali saya bergabung di kaori, melihat required post untuk mengunduh satu file cukup banyak, sedangkan banyak post saya yang telah dihapus. Untungnya saya tidak segera rage quit dari KAORI, melainkan membuka kembali PM selamat datang yang dikirimkan oleh admin. Disana tertulis secara runtut petunjuk untuk berinteraksi di KAORI, mulai dari membuat perkenalan, kemudian di FAQ pun sudah sangat jelas arahnya, dengan mengikuti petunjuk tersebut saya dapat menemukan tempat untuk saling mengobrol bebas dengan mudah.
Ide Beranda Komunitas itu adalah ide yang brilian jika digabungkan dengan required post, karena bukanlah hal yang mustahil untuk mendapatkan jumlah post yang mencukupi dari tempat tersebut. Namun sayangnya, banyak orang yang mendaftar masuk KAORI, namun mereka tidak menghiraukan PM yang berisi petunjuk tersebut. Ketika menyangkut ini sudah cukup sulit diberi solusi, karena pada dasarnya berhubungan dengan mental untuk memperhatikan lebih lanjut.
Saya sempat berdelusi, bagaimana jika semua member yang baru mendaftar akan langsung terarahkan ke Beranda Komunitas, atau ke PM selamat datang dari admin. Seandainya itu bisa dilakukan mungkin jumlah member aktif bisa meningkat dari sekarang. Saya tidak terlalu mengerti soal web sehingga saya hanya bisa berandai-andai saja, namun solusi yang saya pikirkan adalah memperkenalkan poin poin menarik yang dimiliki KAORI secara langsung ketika member baru masuk ke KAORI, semoga saja suatu saat dapat terwujud atau muncul ide yang lebih mudah dan bersahabat daripada ini.
Ibarat
Kaori ibaratnya sebuah organisasi di dalam sebuah ruangan. Regenerasi anggota tiap waktu pasti ada. Yang tua mulai melangkah menuju dunia luar, sedang yang muda masuk duduk manis di dalam Kaori. Terserah yang muda itu akan beraktivitas dengan bagaimana, selama mengikuti tata tertib dan sopan santun yang ada. Yang tua juga tidak semena-mena. Saya tahu yang tua sudah cukup dewasa untuk menghadapi sesuatu jika yang muda bermasalah.
Yang saya tahu, pertama-tama, yang muda memasuki tahap seleksi alam. Seleksi ini yang menentukan apakah yang muda bisa berbaur atau hanya duduk diam di pojok ruangan sambil mengamati saja. Beruntunglah mereka yang bisa berbaur, sementara sisanya mempunyai dua opsi lagi. Keluar, atau mencoba berbaur lagi. Kebanyakan yang muda memilih untuk keluar. Kenapa?
Ini yang jadi masalah. Sepanjang pengamatan saya, Kaori adalah organisasi yang memiliki rasa kekeluargaan yang erat. Itu dulu. Masih sepi. Ruangannya masih kecil. Atap belum berupa plafon. Sesama anggota masih mau menyapa semua. Tidak ada yang membeda-bedakan.
Sekarang Kaori sudah menjadi besar, dengan tambahan ribuan anggota yang datang. Jadi? Saya merasa kasihan kepada mereka yang tidak bisa berbaur. Hanya sekedar menyapa di gerombolan orang yang sedang berbincang santai saja, tidak dianggap. Mereka tidak mengerti guyonan dalam organisasi seperti orang-orang lama. Mereka orang baru, yang muda. Beri sedikit rasa toleransi bersama untuk tidak membawa-bawa guyonan yang mereka tidak mengerti. Atau, apa memang sepertinya kata toleransi dan tenggang rasa sudah menjadi tabu? Mana rasa kekeluargaan itu? Tolonglah, yang tua dulu juga pernah muda. Padahal saya senang sekali tidak ada yang membawa guyonan-guyonan dari organisasi tetangga.
Ada juga pembedaan kaum-kaum yang membuat saya sedih sekaligus muak. Itu maksudnya apa? Untuk melucu atau bagaimana? Tidak sadarkah jika organisasi ini memiliki jendela transparan di setiap tembok? Tidak sadarkah jika kita sedang diamati? Orang luar yang ingin bergabung akhirnya berubah pikiran karena keanehan organisasi ini. Kalau ada yang bertanya, “Kok gini ya Kaori?” lalu jawaban kalian “Biasalah, Kaori” itu membuat bangga kalian? Hanya orang bodoh yang bangga. Tidak ada yang bisa dibanggakan.
Memang tidak semua begitu, hanya ada beberapa orang yang saya kenal dan tidak seperti yang terdeskripsikan di atas.
Pernah suatu ketika saya sedang berjalan-jalan santai di luar, bertemu dengan teman seperjuangan yang sehobi. Dia bertanya kemana saja saya selama ini, lalu saya jelaskan bagaimana kegiatan saya selama ini. Dia kaget ketika mendengar kata Kaori yang keluar dari mulut saya. Dia bilang kalau reputasi Kaori buruk di mata teman-temannya yang sehobi. Saat itu salah satu temannya sudah mengetuk pintu, tapi tidak ada yang menjawab. Ketika akan masuk, ia sudah tidak disambut dengan baik. Sejak saat itu temannya memasuki organisasi lain. Padahal ia memiliki minat untuk ikut dan beraktivitas dalam organisasi kita.
Lihat kan?
Sangat disayangkan karena Kaori memiliki orang-orang hebat di dalamnya. Punya potensi yang besar. Hanya perubahan yang diperlukan. Perubahan untuk segala sikap acuh, sikap kekanak-kanakan dan tidak seriusnya. Harusnya yang tua malu jika orang luar yang tidak tahu apa-apa mengetahui borok Kaori yang hampir mengeluarkan nanah.
Solusi saya sangatlah simpel dan mudah untuk dilakukan, instrospeksi diri dan berubah. Tapi dua hal tersebut akan bergantung pada pribadi yang melakukan.
Shin Muhammad
Administrator KAORI
Ilustrasi: Shirley Corvette/Pastel Chime 3 (Alicesoft). Katanya nih permainan bagus dengan tingkat kesulitan ala Alicesoft ya?