[Joyride] Rawamangun-Sudirman Hanya 35 Menit Naik Transjakarta, Masa Sih?

Bus Transjakarta sebagai salah satu moda transportasi andalan Ibukota semakin terus memperbaiki diri. Perbaikan dan penambahan jumlah armada bus serta peningkatan pelayanan dari para petugas terus dilakukan.

Sebagai pusat bisnis dan perkantoran, wilayah Sudirman di Jakarta Selatan menjadi salah satu tempat yang layanan bus Transjakarta-nya terkenal paling baik. Jumlah armada, kondisi halte dan jumlah penumpang per harinya yang sangat ramai menjadikan Sudirman sebagai salah satu patokan dalam penilaian pelayanan Transjakarta.

Sudah beberapa bulan ini Transjakarta memasang sebuah spanduk di jembatan penyeberangan orang (JPO) stasiun Bus Rapid Transit (BRT) Transjakarta, khususnya di Koridor 4. Spanduk yang bertuliskan “Rawamangun – Sudirman Hanya 35 Menit*” itu cukup menarik perhatian. Dituliskan juga bahwa ‘janji’ 35 menit itu terlaksana pada pukul 05.00-09.00 di hari Senin-Jum’at. Pernyataan ini dibuat berdasarkan data dari Transjakarta yang telah melakukan ujicoba pada bulan Juni-Juli dengan pencapaian 85%.

Salah satu staf KAORI yang tinggal cukup dekat dengan jalur Transjakarta koridor 4 pada Rabu (23/11) mencoba melakukan perjalanan dari stasiun BRT Layur menuju stasiun BRT Dukuh Atas 1. Staff KAORI ini akan menggunakan bus Transjakarta rute 4A (TU Gas – Grogol PP) atau 4C (TU Gas – Bundaran Senayan PP). Rute ini dipilih karena selain tidak 100 persen berada di jalur busway, perjalanan pasti akan sedikit tersendat kemacetan di jalur reguler.

Perjalanan dimulai dari stasiun BRT TU Gas, Jakarta Timur yang merupakan halte pemberangkatan pertama rute 4A dan 4C. Staff KAORI mendapatkan bus dengan nomor PPD-0298 yang melayani rute 4C (TU Gas – Bundaran Senayan).

Bus berangkat dari stasiun BRT TU Gas tepat pukul 08.00. Sedikit kendala ditemukan ketika melewati perempatan Pemuda-Pramuka karena beberapa mobil yang terkena kemacetan menutup akses lewat bus Transjakarta. Perjalanan kembali dilanjutkan hingga akhirnya sampai di stasiun BRT Matraman, stasiun BRT yang tergolong sering membuat antrian bus karena dekat dengan lampu lalu lintas yang lama. Beruntung, bus yang dinaiki tidak terkena lampu lalu lintas yang lama itu. Demi mengurangi waktu tempuh, contra flow dibuat setelah stasiun BRT Matraman 2 menuju jalan Tambak dan jalan Proklamasi sehingga bus yang mengarah ke wilayah Selatan tidak terjebak kemacetan saat memasuki jalur reguler.

Selepas jalan Proklamasi hingga jalan Imam Bonjol, tidak ditemukan kendala berarti. Hanya beberapa kali harus berhenti karena lampu lalu lintas dan jumlah kendaraan di jalur tersebut yang sudah cukup ramai. Selain itu, bus yang dinaiki juga sudah masuk koridor 1 yang jumlah armadanya sangat banyak dan pertemuan dari banyak koridor sehingga sempat tertahan masuk stasiun BRT Tosari. Akhirnya, bus tiba di stasiun BRT Dukuh Atas 1 pukul 08.40, terlambat 5 menit dari ‘janji’ yang ada di spanduk Transjakarta.

Berikut adalah tabel waktu perjalanan yang ditempuh:

Secara keseluruhan, tidak ada kendala berarti selain sedikit terhambat saat di jalur reguler dan tertahan masuk stasiun BRT Tosari.

Ternyata meski tidak 100% tepat 35 menit, tapi akurasi waktu menggunakan Transjakarta masih terhitung sesuai janji yang diberikan. Mudah-mudahan jaminan tepat waktu ini bisa pula hadir di rute-rute lain yang pelayanannya masih memerlukan perbaikan pula.

Cemplus Newsline by KAORI

Baca Juga: Malam Mingguan Asyik: Naik Angkutan Malam Reguler Transjakarta

Keterangan singkatan:

• Ber. : Berangkat; waktu keberangkatan bus di sebuah stasiun/halte.
• Dat. : Datang; waktu kedatangan/tiba bus di sebuah stasiun/halte.
• Ls. : Langsung; bus berjalan langsung karena suatu hal.