Sempat dilanda ketidakpastian mengenai lokasi yang akan digunakan sebagai dipo sarana kereta api (KA) tahap 2 untuk Mass Rapid Transit (MRT), kini dipo tersebut telah ditetapkan akan tetap dibangun di Kampung Bandan sesuai studi kelayakan awal. Sebelumnya, ada dua lokasi yang dipertimbangkan sebagai dipo sarana MRT ini; Kampung Bandan dan Ancol Timur atau Pulau K hasil reklamasi.
Dilansir dari BeritaTRANS, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah memastikan pembangunan dipo sarana MRT tahap 2 akan tetap dibuat di Kampung Bandan. Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah mengatakan bahwa Pemprov akan segera menjalankan hasil studi kelayakan awal untuk rute MRT tahap 2 ini.
Pertimbangan perpanjangan rute hingga pulau reklamasi mencuat akibat lahan seluas 10 Hektare yang berada di Kampung Bandan tersebut merupakan lahan milik PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang dikabarkan telah terlanjur menjalin kontrak dengan tiga perusahaan swasta untuk lahan itu. Namun, akhirnya KAI menyatakan bahwa lahan tersebut dapat dipakai oleh PT MRT Jakarta (MRTJ) setelah mereka berjanji akan menyusun penambahan klausul dalam kontrak dengan nama Pemprov DKI ikut sebagai pihak yang dapat memanfaatkan lahan tersebut.
Direktur Utama MRTJ William Sabandar mengaku sangat mengapresiasi pengembalian rencana pembangunan rute tahap 2 ini sesuai studi kelayakan awal. Menurutnya, hal tersebut merupakan kewenangan pemerintah untuk keputusan terkait lahan, MRTJ hanyalah pelaksana.
Dipo sarana MRT tahap dua ini merupakan bagian proyek jalur MRT tahap kedua dengan rute Bundaran Hotel Indonesia (HI) – Kampung Bandan. Jalur sepanjang 8,5 km ini nantinya akan dibuat lebih banyak bagian bawah tanahnya, namun pihak MRTJ telah mengusulkan saat mendekati Kampung Bandan, jalur agar dibuat layang (elevated). William mengatakan Pemprov DKI dan KAI telah menyetujui usul ini.
Baca Juga: Pengeboran Terowongan MRT Telah Selesai!
Cemplus Newsline by KAORI
