Halloween adalah suatu perayaan yang jatuh pada tanggal 31 Oktober untuk memperingati manusia telah meninggal. Di bumi bagian barat, momen dirayakan dengan pesta kostum dan melakukan Trick or Treat. Perayaan ini ternyata memiliki efek budaya yang cukup besar dan perayaan yang diadakan di Tokyo, khususnya daerah Shibuya, Roppongi dan Akihabara, juga tak kalah semarak.
Sayangnya, adat menjunjung kebersihan Jepang tiba-tiba hilang saat pesta Halloween. Sehari setelah malam pesta, jalanan di Shibuya ditutupi oleh sampah yang berserakan. Plastik sampah, kaleng bir, barang-barang cosplay dan sisa-sisa dari produk sekali pakai berserakan di jalanan Shibuya.
Jepang sangat terkenal akan kebersihan dan kerapihannya. Adab kebersihan Jepang sangat terkenal di penjuru dunia. Namun ternyata pada perayaan Halloween, adab tersebut tiba-tiba musnah.
Seramai apapun kegiatannya, orang jepang selalu tidak lupa akan adab kerapihan dan kebersihannya. Bahkan skala acara seperti Comiket sekalipun, mereka tetap berbaris dan antri dengan tenang. Namun, setelah pesta Halloween usai dan fajar tiba, sampah bertebaran di jalanan Shibuya. Debu, bungkus permen, bekas wadah cup noodle menghiasi jalanan Tokyo.
Ternyata aksi buang sampah sembarangan ini tidak hanya berlangsung tahun ini. Ternyata hal ini juga terjadi pada perayaan Halloween di tahun sebelumnya.
Tatsuya Kitahara, manajer dari Lembaga Perlindungan Lingkungan cabang Shibuya menyebutkan bahwa kawasan Shibuya memang kerapkali dipenuhi sampah seusai malam perayaan Halloween, di mana banyak orang kerapkali membuang kostumnya di jalan sebelum pulang. Gelas, botol plastik, hingga kantong plastik juga sering nampak berserakan di jalans. Bahkan banyak orang juga membuang pakaian hingga alat rias di toilet umum.

Tindakan tidak terpuji ini mendorong dibentuknya “Operasi Halloween Tanpa Sampah di Shibuya“. Sebuah komite operasi yang berusaha untuk mengatasi masalah sampah, di mana mereka banyak membentuk ruang ganti baju sementara, toilet sementara, dan tempat pembuangan sampah. Selain itu mereka juga mengerahkan sejumlah sukarelawan untuk membersihkan sampah yang ada, di mana tahun ini mereka disebut-sebut telah mengerahkan hingga 1700 sukarelawan.

Menurut Kitahara, alasan banyaknya sampah pada malam perayaan Halloween adalah karena perayaan tersebut tidak terorganisasi dengan baik, sehingga diperlukan tanggung jawab yang tidak mengikat dari masing-masing individu.
Selain itu pada malam perayaan ini sesungguhnya pihak kepolisian telah mengerahkan lebih banyak personelnya . Namun tugas mereka lebih untuk menjaga arus lalu lintas.
Lebih lanjut, Kitahara berharap supaya masyarakat bisa lebih peduli lingkungan dan tidak buang sampai sembarang, termasuk saat malam perayaan Halloween.
KAORI Newsline | Sumber: ASCII.jp Digital & ANN