Ulasan Anime Daily Life of High School Boys: Kisah Asyik di SMA

0
HEAVEN OR HELL, LET’S ROCK! (©Yasunobu Yamauchi/Square Enix · “Daily Life of High School Boys” Production Committee)

Topik-topik yang diangkat serial ini sebagai lelucon tentunya banyak yang bisa dimengerti oleh penonton yang pernah menjalani masa SMA. Hal-hal seperti mencurigai teman ketika tiba-tiba ia berjalan berduaan dengan seorang cewek, atau mengerjai teman yang berulang tahun. Tetapi Daily Life of High School Boys tidak berhenti sampai di situ. Dengan gaya komedinya yang cukup unik, cerita yang awalnya kelihatan normal dalam hitungan detik bisa menjadi lelucon yang kacau balau dan absurd. Contohnya ketika di tengah acara musik sekolah, tiba-tiba terjadi perkelahian di tengah penonton. Bukannya melerai para petarung, penonton malah menyoraki. Bahkan band di panggung mengganti musiknya agar bisa menjadi musik latar belakang perkelahian tersebut. Masih banyak lagi situasi-situasi kocak yang serupa dalam Daily Life of High School Boys.

Komedi Daily Life of High School Boys juga memiliki element satir. Ada beberapa momen di mana para karakternya bertanya-tanya kenapa lebih banyak anime tentang siswi SMA ketimbang anime tentang siswa SMA. Para siswi SMA diserial ini juga digambarkan sangat berlawanan dengan siswi SMA di anime-anime kebanyakan. Normalnya siswi SMA di serial anime lain bertingkah imut dan berpikiran polos. Akan tetapi siswi-siswi SMA di serial ini banyak yang bersifat egois dan kasar. Bahkan beberapa dari mereka mengakui bahwa jelas mereka lebih populer dari siswa SMA dan mereka harus mengeksploitasi hal itu. Sentilan-sentilan tersebut terkadang begitu blak-blakan dan dengan mudah dapat memancing tawa penonton.

Bisakah band ini pergi ke London untuk merayakan kelulusan? (©Yasunobu Yamauchi/Square Enix · “Daily Life of High School Boys” Production Committee)

Namun harus diakui bahwa Daily Life of High School Boys memiliki jumlah karakter yang agak terlalu banyak. Karakter-karakter baru kadang muncul begitu saja dan tidak diperkenalkan secara jelas, sehingga dapat menimbulkan pertanyaan bagi penonton. Belum lagi beberapa dari karakter-karakter ini muncul hanya sekali atau dua kali sepanjang serial. Sangat disayangkan karena ada beberapa karakter yang cukup menarik jikalau mereka mendapatkan lebih banyak fokus, seperti Yusuke Tabata (Takahiro Sakurai), kakak Hidenori, serta siswi misterius saingan Yanagin bernama Nago (Junko Minagawa). Hal ini tidak begitu mempengaruhi tingkat kelucuan dari tiap lelucon, tapi tetap saja bisa mengganggu keasyikan menonton secara keseluruhan.

Hidenori dan Yassan, sang Cewek Kutu Buku (©Yasunobu Yamauchi/Square Enix · “Daily Life of High School Boys” Production Committee)

Dari segi animasi dan desain karakter, Daily Life of High School Boys sedikit kurang memuaskan. Dari segi desain, ada beberapa karakter yang penampilannya mirip. Hal ini bisa membuat penonton semakin kesulitan mengenali tiap karakter. Gaya desain karakternya sendiri secara keseluruhan kelihatan hambar dan kurang atraktif. Meski sesuai dengan tema dari Daily Life of High School Boys yang berfokus pada siswa-siswi SMA yang normal, hal ini mungkin bisa menyebabkan penonton kurang tertarik untuk mencoba menonton serial ini. Kualitas dari ilustrasi latar belakang juga terlihat kurang detail dan terasa “seadanya”. Dari segi animasi tidak ada yang spesial, meski tidak banyak adegan yang membutuhkan animasi yang mendetail.

Sementara dari segi suara dan musik, serial ini cukup memuaskan. Daily Life of High School Boys tidak kekurangan pengisi suara-pengisi suara yang populer. Tak hanya itu, akting mereka juga diarahkan dengan baik sehingga dapat menonjolkan kepribadian para karakter dan membuat setiap lelucon menjadi semakin lucu. Musik yang menghiasi latar belakang berhasil memberikan atmosfir keseharian yang santai, sesuai dengan tema serial ini. Lagu pembukanya yang penuh semangat berjudul Shiny Tale dinyanyikan oleh band Mix Speaker’s,Inc. Sedangkan lagu penutupnya yang lucu (diiringi dengan cuplikan pentas drama yang kocak oleh Tadakuni dan kawan-kawan) berjudul Ohisama dinyanyikan oleh Amesaki Annainin.

Sarapan di jalan (©Yasunobu Yamauchi/Square Enix · “Daily Life of High School Boys” Production Committee)

Menghabiskan tiga tahun dimasa SMA, pastinya seseorang akan mengalami pengalaman-pengalaman yang patut diingat. Bagi orang-orang dewasa, merindukan pengalaman-pengalaman tersebut adalah hal yang normal. Daily Life of High School Boys dapat menjadi obat pelipur lara untuk para penikmat anime dalam mengingat pengalaman masa SMA mereka. Lalu bagi muda-mudi yang sedang menjalani masa SMA, serial ini bisa sangat menghibur karena situasi yang dialami tokoh-tokoh diserial ini mungkin pernah terjadi dalam kehidupan sehari-hari mereka, meski tentunya tidak 100% sama. Dengan sentuhan humor ala Tadakuni dan kawan-kawan, pengalaman-pengalaman tersebut tak lagi hanya bahagia maupun sedih, tetapi juga bisa membuat seseorang tertawa terbahak-bahak.

KAORI Newsline

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses