“Tiada masa paling indah, masa-masa di sekolah…” demikian bagian dari lirik lagu “Kisah Kasih di Sekolah”. Ada yang setuju dengan pernyataan tersebut, ada yang tidak. Tetapi orang-orang yang setuju biasanya menambahkan bahwa masa-masa mereka duduk di bangku Sekolah Menengah Atas adalah puncaknya. Masa SMA memang merupakan sebuah masa transisi, di mana kepolosan dan kenaifan seorang remaja mulai bercampur dengan jalan berpikir seorang dewasa yang lebih serius. Tidak hanya kenangan bahagia, kenangan yang sedih atau bahkan memalukan sekalipun bisa lahir dijenjang SMA. Daily Life of High School Boys atau Danshi Koukousei no Nichijou mengisahkan tentang masa transisi tersebut, namun dengan sentuhan humor yang mampu mengocok perut.
Daily Life of High School Boys awalnya adalah sebuah manga yang terbit pada tahun 2009 hasil karya Yasunobu Yamauchi (juga dikenal dengan nama Bomber Grape dan telah membuat beberapa doujinshi Kantai Collection dan Touhou Project). Pada awal tahun 2012, Daily Life of High School Boys diangkat menjadi serial anime oleh studio Sunrise (Mobile Suit Gundam, Code Geass: Lelouch of The Rebellion) dan disutradarai oleh Shinji Takamatsu (Gintama, Grand Blue). Tayang di Jepang pada bulan Januari hingga Maret 2012, serial ini ditayangkan sebanyak episode.

Episode satu menceritakan aksi kocak sehari-hari tiga orang sahabat, yaitu Tadakuni (Miyu Irino), Hidenori Tabata (Tomokazu Sugita) dan Yoshitake Yamada (Kenichi Suzumura). Aksi mereka beragam, mulai dari berbagi cerita-cerita seram hingga mencuri pakaian adik perempuan Tadakuni. Lalu di episode-episode berikutnya penonton diperkenalkan dengan teman-teman satu sekolah mereka di SMA khusus laki-laki Sanada Utara. Salah satunya adalah Motoharu (Daisuke Namikawa), siswa yang kelihatan seperti preman namun berhati baik, bahkan menjadi anggota OSIS sekolahnya. Kemudian Karasawa (Yuuki Ono), anggota OSIS lainnya yang selalu mengenakan topi, seakan berniat menyembunyikan sesuatu. Lalu ada juga Mitsuo (Nobuhiko Okamoto), siswa yang sering menjadi bulanan teman-temannya dan sering tertimpa sial.
Meski jumlah karakter sudah bisa dibilang cukup banyak, episode-episode berikutnya memperkenalkan lebih banyak karakter lagi, beberapa berasal dari luar SMA Sanada Utara. Ada Ringo (Aoi Yuuki), ketua OSIS SMA khusus perempuan Sanada Timur yang tidak terima sekolahnya kalah dengan para laki-laki dari Sanada Utara. Lalu ada trio Yanagin (Yuu Kobayashi), Ikushima (Chiwa Saito) dan Habara (Yukana) yang nyentrik. Kemudian ada pula Yassan (Yoko Hikasa), juga dikenal dengan julukan Cewek Kutu Buku, yang memiliki hubungan yang cukup aneh tetapi unik dengan Hidenori. Itu baru sebagian dari karakter-karakter serial ini, ke depannya masih banyak karakter yang akan muncul.

Tadakuni, Hidenori dan Yoshitake memang disebut sebagai tokoh utama, tapi pada intinya Daily Life of High School Boys tidak memiliki tokoh utama yang pasti. Setiap episodenya terdiri dari beberapa episode-episode pendek dengan cerita dan lelucon masing-masing. Episode-episode pendek tersebut tidak melulu fokus pada Tadakuni, Hidenori dan Yoshitake, tetapi juga karakter lainnya dengan kepribadian yang sama nyentrik. Bahkan terkadang karakter-karakter baru muncul begitu saja dan menjadi fokus cerita, tanpa perkenalan dulu sebelumnya. Hal ini membuat penonton menjadi tidak cepat bosan dengan karakter yang itu-itu saja.

Sebagian besar dari cerita episode-episode pendek Daily Life of High School Boys acak dan tidak berhubungan. Namun beberapa episode pendek memiliki kesinambungan dan menciptakan sebuah plot, yang meskipun tidak begitu serius, cukup menghibur untuk disimak. Salah satu benang plot yang sering diangkat adalah kisah masa kecil para karakter, yang berfokus pada Habara. Dahulu rupanya ia adalah seorang anak super nakal yang sering menganiyaya anak-anak lain. Lalu ada juga perkembangan hubungan Hidenori dan Yassan/Cewek Kutu Buku yang melahirkan situasi-situasi yang kocak.
Ulasan anime Daily Life of High School Boys akan berlanjut di halaman kedua.