Apa jadinya bila seseorang yang berbakat menjadi sang penjaga tiba-tiba tidak lagi menjaga daerahnya? Apakah sang pengganti dapat meneruskan bakat yang dimilikinya? Inilah kisah seorang Saint yang sangat sempurna dan berbakat, namun ternyata dijual dengan begitu saja ke kerajaan lainnya.

Anime The Too-Perfect Saint: Tossed Aside by My Fiancé and Sold to Another Kingdom atau Kanpeki Sugite Kawaige ga Nai to Konyaku Haki sareta Seijo wa Ringoku ni Urareru (selanjutnya disingkat menjadi “Too-Perfect Saint“/”Kanpeki Seijo“) adalah seri anime yang diproduksi oleh studio TROYCA dan tayang pada musim semi 2025 lalu. Seri ini diangkat dari seri novel ringan yang ditulis oleh Kouki Fuyutsuki and diilustrasikan oleh Masami.

Seperti apa animenya? Simak ulasan anime The Too-Perfect Saint: Tossed Aside by My Fiancé and Sold to Another Kingdom berikut ini!

Sinopsis

Phillia berasal dari keluarga yang terkenal dengan banyak melahirkan gadis suci. Ia banyak melakukan pekerjaan yang membawan kemakmuran bagi kerajaan Ziltonia. Namun, pangeran kedua memutuskan untuk membatalkan pertunangannya demi memilih adiknya, Mia. Bersama orangtuanya, ia dijual ke kerajaan tetangga Parnacorta yang baru-baru ini kehilangan Santa mereka sendiri. Merasa kebingunan, Philia bertanya pada dirinya apa kesalahan dan alasan yang membuat dia disingkirkan kerajaannya sendiri.

Cerita yang Mampu Memancing Emosi

© Kouki Fuyutsuki, Overlap/Perfect Saint Production Committee

Sesuai judulnya, anime Too Perfect Saint mengisahkan seorang Saint berbakat bernama Philia yang dijual oleh calon suami ke kerajaan lain, hanya demi uang dan mendapatkan calon istri yang ia selalu idamkan. Meski karakterisasi hampir semua karakternya bisa mudah ditebak, anime ini mampu menjelaskan setting dan premis ceritanya hanya dalam satu episode, sekaligus membuat penonton merasa iba kepada karakternya. Rasa iba penonton terhadap Philia semakin kuat karena melihat betapa bodoh dan tamaknya para antagonis di sini. Saya pun juga berhasil ikut merasa “kesal” dengan sang antagonis dan sama-sama ikut berharap mereka bisa mendapat “karma” di akhir cerita.

Cerita mengenai sosok Philia sendiri dieksekusi dengan baik pada awal musim anime Kanpeki Seijo dengan premis ceritanya yang sederhana. Namun hal tersebut mulai mengendor di pertengahan musim ketika ceritanya mulai mengalihkan fokusnya dari Philia, terutama dari sisi emosi dan pacing ceritanya. Ceritanya seperti cukup berubah drastis dan terasa terburu-buru ketika fokusnya beralih selain ke Philia.

Meski di satu sisi hal ini membuat kita bisa melihat cerita dari karakter-karakter lain seperti Mia (sang calon suami Philia) dan worldbuilding anime Too-Perfect Saint, sayangnya rasa “iba” yang mampu dibawakan pada saat penceritaan Philia tidak terasa bagi saya. Mungkin karena cerita setelahnya terasa “normal”, atau bahkan sudah terprediksi dari sifat karakter yang telah ditunjukkan sebelumnya?

© Kouki Fuyutsuki, Overlap/Perfect Saint Production Committee

Penurunan pacing dari penceritaan karakter selain Philia ini semakin terasa menjelang episode terakhir dari anime ini. Dapat dibilang ending anime ini hanya terasa “oke-oke saja” saja dan tidak ada yang spesial sesuai ekspektasi penonton. Meskipun bukan hal yang terlalu mengecewakan, sebenarnya saya ingin mendapatkan ending yang lebih memuaskan lagi, apalagi setelah kita mengikuti perjalanan sang karakter dalam cerita animenya.

Perkembangan Menjadi Sosok yang Terbuka

© Kouki Fuyutsuki, Overlap/Perfect Saint Production Committee

Cerita anime Kanpeki Seijo berfokus perkembangan karakter Philia yang awalnya pendiam dan jarang tersenyum karena orang-orang di sekitarnya, kemudian berubah menjadi sosok santa yang semakin disenggani karena bakat terpendam dan kebaikan hati dirinya. Melihat sosok Philia yang berubah karena lingkungan barunya setelah dia telah dijual oleh tanah kelahirannya, saya pun juga ikut bahagia dan ingin mendukung dirinya untuk lebih bahagia lagi meskipun tak lagi tinggal di kerajaan asalnya. Walau dijual oleh tanah kelahirannya, karakter baik hatinya pun tidak pudar dan dia tetap bersikeras untuk menolong kerajaan kelahirannya, apalagi demi adiknya. Berbeda dengan protagonis anime lain yang digambarkan begitu “polos”, Philia adalah karakter yang memiliki kebaikan yang tulus.

© Kouki Fuyutsuki, Overlap/Perfect Saint Production Committee

Melihat perjalanan karakter Philia di anime Too-Perfect Saint adalah kepuasan tersendiri bagi saya. Dari sosok yang hanya bisa merenung hingga akhirnya dapat mengeluarkan air mata sedih dan bahagia, hati saya juga terasa tersentuh dan bersyukur melihat dirinya berkembang sepanjang cerita animenya.

Berlanjut ke halaman selanjutnya.

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses