Tidak seperti opini orang kebanyakan, bermain video gim tidaklah selalu memberikan dampak negatif. Sebagai contoh nyata, pada masa new-normal ini video gim merupakan alternatif dari rekreasi yang bisa dilakukan di rumah dan tidak bertentangan dengan anjuran pembatasan fisik. Bahkan, gim online juga dapat memenuhi aspek sosial bagi para pemainya untuk dapat bermain sekaligus bersosialisasi di dunia maya.

Salah satu video gim yang sedang populer di Indonesia sekarang adalah Mobile Legends. Kepopuleran gim ini telah membuatnya memiliki turnamen E-Sport professional lokal dan internasional yang telah ditonton oleh jutaan jiwa masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Anime Kanojo, Okarishimasu! Berlanjut ke Season 2!

Mobile Legends adalah permainan gim online lima-lawan-lima. Di dalam pertandingan Mobile Legends, pemain menggunakan karakter disebut dengan Hero yang akan mereka gunakan untuk melawan Hero yang digunakan oleh tim lawan. Setiap Hero memiliki kelas, peran dan kemampuan berbeda, sehingga perpaduan komposisi peran hero dan kerjasama tim merupakan hal penting untuk memenangkan pertandingan.

Jika kita observasi lebih detail, ternyata gim Mobile Legends memiliki hal yang mencerminkan adanya budaya riset yang baik.

Tumbuhnya Budaya Riset

mobile legends
Tak hanya untuk dimainkan, para karakter di gim Mobile Legends juga harus dikuasai penuh oleh pemain.

Yang menarik di dalam gim ini adalah Hero ada bukan hanya untuk dimainkan, namun untuk dikuasai. Hal ini secara tidak langsung telah menumbuhkan budaya riset dikalangan para pemain.

Pertandingan Mobile Legends adalah hal yang kompetitif. Ini membuat pemain tidak bisa menang dengan hanya sekedar menggunakan hero dan mengendalikanya tanpa penguasaan. Setiap hero memiliki kelasnya masing-masing yang melambangkan perannya di dalam pertandingan. Ada yang berperan untuk bertahan (Tank), menyerang dari jauh (marksman), menyerang secara cepat kemudian kabur (Assassin) dan lain sebagainya.

Setiap kelas memiliki kekuatan dan kelemahannya masing-masing yang perlu dimengerti oleh pemain. Sebagai contoh, Hero dengan kelas Tank biasanya memiliki kemampuan bertahan yang sangat tinggi, akan tetapi memiliki kecepatan dan kemampuan menyerang yang rendah. Hal ini berarti Hero Tank tidak ampuh untuk digunakan dalam menyerang Hero Lawan. Berbeda dengan Hero kelas Marksman yang memiliki kecepatan dan kemampuan menyerang yang tinggi, memiliki kemampuan menyerang dari jauh, namun memiliki daya bertahan yang sangat rendah sehingga mudah dibunuh oleh musuh. Oleh karena itu, umumnya pemain Hero Marksman biasanya akan didamping oleh seorang Tank untuk bisa meningkatkan peluang menang dalam sebuah pertandingan.

Untuk bisa memenangkan pertandingan, pemain harus menguasai peran, kekuatan dan kelemahan dari Hero yang ia mainkan. Kemudian, ia harus mengerti kemampuan unik yang dimiliki oleh hero yang ia mainkan dan bagaimana cara menggunakanya agar bisa ampuh mengalahkan lawan. Pemain juga harus mengerti persenjataan (equipment) apa yang cocok dan bisa meningkatkan kemampuan heronya secara signifikan.

Umumnya, menguasai suatu hero di dalam gim Mobile Legends tidaklah mudah. Ini dikarenakan setiap hero memilik gaya bermain yang cukup berbeda sehingga diperlukan proses pembelajaran untuk bisa menguasainya.

MPLI 4 Nation Cup

Yang unik di sini adalah, tingginya tingkat kesulitan menguasai Hero di dalam gim Mobile Legends secara tidak langsung telah mengembangkan budaya riset yang cukup baik di kalangan para pemainnya. Mulai dari hal dasar seperti mengkaji hero untuk dapat menemukan potensi dan kelemahan dari hero yang sedang dipelajari; Bereksperimen dengan berbagai macam kombinasi persenjataan/item yang bisa memperkuat hero; Sampai dengan riset mempelajari cara bermain dan peralatan yang digunakan oleh orang lain.

Di dalam game sendiri, developer gim Mobile Legends, Moonton, telah menyediakan platform untuk bisa melihat dan mempelajari kombinasi persenjataan dari pemain lain. Tidak hanya itu, Moonton juga menyediakan fitur untuk bisa menonton tayangan langsung dari pemain professional atau pemain beranking tinggi agar dapat memberikan pembelajaran mengenai: gaya bermain, kombinasi peralatan dan cara-cara bermain strategis untuk bisa mendapatkan kemenangan.

Bahkan untuk beberapa hero yang sulit dikuasai, Moontoon menganjurkan pemain untuk menonton pertandingan hero tersebut terlebih dahulu sebelum memainkanya didalam pertandingan (contohnya Hero yang bernama Fanny).

Banyak pemain yang melakukan riset lanjutan di luar bahan yang telah disediakan. Pemain belajar melalui berbagai macam sumber seperti forum diskusi di dunia maya, bereksperimen kemampuan hero di dalam gim, hingga menonton kanal Youtube dari pemain Mobile Legends professional seperti Jess-no-limit, RRQ Lemon dan lainya. Hal ini ditunjukan dari tingginya penonton di kanal-kanal Youtube pemain Mobile Legends professional yang membahas tutorial tentang hero-hero tertentu. Dengan tujuan untuk bisa meningkatkan penguasaan Hero dari para penonton video tutorial tersebut.

Yang menarik adalah, secara tidak langsung sistem di dalam gim Mobile Legends telah mengembangkan lingkungan riset yang kondusif untuk para pemainnya. Hal tersebut menimbulkan rasa keingintahuan yang tinggi untuk bisa mengetahui sesuatu dengan lebih baik dan lebih dalam. Hal yang mungkin perlu dikaji dan diadaptasi oleh banyak institusi riset dan perguruan tinggi di Indonesia. Terutama mengenai efek-efek apa saja yang dapat meningkatkan motivasi riset dan rasa keingintahuan dari seseorang.

Hal ini ditunjukan dari banyak pemain Mobile Legends yang dapat menghabiskan berjam-jam hanya untuk mendalami suatu hero. Memahaminya dengan lebih baik agar bisa digunakan untuk bisa memanangkan pertandingan. Tidak jarang juga pemain melakukan diskusi kajian untuk bisa memformulasikan strategi-strategi khusus agar dapat memenangkan pertandingan, layaknya sebuah riset akademik.

Riset akademik diberbagai bidang ilmu sejatinya adalah kajian mengenai ilmu pengetahuan yang dilakukan untuk bisa mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah-masalah di masyarakat. Riset akademik yang baik sejatinya harus didasari rasa keingintahuan yang tinggi agar riset dan kajiannya bisa mendapatkan tingkat pemahaman yang dalam, sehingga hasil riset tersebut bisa digunakan untuk dapat mengurai dan menyelsaikan permasalahan yang ada. Mirip seperti apa yang dilakukan para pemain Mobile Legends lakukan untuk menyelsaikan masalahnya, yaitu memenangkan pertandingan. Bedanya, tujuan riset akademik adalah untuk memenangkan masyarakat dengan cara meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui riset-riset yang telah dilakukan.

Oleh Angga Priancha | Penulis adalah mahasiswa master di The University of Edinburgh (UK), dan Peneliti di Lembaga Kajian Hukum dan Teknologi Fakultas Hukum Universitas Indonesia yang tidak bisa lepas dari hobinya akan J-Pop Culture dan Videogame | Artikel ini adalah pendapat pribadi dari sang penulis dan tidak berarti merefleksikan kebijakan maupun pandangan KAORI Nusantara.

KAORI Nusantara membuka kesempatan bagi pembaca untuk menulis opini tentang dunia anime dan industri kreatif Indonesia. Opini ditulis minimal sebanyak 500-1000 kata dalam bahasa Indonesia/Inggris dan kirim ke e-mail [email protected].

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses