Lanjutan dari halaman sebelumnya.

Desain dan Kualitas Animasi

Sebagai studio yang menangani Super Cub, Studio Kai secara keseluruhan berhasil membuat tiap episodenya sangat mudah dinikmati. Pemandangan kota yang bersih, dinginnya kawasan pegunungan, dan alam Jepang yang hijau diperlihatkan dengan sangat indah. Motor cub sebagai objek utama dalam anime ini juga didesain cukup mendetail. Desain ketiga karakter utama cukup sederhana dan cocok dengan tema slice of life yang diusung. Hanya saja, pada awalnya saya sedikit bingung dengan desain wajah Koguma, karena garis – garis tipis yang ada pada pipinya menyerupai efek blushing atau merona dalam anime pada umumnya. Namun setelah terbiasa, desain tersebut justru membuat karakter Koguma menjadi ikonik. Animasi 3D juga beberapa kali digunakan untuk menganimasikan gerakan motor yang dikendarai para karakter.

Pemandangan indah kerap ditampilkan (© Tone Koken,hiro/ Bear Motors)

Hal yang membuat saya, dan mungkin penonton lainnya kagum adalah permainan saturasi warna dalam setiap episodenya. Episode selalu diawali dengan suasana damai, dan saturasi warna dalam anime ini cenderung natural seperti pada kehidupan nyata. Namun ketika Koguma sebagai karakter utama mengalami momen yang meningkatkan moodnya, maka saturasi warna seketika akan berubah lebih berwarna. Permainan saturasi ini membuat penonton dapat mengetahui perubahaan suasana hati Koguma secara tersirat, dan tentunya membuat pengalaman menonton menjadi lebih nikmat.

Saturasi warna normal dalam Super Cub (© Tone Koken,hiro/ Bear Motors)
Saturasi warna ketika mood Koguma berubah (© Tone Koken,hiro/ Bear Motors)

Musik dan Soundtrack

Sebuah anime pada umumnya memiliki soundtrack dan backsound yang mendukung untuk memperkuat suasana dalam adegan yang dipertontonkan. Hal ini juga dapat ditemukan dalam Super Cub. Setiap suasana yang disuguhkan juga dilengkapi dengan backsound yang mendukung. Lantunan musik – musik klasik kerap kali diperdengarkan bersamaan dengan diperlihatkannya pemandangan – pemandangan yang indah. Kombinasi keduanya ternyata mampu membuat penonton lebih rileks dan turut larut dalam kedamaian yang berusaha dipancarkan oleh Super Cub itu sendiri. Hal ini mengingatkan saya dengan anime Hyouka, yang juga menggunakan kombinasi yang sama untuk memikat hati penonton. Hal lain yang saya apresiasi adalah efek – efek suara yang detail. Misalnya saja, suara minuman yang dituang oleh Koguma, atau suara makanan yang sedang dibuka, hingga suara besi yang bertemu. Hal ini tampak sederhana, namun menambah kepuasan tersendiri ketika penonton mendengar suara – suara detail dari keseharian para karakter.

Lagu pembuka dalam Super cub dinyanyikan oleh Akane Kumada dengan judul lagu “Mahou no Kaze“, sedangkan lagu penutupnya berjudul “Haru e no Dengon” yang dinyanyikan oleh para pengisi suara dari ketiga karakter dalam Super Cub, yaitu Yuki Yomichi (Koguma), Ayaka Nanase (Reiko), dan Natsumi Hioka (Shii). Beberapa lagu klasik yang digunakan dalam anime ini diciptakan oleh komposer Perancis Claude Debussy, seperti “Clair de Lune” dalam episode 1, dan “Suite Bergamasque” dalam episode 3.

Kesimpulan: Kombinasi Ciamik

Super Cub menjadi sebuah tontonan ringan yang pas untuk ditonton setelah lelah beraktivitas seharian. Aura positif yang dipancarkan oleh anime ini membuat para penonton larut dalam kedamaian dan rasa rileks. Kombinasi cerita sederhana, pemandangan indah, lantunan musik klasik, hingga karakter yang unik membuat Super Cub menjadi sebuah karya seni ciamik.

Kelebihan

  • Cerita yang sederhana dan mudah dinikmati
  • Karakter saling melengkapi dan interaksinya cukup menghibur
  • Musik dan desain yang mendukung atmosfir damai
  • Mampu membuat penonton rileks

Kekurangan

  • Beberapa adegan terasa dilebih-lebihkan
  • Screen time yang kurang optimal untuk karakter Shii

Super Cub bisa disaksikan di Indonesia melalui layanan Muse Indonesia

KAORI Newsline | Ulasan oleh Resi Wisaksono

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.