Forum Anime Indonesia: Mengulik Jalan Berliku Pelisensian Anime di Indonesia

2

forum-anime-indonesia---poster-bener-(2)

Saat ini budaya Jepang sedang naik daun di Indonesia, tidak terkecuali anime (kartun Jepang). Melalui kehadirannya di televisi nasional sejak tahun 1980-an sampai hari ini, anime telah menemani perjalanan hidup banyak orang di Indonesia.

Boom anime terjadi pada tahun 90-an dan pertengahan 2000-an, di mana pada pertengahan 90-an banyak stasiun televisi menayangkan sejumlah judul anime, baik Doraemon, Saint Seiya dan diteruskan dengan penayangan Bt’x, Ranma, Samurai X, Digimon dan lain-lain. Bersama dengan masuknya anime ke stasiun televisi, anime juga masuk melalui mekanisme home video seperti VCD, kemudian DVD. Perjalanan home video ini pun tidak selalu mulus.

Penggemar setia sejumlah seri anime terjebak dalam dilema: mereka mengeluh karena anime yang mereka suka tidak bisa diperoleh secara legal. Sedangkan pihak industri menghadapi dilema, mereka tidak tahu mengapa seri anime yang mereka lisensikan tidak terlalu laku di pasaran.

Ada kontradiksi yang cukup ironi. Siapa yang menyangka dan mampu menjelaskan kesuksesan Attack on Titan meski animenya belum masuk resmi ke Indonesia? Atau fenomena-fenomena acara jejepangan yang selalu dipenuhi oleh orang baik yang gratis maupun yang mahal harga tiketnya. Atau banyaknya orang di Indonesia yang rela membeli figur anime meskipun harganya bisa mencapai dua kali lipat dari harga barang tersebut di Jepang.

Di sisi lain, kiprah lisensor anime di Indonesia nyaris tak terdengar bahkan menghilang. Atau simak pemutaran film Evangelion yang begitu sepi pengunjung beberapa tahun silam. Atau televisi-televisi yang mengurangi porsi tayangan anime karena masalah risiko bisnis dan finansial.

Forum Anime Indonesia sebagai sebuah acara diskusi panel, berusaha mempertemukan pihak berkepentingan untuk membahas masalah-masalah “diskoneksi” yang dihadapi pelaku aktif dalam perkembangan anime di Indonesia, di antaranya:

  • Pemerintah sebagai regulator dianggap tidak memahami semangat anime
  • Masyarakat yang melihat anime semata-mata kartun anak belaka
  • Industri penerbit-distributor-lisensor yang tidak mengetahui di mana pasar berada
  • Televisi yang menghadapi dilema persaingan yang semakin ketat (tekanan bisnis) sementara tidak dapat mengakomodasi apa keinginan pasar
  • Penggemar yang mengeluhkan sulitnya akses anime di Indonesia

Setelah sukses dengan acara pertama yang diselenggarakan pada akhir Desember 2013 lalu, Forum Anime Indonesia kini membahas tema spesifik, yaitu prospek anime legal di Indonesia.

Konsep acara yang bersifat B2C (Business to Community) dan diselenggarakan di acara bertema anime/manga membuat diskusi dapat berjalan utuh dan merefleksikan potret penggemar anime di Indonesia saat ini.

Digelar oleh KAORI Nusantara sebagai komunitas dengan lima tahun pengalaman, Forum Anime Indonesia kali ini diharapkan mampu mempertemukan pihak-pihak yang berkompeten dengan para penggemar yang selama ini hanya memendam kegundahan, atau hanya bisa menyuarakan aspirasinya melalui media sosial.

Kevin Wilyan, ketua panitia acara ini berpendapat, “Kalau sampai akhir 2012 masih ada anime legal yang masuk ke Indonesia dalam format DVD, tentu saja sang pelisensi memiliki perhitungan bisnis yang matang untuk masuk ke dunia berisiko tinggi ini.”

Dody Kusumanto, salah satu penggemar anime yang sudah cukup lama berkecimpung dalam hal ini juga mengungkapkan harapannya.

“Bila pertengahan 2005 sempat ada pelisensor anime yang menjalin hubungan baik dengan membuka surat pembaca, bekerja sama dengan sebuah majalah anime, saya yakin hal ini bisa terulang lagi di masa kini.”

KAORI Newsline

2 KOMENTAR

  1. Kenapa kebanyakan anime
    Tokoh utamanya memiliki sifat tidak peka terhadap sekitar.
    Apa tidak lebih bagus membuat anime yang memiliki tokoh utama yang setiap dalam dirinya terus berkembang dalam arti mencakup keseluruhan aspek dalam dirinya misalkan: dari segi berfikir,sikap,kepekaan hati(terutama),mengerti situasi(dalam percintaan,situasi dll)

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses