Tampil di Jakofest, Pramono Anung dan Rano Karno Tampil dengan Kaos One Piece

0
Pramono Anung menyampaikan kalau dia suka Tsubasa Ozora

Cagub Pramono Anung dan Cawagub Rano Karno tampil di Jakarta Kostum Festival (Jakofest) dengan pakaian bertema One Piece, menyelami sisi lain dari budaya pop yang digandrungi generasi muda. Pramono tampil layaknya Luffy, sementara Rano mengenakan pakaian terinspirasi dari Jinbei. Selain mengapresiasi karakter-karakter ini, keduanya juga mengungkapkan keinginan untuk mengenal lebih dalam dunia cosplay, otaku, dan wibu yang kini menjadi bagian dari kebudayaan Jakarta.

Pramono berbagi pengalamannya mengenal karakter anime sejak era Captain Tsubasa, yang sejak dulu ia anggap sebagai simbol semangat pantang menyerah. Baginya, karakter seperti Tsubasa dan Luffy membawa pelajaran yang positif bagi anak muda Indonesia, dan kini, ia ingin lebih memahami komunitas yang menghidupkan karakter-karakter ini melalui cosplay. Menurutnya, komunitas otaku dan wibu memainkan peran penting dalam memperkaya warna budaya di kota Jakarta.

Pramono Anung hadir menyapa para otaku dan wibu yang hadir.

Rano Karno juga menyoroti aspek persahabatan dan solidaritas yang kuat dalam One Piece, sebuah nilai yang ia nilai sangat relevan dengan budaya Betawi yang sarat dengan nilai kebersamaan. Sebagai budayawan, Rano menyadari potensi budaya pop Jepang sebagai jembatan lintas generasi yang dapat mempererat hubungan antara komunitas kreatif dan tradisional di Jakarta. Ia berharap bisa lebih mengenal cara pandang dan kreativitas cosplayer yang mampu menghadirkan karakter fiksi menjadi nyata.

Kehadiran mereka di Jakofest juga menggambarkan ketertarikan keduanya untuk memahami budaya pop Jepang lebih mendalam. Di mata Pramono dan Rano, komunitas otaku dan cosplay di Jakarta tidak hanya sekadar penggemar, tetapi juga pembawa nilai-nilai artistik yang mencerminkan dedikasi tinggi dalam berkarya. Keduanya berharap untuk melihat lebih banyak dukungan terhadap komunitas ini di masa depan.

Pramono Anung mendapatkan antusiasme pengunjung di Jakofest

Dengan adanya Jakofest, Pramono dan Rano percaya bahwa kolaborasi budaya modern dan lokal akan memperkaya kehidupan kota Jakarta. Bagi mereka, cosplay, anime, dan manga adalah media yang efektif untuk menyampaikan pesan positif kepada generasi muda. “Budaya pop ini bukan hanya hiburan, tetapi juga sarana untuk mengasah kreativitas dan semangat berkarya,” ungkap Pramono.

Keinginan mereka untuk menjalin kedekatan dengan dunia cosplay dan otaku menjadi bukti bahwa budaya tidak hanya untuk dilestarikan, tetapi juga dikembangkan dengan keterbukaan pada nilai-nilai baru. Baik Pramono maupun Rano berharap bahwa budaya pop Jepang dapat menyatu dengan identitas budaya Jakarta, memperkuat semangat kebersamaan lintas generasi di tengah dinamika kota ini.

KAORI Nusantara | Informasi yang disampaikan merupakan sudut pandang pihak pemberi siaran pers dan tidak mewakili sudut pandang maupun kebijakan editorial KAORI.

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses