Industri Anime Tengah Disorot: Kontrak Kerja Tak Jelas, Bayaran Rendah, Deadline Absurd

0
kesejahteraan animator di jepang
© "SHIROBAKO" Production Committee

Industri anime dan perfilman di Jepang sempat mendapat sorotan tajam. Pasalnya lembaga regulator Japan Fair Trade Commission (JFTC) tengah menggelar investigasi mengenai dugaan eksploitasi yang tidak layak yang dialami oleh banyak pekerja di industri ini, termasuk di antaranya adalah para animator.

Sekjen JFTC, Tetsuya Fujimoto menyebutkan bahwa pihaknya banyak menerima keluhan mengenai banyaknya “kreator yang tidak mendapat kucuran dari keuntungan yang dinikmati industri ini” selama ini. Keluhan ini sendiri didapat dari laporan-laporan online yang banyak dikirim oleh berbagai kalangan di industri, seperti animator, desainer, hingga pekerja lainnya di industri ini.

Baca juga: Wawancara dengan Animator Ida Bagus Yoga (guzzu): “Saya Tidak Merekomendasikan Animator Indonesia Bekerja di Jepang”

Berdasarkan laporan-laporan yang ada, setidaknya JFTC menemukan berbagai praktek tidak sehat yang banyak terjadi di industri anime hingga film. Di antaranya adalah:

  • Tidak adanya kontrak tertulis: Banyak karya-karya kreatif yang tidak memiliki dokumen legal, sehingga sulit untuk mendapat perlindungan.
  • Pembayaran yang tidak adil: Sejumlah sanggar produksi menerapkan bayaran rendah tanpa adanya kemungkinan untuk negosiasi.
  • Pembatalan tiba-tiba: Banyaknya insan-insan yang mengalami pembatalan proyek secara tiba-tiba bahkan tanpa kompensasi.
  • Revisi tanpa dibayar: Banyak pekerja yang diminta untuk revisi hasil kerjanya tanpa bayaran tambahan.
  • Deadline yang absurd: Banyaknya proyek-proyek dengan deadline absurd yang menambah beban para pekerja.

Atas laporan-laporan yang didapat dari industri anime hingga film ini, pihak JFTC akan menginvestigasi lebih lanjut masalah-masalah ini berdasarkan undang-undang yang berlaku, dari mulai UU Antitrust, UU Outsourcing, hingga UU Freelance. Hasil investigasi akan dilaporkan pada akhir tahun 2025.

KAORI Newsline | Sumber

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses