Setelah menjadi salah satu key animator di episode 65 Boruto: Naruto Next Generation, nama Ida Bagus Yoga alias guzzu semakin dikenal oleh para penggemar anime di Indonesia. Namanya berulang kali muncul di ending credit berbagai proyek anime, seperti di episode 6 anime SSSS.Gridman.

Tidak banyak yang tahu bahwa sebelum dia terlibat di proyek Boruto, dia telah lebih dahulu terlibat di anime melalui salah satu anime produksi Tiongkok To Be Hero Season 2. Dia juga telah banyak terlibat di berbagai proyek animasi barat seperti Castlevania produksi Netflix.

Melalui wawancara yang dilakukan via surat elektronik, salah satu kontributor kami mencoba untuk mengajak guzzu berbagi pengalamannya selama menjadi animator di jepang. Pada artikel wawancara ini guzzu mencoba menjelaskan proses kerjanya sebagai animator freelance untuk studio luar negeri, mengemukakan permasalahan-permasalahan yang terjadi di produksi anime saat ini, resiko kerja yang mungkin akan dihadapi oleh para animator ketika bekerja di Jepang, serta tanggapannya mengenai komunitas Sakuga saat ini.

Nama guzzu muncul di ending kesembilan Boruto (© Masashi Kishimoto Scott / Shueisha, TV Tokyo, Pierrot)

Terima kasih sudah meluangkan waktunya untuk KAORI Nusantara. Pertama-tama, mungkin guzzu bisa memperkenalkan diri dulu sekaligus menjelaskan ke pembaca apa yang sebenarnya guzzu kerjakan dalam industri animasi?

Halo, Terima kasih untuk pertanyaannya. Perkenalkan nama saya Ida Bagus Gede Yoga Narayana, bisa dipanggil “Bagus” atau “guzzu”. Di industri animasi, saya adalah seorang animator 2D. Saya kerja secara remote (kerja di rumah, walau kedepannya saya ingin kerja ke luar negeri) dengan studio luar. Di industri ini saya dikenal sebagai “Key-animator”. Selain itu, saya juga seorang Special effect animator (animator yang khusus membuat efek animasi seperti api, air, ledakan, dan sebagainya) Supervisor, (seorang yang tugasnya membetulkan/memberi feedback ke animator lain), dan kadang jadi Co-Director di Studio Yotta, Vancouver, WA, Amerika Serikat.

Masih banyak orang Indonesia yang belum paham pekerjaan animator. Apa yang sebenarnya animator kerjakan dalam pembuatan animasi?

Animator itu adalah profesi yang cenderung menggambar, menggerakan/menghidupkan suatu karakter kartun di layar kaca. Selain itu animator juga bisa mengerjakan hal lain seperti menganimasikan api, air, ledakan, hembusan angin, gedung hancur, dan sebagainya.

Mengapa guzzu ingin menjadi animator? Bagaimana proses belajarnya?

Entahlah, saya dulunya hanya iseng dan hobi saja. Dulu saya tidak paham kalau animator itu adalah sebuah profesi, saya belajar animasi karena suka melihat gambar saya bergerak di layar komputer. Saya ingin menjadi animator karena dulu saya sangat senang nonton Naruto bertarung saat saya masih kecil. Saya tidak pintar mendeskripsikan cara proses belajarnya, soalnya saya dulu tidak mempelajari prinsip dan teori mengenai 12 prinsip animasi. Namun saya belajar banyak dari teman animator, dan animator-animator professional lainnya. Cara saya belajar itu selalu observasi dan Menyalin/Copy teknik yang digunakan animator tersebut, sampai saya menemukan style saya sendiri. Jika ingin tau lebih detail tentang proses animasi, teman-teman bisa cari dan baca buku “Animator Survival Kit”.

Bagaimana awalnya terlibat menjadi animator di industri anime Jepang? Siapa yang mengontak guzzu?

Awalnya saya hanya sering men-upload karya-karya saya di Twitter. Banyak director, animator, dan artist-artist lainnya menggunakan platform tersebut. Benefitnya banyak jika kamu bisa berbahasa Inggris dan sering mengasah kualitasmu berkarya.

Awalnya saya dikontak oleh studio Tiongkok, sebabnya ada beberapa animator yang katanya fans berat dengan karya saya, animator tersebut merekomendasikan saya ke studio di sana, namannya Studio LAN. Letak Studio tersebut ada di Guangzhou, Shenzen. Di situ saya dikasih kesempatan untuk mencoba kontribusi mengerjakan proyek IP (Intelectual Property) mereka sendiri, judulnya To Be Hero Season 2. Setelah karya tersebut dirilis ke publik, banyak omongan bahwa Studio LAN mengambil resiko untuk merekrut animator di luar Tiongkok/Jepang. Dari situ nama saya muncul di permukaan lebatnya persaingan di industri animasi. Jadi kurang lebih saya cukup beruntung, dan kualitas animasi saya cukup dianggap di atas standar mereka.

Video promosi To Be Hero Season 2

Kendala apa yang guzzu hadapi ketika melakukan pekerjaan lintas negara?

Kendala awal yang paling sering saya hadapi itu yang jelas language barrier, atau kendala bahasa. Namun untungnya bahasa Inggris itu sudah dianggap bahasa internasional, jadi hal tersebut sudah tidak begitu saya pikirkan karena dari nama saya, sudah banyak studio yang paham kalau saya tidak bisa paham bahasa mereka. Kendala yang lain seperti aksesbilitas, iya. Dulu saya susah untuk berkomunikasi dengan client karena tidak punya jaringan internet. Dulu saya komunikasi lewat modem HP, sedangkan untuk men-download dan men-upload file, saya selalu ke warnet. Selain itu, spek laptop yang sudah low-end membuat pekerjaan saya cukup terhambat karena laptop tersebut tidak kuat untuk membuka file yang besar. Contoh: saya dikasih adegan dimana background tersebut sudah ada model 3D-nya dan saya bisa mengatur “Layoutbackground pertarungan tersebut di program 3D. Namun sekarang semua sudah stabil dan tidak ada kendala apa-apa.

Saat ini guzzu telah terlibat di berbagai judul anime, mulai dari To Be Hero season 2, Boruto, hingga SSSS.Gridman, Bisa dijelaskan bagaimana alur pekerjaannya? Kepada siapa guzzu berkomunikasi dan melaporkan hasil pekerjaan guzzu?

Di To Be Hero, proses pekerjaanya adalah dengan berkomunikasi sama team saya lewat program IRC (Internet Relay Chat) atau Discord. Disana saya bisa berkomunikasi oleh Production Manager dan Director-nya sekaligus, kami berkomunikasi lebih aman di IRC tersebut dan lebih gampang mengirim file. Proses ini sama seperti Boruto dan SSSS. Gridman.

Proyek Boruto #65 juga berawal dari komunikasi lewat Discord, tapi tidak bersangkutan oleh Studio LAN. Saya membantu Director episode tersebut (Chengxi Huang) untuk membuat server untuk team kami. Sedangkan di SSSS.Gridman, saya dan teman-teman dibantu oleh Production Manager dari Studio LAN. Studio LAN itu sering menawarkan animator freelance dan in-house-nya ke studio-studio di Jepang, biasanya banyak studio Jepang yang kewalahan mendapatkan animator professional yang bisa membuat adegan yang ekstrim/bertarung/aksi. Jadi Studio LAN mengambil kesempatan tersebut untuk menawarkan kualitas kami ke studio-studio tersebut (Trigger, Studio Bones, J.C. Staff, Madhouse, Kinema Citrus, dll).

Cut guzzu di anime To be Hero Season 2

Selama bekerja di anime, apakah pekerjaan yang datang selalu dari studio LAN? Atau mungkin terkadang studio lain atau bahkan studio besar seperti A-1 Pictures yang langsung mengontak guzzu?

Tidak, setelah nama saya ada di production house-nya studio LAN dan Pierrot, saya langsung dikontak sama studio lain, seperti Kinema Citrus, JC Staff, Satelight, dan A-1 Pictures.

Di Boruto Episode 65, guzzu mengerjakan salah satu cut di adegan pertarungan Naruto-Sasuke melawan Momoshiki. Bagaimana guzzu dipilih untuk mengerjakan bagian tersebut? Apakah ini sesuatu yang ditentukan oleh sutradara atau animator dapat meminta sendiri adegan yang ingin dia animasikan?

Waktu itu saya pernah iseng bilang ke Seki-san (Chengxi Huang) episode Naruto favorit saya itu adalah saat Naruto melawan Sasuke, bahkan pada saat mereka bekerja sama. Saya suka hubungan pertemanan chemistry antara Naruto dan Sasuke di anime aslinya. Jadi mungkin saya dikasih hak istimewa untuk menganimasikan adegan tersebut, karena Seki dan saya juga fans beratnya Naruto. Chengxi Huang juga awalnya mendalami profesi ini karena dia dulu sering nonton Naruto saat dia kecil.

Bagaimana guzzu memvisualisasikan adegan tersebut? Apakah guzzu menggunakan referensi khusus?

Saya dikasih referensi sedikit dari beberapa cuplikan di Boruto The Movie. Tapi selain itu Seki-san bilang “Kamu bisa terserah menganimasikan adegan tersebut, kamu juga bisa mengubah storyboard saya dan bikinlah lebih menarik!”, setelah itu saya gunakan kesempatan tersebut untuk menunjukan kemampuan saya ke dunia.

Di luar anime, saya sangat tertarik ketika mengetahui bahwa guzzu pernah terlibat di beberapa proyek animasi Amerika seperti Seri Castlevania produksi Netflix. Apakah ada perbedaan ketika mengerjakan proyek dari studio Jepang dengan studio Amerika?

Serial animasi seperti Castlevania, Avatar The Legend of Aang, dan Korra itu sebenarnya di-outsourced ke studio Korea (Studio MIR, MOI Animation), jadi saya harus adaptasi dengan workflow-nya studio Korea. Sedikit berbeda dari workflow-nya studio Jepang, hanya berbeda cara mengisi Timesheet versi mereka.

Bagaimana guzzu bisa dikontak oleh studio Korea untuk mengerjakan animasi barat? Apakah juga melalui koneksi studio LAN?

Saya tidak dikontak oleh studio korea tersebut, tapi langsung dari studio yang punya IP nya Castlevania, Powerhouse Animation dan Frederator Studios, yang terletak di Texas dan New York, USA.

Seperti apa sebenarnya animasi yang bagus menurut guzzu? Bagaimana tanggapan guzzu mengenai permasalahan padatnya produksi anime saat ini? Simak tanggapan guzzu di halaman kedua.

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses