Fuji TV kembali menjadi sorotan setelah induk perusahaannya, Fuji Media Holdings, mengumumkan pengunduran diri empat eksekutifnya. Di antara mereka termasuk direktur Osamu Kanemitsu yang akan resmi mundur dalam rapat pemegang saham bulan Juni mendatang. Langkah ini diambil di tengah tekanan besar pasca berbagai isu internal hingga skandal yang mengguncang reputasi perusahaan.
Skandal dan Kerugian Besar
Fuji TV dilaporkan mengalami kerugian besar senilai 26 miliar yen untuk tahun fiskal yang berakhir Maret 2025. Proyeksi pendapatan yang sebelumnya diharapkan mencapai 9,8 miliar yen kini malah berubah menjadi kerugian bersih sebesar 20,1 miliar yen. Situasi ini memperburuk kondisi finansial mereka di tengah tekanan publik dan industri.
Dampak Skandal Masahiro Nakai
Salah satu penyebab utama dari krisis ini adalah skandal yang melibatkan mantan anggota SMAP, Masahiro Nakai. Dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh Nakai, yang juga menyeret keterlibatan staf Fuji TV, membuat berbagai perusahaan menarik iklan mereka dari kanal tersebut. Program populer seperti Sazae-san dan Chibi Maruko-chan bahkan sempat berjalan tanpa sponsor selama berminggu-minggu.
Reformasi Internal Dikebut
Sebagai bentuk tanggung jawab, Fuji TV juga mengumumkan serangkaian langkah reformasi. Mulai dari pembentukan sistem pencegahan pelanggaran HAM, restrukturisasi organisasi, hingga peningkatan keterwakilan perempuan dan karyawan muda di posisi manajemen atas. Ini menjadi momen evaluasi serius demi membangun kembali kepercayaan publik.
KAORI Newsline | Sumber