Salah satu cosplayer berfoto dengan KAORI dan Satoshi Takagi, yang secara langsung datang ke Bandung dari Tokyo, Jepang untuk melihat acara ini.
Budaya Jepang semakin meluas dan terserap di hati remaja-remaja Indonesia. Lagu, makanan, pakaian, hingga film dari negeri Sakura tersebut sudah merebak dimana-mana. Pengapresiasian budaya Jepang sendiri, sering di lakukan dengan mengadakan kegiatan-kegiatan, baik oleh lembaga pendidikan ataupun komunitas-komunitas peminat budaya Jepang.
Salah satu komunitas yang mengadakan acara sebagai bentuk apresiasi adalah Geshiken Institut Teknologi Bandung (ITB). Acara Genshiken Exhibition Showbiz for Indonesian Society (GENESIS) tersebut diadakan pada Kamis (23/12). Acara yang bertemakan Socialization and Education of Visual Modern For next Generation (SeVen ForGe) tersebut diadakan di lapangan basket ITB.
Pemilihan waktu acara yang tidak biasa (pada hari kerja)mempengaruhi jumlah pengunjung. Gandhi (18), ketua pelaksana mengakui pemilihan waktu yang tidak biasa tersebut menjadi salah satu faktor kendala acara, “Karena sering adanya bentrok dengan jadwal kuliah,maka pemilihan tanggalnya selalu mundur,dan akhirnya tanggal 23 Desember2010 menjadi pilihan.”
Acara mengalami penundaanselama beberapa jam. Semula dikabarkan dimulai pukul 10.00 WIB, baru dimulai pada pukul 10.30 WIB. Sempat juga terjadi miskomunikasiantara panitia dengan pihak ITB,yang menyebabkan acara outdoor terhenti beberapa menit. Belum lagi hujan deras yang mengguyur kota Bandung selama acara berlangsung
Banyak kendala dalam acara tidak menyurutkan semangat para peserta lomba. Lomba costume player (cosplay) dan trading card Yugi Oh menjadi daya tarik lebih dalam acara tersebut. Terdapat juga beberapa seminaryang diselenggarakan di Gedung Conversion Center Barat ITB.
Lita (18), salah satu peserta cosplay mengakui bahwa adanya kendala dalam acara cosplay bukanlah hal yang aneh. “Udah biasa sih. Seperti kendala hujan, kendala sound system, atau semacamnya”, ujar Lita. Tetapi, hal tersebut bukan berarti harus menyurutkan semangat dia dan timnya,karena sebagai peserta mereka harus bersikap professional.
Besarnya antusias remaja-remaja Indonesia terutama Bandung dalam menanggapi acara budaya Jepang membuat TakagiSatoshi (22), warga Tokyo tercengang. Menurutnya,para cosplayer sudah sangat baik dan dapat dibandingkan dengan cosplay di Jepang. “Cosplayer disini bagus-bagus dan termasuk berkualitas bagus”, ujarnya dalam bahasa Jepang.
Gandhi mengakui masih banyak kekurangan dalam acara tersebut. Tetapi, dia cukup puas,karena beberapa kegiatan sudah mencapai target.
thx buat kairivatel aka sosis yg telah membantu dalam peliputan serta rurei dan senbei naoe sbagai penerjemah dan pihak2 lain yg telah membantu 😀
terutama peran penerjemah yang cukup mengurangi kebingungan saya O.o
Yg ikut Workshop pasti liat saya :haha:
lah mondar mandir kok
masa gak liat ane??
Masuk juga (kok saya baru baca lol)
Debut saya jadi penerjemah langsung.
yurifan-senpai dateng juga? :O
まじ?私もあのエベントもあるでした、だけど、あの人は本当に日本人ですか。これはショックですよね。。。*numpang komen pake bahasa jepang belepotan :away:
ya, dia benar-benar orang Jepang kok 😀
buat penjelasan dibawah foto salah tuh… :swt:
bukan “salah satu cosplayer..”, kan jumlah cosplayernya banyak…. harusnya pake “beberapa cosplayer tengah berfoto dengan Takashi Satoshi (tengah), warga Jepang, di acara GENESIS yang diadakan oleh GESHIKEN di Institut Teknologi Bandung (ITB)”